Bahaya Diabetes  Bagi Anak dan Remaja Yang Harus Diatasi , Penyakit diabetes bisa dialami siapa saja, termasuk pada mereka yang masih berusia anak dan remaja.

Diabetes terjadi karena meningkatnya kadar gula darah hingga berada jauh di atas angka normal. Meski umum terjadi di Indonesia, penyakit ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Sebab, penyakit ini bisa membuat pengidapnya mengalami sejumlah gejala, termasuk penurunan penglihatan dan sulit sembuh dari luka.

Bahaya Diabetes  Bagi Anak dan Remaja Yang Harus Diatasi

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun. Jumlah kasus baru DM tipe-1 dan tipe-2 berbeda antar populasi dengan distribusi usia dan etnik yang bervariasi.

Sejak September 2009 hingga September 2018 terdapat 1213 kasus DM tipe-1, paling banyak didapatkan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Pengumpulan data jumlah kasus DM tipe-2 pada anak masih belum secara luas dilakukan.

Apa Itu Diabetes

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak. Pada anak dikenal 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, yaitu DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas, dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, walaupun kadar insulin dalam darah normal.

Faktor penyebab utama DM tipe-1 adalah faktor genetik dan autoimun, sedangkan pada DM tipe-2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.

Diabetes tipe 1 umum terjadi pada anak-anak, suatu kondisi autoimun di mana sel beta pankreas dihancurkan, menyebabkan produksi insulin yang tidak mencukupi dan menyebabkan kadar gula darah tinggi. Meskipun diabetes tipe 2 juga menyerang anak-anak yang kemungkinan besar disebabkan oleh obesitas, namun prevalensinya lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa.

Baca Juga :  Jawaban Apakah Boleh Minum Kopi Ketika Sahur?

Seperti yang kita ketahui, diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat menjaga kadar glukosa (kadar gula) dalam darah dalam batasan normal. Kadar gula darah normal umumnya:

  • Sebelum makan: 70-100 mg/dL
  • Setelah makan: 70-140 mg/dL

Pada orang yang mengalami pre diabetes (diabetes tahap awal) biasanya kadar gula darahnya berkisar antara:

  • Sebelum makan: 101-125 mg/dL
  • Setelah makan: 141-200 mg/dL

Pada orang yang mengalami diabetes umumnya:

  • Sebelum makan: > 125 mg/dL
  • Setelah makan: >200 mg/dL

Penyebab Diabetes Pada Anak dan Remaja

Berikut ini merupakan factor yang menyebabkan penyakit diabetes pada anak dan remaja, diantaranya adalah:

  • Riwayat Keluarga
  • Obesitas
  • Jarang bergerak atau berolah raga
  • Merokok
  • Pola Makan yang Buruk

Ciri-ciri diabetes pada Anak dan Remaja

Baik diabetes tipe 1 ataupun diabetes tipe 2 umumnya memiliki gejala yang hampir sama. Hanya saja, ciri-ciri diabetes di usia muda untuk tipe 2 berkembang secara bertahap.

Gejala dapat berkembang dalam hitungan bulan atau tahunan. Bahkan, tidak jarang diabetes tipe 2 baru terdeteksi ketika melakukan check-up kesehatan rutin.

Berikut ini adalah ciri-ciri diabetes pada usia muda yang harus diwaspadai.

  • Sering kehausan dan buang air kecil
    Ciri-ciri diabetes di usia muda adalah sering merasa haus dan buang air kecil. Keduanya bisa menjadi peringatan dini untuk mendeteksi diabetes.
    Tingginya kadar gula darah menyebabkan tubuh menarik cairan dari jaringan. Kondisi ini membuat tubuh mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan orang dengan diabetes akan sering merasa kehausan.
    Konsekuensinya, karena sering minum, anak-anak dan orang dewasa yang mengidap diabetes jadi lebih sering buang air kecil. Pada diabetes tipe 2, gejala ini mungkin lebih sering terjadi di malam hari.
  • Nafsu makan meningkat
    Diabetes menyebabkan tubuh tidak dapat mengolah gula menjadi energi. Akibatnya, tubuh tidak bisa memiliki cadangan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas. Kondisi ini akan membuat anak sering merasa lebih lapar dari biasanya.
  • Penurunan berat badan
    Ciri-ciri diabetes di usia muda selanjutnya adalah penurunan berat badan. Hal tersebut menandakan bahwa tubuh tidak mendapatkan cukup kalori, meski sudah makan lebih banyak dari biasanya.
    Kurangnya energi yang disuplai gula, jaringan otot, dan cadangan lemak menyusut dan membuat berat badan turun. Kondisi ini lebih jarang terjadi pada anak-anak dengan diabetes tipe 2 dibandingkan diabetes tipe 1.
  • Kelelahan
    Kurangnya gula dalam sel merupakan ciri-ciri diabetes di usia muda lainnya. Dampaknya, penderita diabetes mungkin akan terlihat lesu, sering kelelahan, mengantuk, susah bernapas lega atau sesak napas.
    Jika kondisi ini semakin parah, anak remaja penderita diabetes dapat mengalami pingsan atau tidak sadarkan diri.
  • Perubahan penglihatan
    Perubahan penglihatan secara tiba-tiba bisa menjadi ciri-ciri diabetes di usia muda. Tingginya gula darah dapat menyebabkan tubuh menarik cairan dari lensa mata. Kondisi ini dapat membuat anak tidak bisa fokus melihat dengan jelas.
Baca Juga :  Minuman Dehidrasi yang Harus Dihindari Selama Puasa

Upaya Pencegahan Diabetes pada Anak dan Remaja

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan risiko penyakit ini, antara lain:

  • Konsumsi Makanan Sehat
    Pilih makanan yang rendah lemak dan kalori, serta tinggi serat. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan yang merupakan sumber vitamin dan serat yang baik untuk tubuh. Selain itu, dapatkan asupan protein yang baik dari makanan, seperti telur, tahu, tempe, dan daging tanpa lemak. Untuk asupan karbohidrat, kamu bisa mengganti nasi putih dengan karbohidrat lain yang lebih sehat, contohnya nasi merah, jagung, atau ubi jalar.
  • Menurunkan Berat Badan Berlebih
    Untuk menjaga berat badan tetap ideal, fokuslah pada perubahan kebiasaan makan dan olahraga secara permanen.
  • Banyak Bergerak
    Luangkanlah waktu untuk bergerak atau berolahraga secara rutin. Dengan sering menggunakan otot untuk bergerak, kamu dapat meningkatkan kemampuan otot untuk menyerap insulin dan glukosa.
  • Cukup Tidur
    Kurang tidur kemungkinan akan memberikan respon stres pada tubuh, sehingga terjadi pelepasan hormon stres yaitu kortisol dan norepinephrine yang berkaitan dengan resistensi insulin.
  • Kelola Stres
    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, stres yang tinggi dapat memicu tubuh menghasilkan hormon stres yang berkaitan dengan resistensi insulin. Istirahat yang cukup, melakukan hal-hal yang kamu senangi, serta sering bersosialisasi dengan teman dan keluarga merupakan cara-cara yang bisa membantu kamu menghilangkan stres.
  • Tidak Minuman Beralkohol dan tidak Merokok
    Kandungan nikotin pada rokok dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin, sehingga akhirnya meningkatkan risiko kamu terkena diabetes.
Baca Juga :  Contoh Soal Tes Psikotes Kerja 2024 Lengkap Beserta Kunci Jawabannya

Itulah penyebab kenapa diabetes juga bisa terjadi pada anak dan remaja. Penyakit ini tentu perlu diwaspadai dan perlu dicegah sejak dini. (hellosehat.com, kemkes.go.id, halodoc.com)