Ini Masalah dan Kelainan Kulit Pada Bayi. Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang lebih sensitif. Kulit pada bayi dengan orang dewasa sangat jelas berbeda. Kulit bayi yang baru lahir rentan terhadap masalah pada kulit.

Ini Masalah dan Kelainan Kulit Pada Bayi

Sebagai orang tua atau anggota keluarga, sangat penting memahami masalah kulit pada bayi. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah sedini mungkin dan menghindari hal yang lebih buruk terjadi.

Hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kulit pada bayi meliputi panas, dingin, lembap, air liur, keringat, infeksi bakteri ataupun jamur, alergi dan sebagainya.

Biasanya, masalah kulit pada bayi dapat membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, pada kasus yang lebih parah dibutuhkan krim, salep, atau bahkan obat minum dari dokter untuk menyembuhkan masalah kulit tersebut.

Sebenarnya, penyakit kulit pada bayi umumnya tidak membahayakan dan mudah ditangani di rumah. Berikut berbagai masalah kulit pada bayi yang paling umum terjadi.

Berikut beberapa masalah dan kelainan kulit pada bayi yang bisa kamu pelajari, dikuti dari berbagai sumber.

1. Ruam Popok

Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok. Ruam popok terjadi pada 35 persen bayi di bawah usia 1 tahun dan lebih sering terjadi pada usia 9-12 bulan. Hal ini mungkin disebabkan oleh bayi yang sudah aktif merangkak, berdiri, bahkan berjalan, sehingga orang tua lupa untuk mengganti popok.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal Biologi Kelas 12 Halaman 16 Kurikulum Merdeka SMA, Anabolisme dan Katabolisme

Selain itu, produksi urine bayi di usia tersebut juga sudah banyak. Untuk menghindari ruam popok, sebaiknya popok diganti tiap 2-3 jam atau jika memang sudah penuh sebelumnya.

Masalah kulit pada bayi ini ditandai dengan ruam kemerahan, dan bersisik di area sekitar popok. Jika sudah parah, kulit dapat terkelupas dan berdarah. Ruam popok juga dapat disebabkan oleh gesekan terhadap bahan popok. Pada kondisi ini juga dapat timbul infeksi bakteri atau jamur.

2. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan.

Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Top War Battle 25 Maret 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.

Dermatitis seboroik biasanya muncul pada usia beberapa minggu awal dan dapat muncul kembali pada usia 4-6 bulan. Pada beberapa bayi, dermatitis seboroik juga dapat menjadi tanda awal dari dermatitis atopik.

3. Jerawat Pada Muka

Tak hanya pada orang dewasa, bayi juga bisa mengalami jerawat yang disebut neonatal acne. Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi.

Jerawat pada bayi biasanya muncul di pipi, hidung, atau dahi dalam waktu satu bulan sejak bayi lahir. Jerawat bayi bisa hilang dengan sendiri biasanya tiga sampai empat bulan setelah kemunculannya.

Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena jerawat hanya muncul sementara. Ini salah satu penyakit kulit pada bayi yang sangat umum dan tidak membahayakan.

4. Eksim

Eksim atau dermatitis atopik termasuk penyakit kulit pada bayi yang paling sering terjadi. Eksim menyebabkan kulit bayi menjadi kering, merah dan terasa gatal. Biasanya eksim muncul di wajah bayi, siku, dada, atau lengan bayi.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Super Sus 25 Maret 2024 Terbaru dan Valid, SImak Cara Mainnya

Masalah kulit bayi ini umum terjadi karena reaksi alergi terhadap sabun, losion, atau bahkan deterjen untuk mencuci pakaian bayi Anda.

5. Milia

Milia adalah kondisi munculnya bintik putih kecil pada hidung dan pipi bayi. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Hingga saat ini, penyebab utama milia masih belum jelas, tetapi kemungkinan karena kelenjar kulit bayi yang masih belum berkembang sempurna.

Biasanya, milia pada bayi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, yang harus diingat, jangan memencet atau menekan milia karena berpotensi menyebabkan infeksi dan peradangan.

Ini Masalah dan Kelainan Kulit Pada Bayi

Sumber: Klikdokter, Hellosehat