Fakta Unik Jalan Cadas Pangeran Sumedang. Beberapa minggu lalu, publik digegerkan dengan hilangnya Yana Supriatna, seorang warga Dusun Babakan Regol, Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang yang dikabarkan hilang di kawasan Cadas Pangeran.

Fakta Unik Jalan Cadas Pangeran Sumedang

Melansir dari Kompas, sebelum hilnag Yana sempat mengontak istirnya dengan mengirimkan pesan suara. Saat itu ia mengatakan sedang beristirahay di masjid di wilayah Simpang, Pamulihan, Sumedang.

Peristiwa ini menjadi perhatian publik, terutama kawasan Cadas Pangeran.

Ternyata jalan yang dibangun sejak 200 tahun lalu itu tak bisa dilepaskan dari Kota Sumedang. Cadas Pangeran berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Bahkan “Cadas Pangeran” ada di penggalan lirik lagu berjudul Sumedang yang dipopulerkan musisi Pop Sunda Doel Sumbang. Berikut fakta unik mengenai jalan Cadas Pangeran di Sumedang yang tengah ramai diperbincangkan publik, seperti yang dilansir oleh Kompas.

1. Area Kuburan Massal

Tak hanya warga Sumedang, ribuan warga yang mmebangun jembatan gantung di wilayah tersebut juga berasal dari Garut, Tasikmalaya, Subang dan Indramayu.

Baca Juga :  Kode Redeem Clash of Clans (COC) 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Mereka bekerja secara rodi di bawah pengawasan prajurit kompeni. Namun ribuan pekerja itu tewas karena kelaparan dan wabah penyakit malaria. Bukti adanya korban ribuan pekerja tersebut adalah keberadaan kuburan massal yang terletak di atas jembatan Cadas Pangeran.

2. Aksi Pahlawan Pangeran Kusumadinata XI

Kala itu, Bupati Sumedang Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata XI marah besar karena sistem kerja paksa yang mengorbankan rakyatnya. Ia kemudian menemui Gubernur Daendles.

Saat itu Daendles mendatangi Pangeran Kornel untuk mengajaknya berjabatan tangan. Sang Pangeran kemudian menerima jabatan tangan Daendles dengan tangan kiri.

Sementara tangan kanannya hendak menghunus keris di pinggan bagian kanan. Ini yang membuat bangga, karena Pangeran Kornel tidak gentar meskipun yang dihadapinya saat itu merupakan Jenderal Belanda yang dikenal bengis,” sebut Tatang. Momen itu diabadikan dalam bentuk monumen yang disimpan di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran dari arah Bandung menuju Sumedang.

3. Pernah Diterjang Longsor Besar

Tahun 1995, sempat terjadi longsor besar di kawasan jalur Jalan Cadas Pangeran. Tatang mengaku melihat langsung longsoran dari tebing. Saat itu Jalan Cadas Pangeran sempat ditutup selama berbulan-bulan. Sejak longsoe besar tersebut, wilayah Cadas Pangeran menjadi daerah rawan longsor hingga saat ini.

Baca Juga :  Keutamaan Baca Surah Al Fath Awal Ramadhan

“Longsor kembali terjadi tahun 2000, tapi tidak sebesar longsor pertama kali itu. Hanya saja, hingga sekarang jadi rawan longsor, mungkin karena mobilitas kendaraan dari Cirebon ke Bandung maupun sebaliknya terus meningkat seiring perkembangan ekonomi,” tutur dia.

4. Dibangun Daendels Pada 1808

Cadas Pangeran dibangun sekitar tahun 1808 oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Kala itu, Daendels berambisi untuk membangun akses jalan penghubung di Pulau Jawa yakni dari Anyer sampai Panarukan. Jalan tersebut melintas dari barat Jawa hingga Jawa bagian timur.

Budayawan Sumedang Tatang Sobana mengatakan saat di Sumedang, pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer terhalang gunung yang materialnya adalah batuan cadas.

Namun untuk menyelesaikan jembatan gantung di jalur tersebut, Daendles mengerahkan ribuan pekerja yang mayoritas adalah warga Sumedang. Mereka bekerja secara rodi selama setahun untuk menyelesaikan jembatan gantung untuk proyek ambisius Daendles.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WOW 14 Februari 2024 Terbaru

5. Sejarah yang Melegenda

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan Cadas Pangeran adalah jalan kebanggan yang akan tetap dijaga kelestariannya. “Bagi kami ini jalan legendaris, masuk jalan nasional.

Dibangun dengan menelan ribuan nyawa pekerja, tak hanya warga Sumedang, tapi juga warga di wilayah Priangan,” ujar Dony kepada Kompas.com di Sumedang. Ia juga menyebut jalan tersebut adalah sejarah yang sudah melegenda dan menjadi akses vital penghubung Bandung-Cirebon.

“Jalan ini dibangun menggunakan tenaga masyarakat Sumedang dan masyarakat di sekitarnya secara rodi. Hingga akhirnya ada sejarah yang sudah melegenda. Di mana untuk melindungi rakyatnya, Pangeran Kornel melakukan perlawanan,” tutur Dony.

Fakta Unik Jalan Cadas Pangeran Sumedang

Sumber: Kompas


Live Streaming