Dampak dari PPKM Ekonomi Diklaim Lebih Rendah Dibanding PSBB. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meyakini dampak PPKM Jawa-Bali terhadap penurunan konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri pengolahan lebih rendah dibandingkan dengan PSBB saat awal covid-19.

“Kami melihat dampak PPKM Jawa-Bali terhadap konsumsi, investasi, dan industri pengolahan lebih rendah dibandingkan dengan periode PSBB,” ungkap Luhut dalam konferensi pers secara daring, Senin (8/11).

Dampak dari PPKM Ekonomi Diklaim Lebih Rendah Dibanding PSBB

Pemerintah menerapkan PSBB mulai April 2020 lalu. Kemudian, pemerintah melonggarkan kebijakan PSBB pada pertengahan tahun lalu.

Selanjutnya, kasus covid-19 rupanya semakin melonjak di dalam negeri. Dengan demikian, pemerintah menerapkan PPKM darurat pada Juli 2021 dan berlanjut PPKM berdasarkan level sampai sekarang.

Baca Juga :  Minuman Dehidrasi yang Harus Dihindari Selama Puasa

Luhut optimistis pemulihan ekonomi sepenuhnya terlihat pada kuartal IV 2021. Menurutnya, ekonomi bisa tembus 4 persen pada akhir tahun ini.

“Momentum pemulihan ekonomi yang sudah cukup baik seharusnya terus dijaga,” kata Luhut.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi RI tumbuh 3,51 persen pada kuartal III 2021 kemarin secara tahunan. Angka ini berbanding terbalik dengan kuartal III 2020 yang minus 3,49 persen.

Dari segi lapangan usaha, 11 dari 17 sektor usaha tampak tumbuh positif.

Rinciannya, sektor jasa kesehatan tumbuh 14,06 persen, pertambangan 7,78 persen, infokom 5,51 persen, perdagangan 5,16 persen, pengadaan air 4,56 persen, jasa keuangan 4,29 persen, pengadaan listrik dan gas 3,85 persen, konstruksi 3,84 persen, industri pengolahan 3,68 persen, real estat 3,42 persen, dan pertanian 1,31 persen.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 25 Maret 2024 Terbaru

Sebaliknya, akomodasi dan makan minum turun 0,13 persen, jasa lainnya turun 0,3 persen, jasa perusahaan turun 0,59 persen, transportasi dan pergudangan turun 0,72 persen, jasa pendidikan turun 4,42 persen, serta administrasi pemerintahan turun 9,96 persen.

Selanjutnya, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, hanya ekspor dan impor yang terlihat tumbuh kencang. Impor naik 30,11 persen dan ekspor tumbuh 29,16 persen.

Sementara, konsumsi rumah tangga terlihat hanya tumbuh 1,03 persen. Begitu juga dengan konsumsi pemerintah yang naik tipis 0,66 persen.

Kemudian, investasi meningkat 3,74 persen. Terakhir, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 2,96 persen.

Dampak dari PPKM Ekonomi Diklaim Lebih Rendah Dibanding PSBB

Baca Juga :  Cek Jam Masuk ASN di Ramadhan 2024, Link Download PDF Jam Kerja PNS Sesuai Perpres No 21 Tahun 2023

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/