Apa Itu Sesar Baribis? Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya. BMKG menyebutkan bahwa pergerakan Sesar Baribis mencapai 5 milimeter per tahun, dengan struktur diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer. Sesar Baribis ini pun disebut dapat menyebabkan gempa lumayan besar yang bisa mengguncang daerah Jakarta.

BMKG merilis catatan mengenai pergerakan Sesar Baribis di selatan Jakarta yang berpotensi menyebabkan gempa bumi. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan keaktifan Sesar Baribis didukung dari hasil pemantauan perlatan seismograf milik lembaganya yang menemukan aktivitas gempa di jalur sesar.

Apa Itu Sesar Baribis? Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya

Hal itu mengingat Jakarta dan sekitarnya berada di zona bahaya gempa, baik dari zona subduksi maupun jalur patahan di daratan.

Data sejarah juga menunjukkan, kota ini sudah berulang kali mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang mengharuskannya untuk bersiaga terhadap ancaman berikutnya.

Sesar Baribis dan potensi gempa Jakarta

Dikutip dari Kompas.id, penelitian terbaru yang dipublikasikan di Scientific Reports-Nature, pada Kamis (16/6/2022), menambah bukti ancaman gempa yang mengepung Jakarta dan sekitarnya.

Selain itu, penelitian yang ditulis Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro dan tim ini menunjukkan bahwa Sesar Baribis, jalur patahan di selatan Jakarta, aktif dan menyimpan ancaman besar.

Sesar Baribis ini terletak di bagian utara Pulau Jawa, membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka (Van Bemmelen, 1949).

Apa Itu Sesar Baribis? Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya

Riwayat gempa terkait Sesar Baribis: 

  • Jakarta, 5 Januari 1699: Gempa magnitudo 8,0
  • Jakarta, 22 Januari 1780: Gempa magnitudo 7,0
  • Cirebon, 16 November 1847: Gempa magnitudo 7,0
Baca Juga :  Cek Bansos BPNT Februari-Maret 2024 Rp 400.000 Melalui Kartu KKS BNI

Apa itu Sesar Baribis?

Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang membentang dari Purwakarta, Karawang, Bekasi, sebelah selatan Jakarta, Tangerang, hingga berakhir di Banten.

Menurut penelitian dari jurnal Scientific Reports Nature berjudul “Implications for fault locking south of Jakarta from an investigation of seismic activity along the Baribis fault, northwestern Java, Indonesia”, penyebaran seismik lubang bor yang dilakukan di sepanjang Sesar Baribis mengungkapkan sesar ini kemungkinan besar aktif, tetapi bagian barat sesar ini terkunci.

Bagian yang terkunci tersebut menjadikan Jakarta dan wilayah sekitarnya sangat rentan terhadap gempa bumi yang cukup besar di masa depan. Hal tersebut terjadi ketika akumulasi energi akhirnya dilepaskan oleh sesar tersebut.

Peneliti mengakui studi ini didasarkan pada jumlah gempa yang relatif kecil dengan Magnitudo kurang dari 4,3 yang tercatat selama periode dua tahun.

Difokuskan untuk memprediksi gempa di wilayah Jakarta, penelitian tersebut menyebutkan perlu kehati-hatian memasukkan Sesar Baribis yang aktif dalam setiap pembaruan peta bahaya Indonesia yang ada.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan mengenai adanya sesar aktif Baribis yang membentang di selatan Jakarta. Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang bisa memicu terjadinya aktivitas gempa di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Apa Itu Sesar Baribis? Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya

“Ya, struktur Sesar Baribis segmen di selatan Jakarta terbukti aktif dengan estimasi laju geser mencapai sekitar 5 milimeter per tahun,” ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

“Selain itu, keaktifan sesar ini didukung hasil monitoring peralatan sensor seismograf BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3 – 3,1,” lanjut dia.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Modern Warships 25 Maret 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Jabodetabek bersiap hadapi ancaman gempa

Dengan data-data sejarah dan kajian geofisika terbaru, wilayah megapolitan Jabodetabek yang dihuni 29.116.662 jiwa atau sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia ini memiliki kerentanan gempa bumi.

Endra Gunawan, peneliti geofisika yang juga dosen di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, mengatakan, masyarakat perlu diedukasi sehingga bisa memitigasi ancaman gempa tersebut.

”Ini memang agak sensitif karena berkaitan dengan daerah yang padat penduduk. Tetapi, harus disampaikan apa adanya bahwa dari sisi sains, zona tektonik di selatan Jakarta memang aktif,” kata dia.

Endra yang terlibat dalam serangkaian studi kegempaan di Jawa, khususnya sekitar Jakarta ini, menjelaskan, kerentanan bencana di Jakarta dan sekitarnya ini perlu dikomunikasikan ke masyarakat.

Sehingga dengan mengetahui potensi ancaman bencana tersebut bisa harus mulai dipersiapkan mitigasinya.

”Selain tata ruang dan tata bangunan, juga edukasi dan pelatihan menghadapi gempa perlu disiapkan secara rutin,” kata dia.

Kesiapsiagaan gempa di Jakarta

Daryono juga mengingatkan pentingnya membangun kesiapsiagaan gempa di Jakarta dan sekitarnya.

Apalagi, risiko guncangan karena gempa di Jakarta dan sekitarnya bisa diamplifikasi oleh kondisi tanah yang lunak karena tersusun endapan muda.

Dia mengingatkan kejadian gempa bumi berkekuatan M 5,8 dari zona subduksi yang melanda Jakarta pada 17 Maret 1997 yang menimbulkan kerusakan bangunan tembok di beberapa gedung di kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin.

Demikian halnya gempa berkekuatan M 6,7 di Selat Sunda pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 yang menimbulkan kerusakan dan dirasakan cukup kuat hingga Jakarta.

Padahal, potensi kegempaan dari zona subduksi di Jawa bagian barat ini bisa mencapai M 8,8, yang jika saatnya itu terjadi, dampak guncangannya hingga Jakarta pasti jauh lebih hebat. Bisa lebih masif dampaknya sebagaimana terjadi pada tahun 1699.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal Materi 3.7 Pengelolaan Perpustakaan dan Dokumentasi Pelatihan Manajemen Kemasjidan

Apa Itu Sesar Baribis? Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya

Belum lagi, ancaman gempa bersumber di daratan dari Sesar Baribis yang bisa menimbulkan guncangan hebat sebagaimana terjadi pada 1780 dan 1834 di Jakarta dan sekitarnya.

Dengan kepadatan penduduk yang berlipat dibandingkan seabad lalu, dampaknya bisa sangat dahsyat.

“Ini yang patut diwaspadai. Kita punya banyak bukti catatan gempa kecil bahkan dengan magnitudo 4,5 mampu menimbulkan kerusakan karena hiposenternya dangkal dengan episenternya dekat dengan permukaan,” ujar Daryono.

Tetapi, jika ternyata gempa yang terjadi memiliki magnitudo lebih besar tentu potensi kerusakannya pun akan semakin besar.

Mitigasi bencana gempa bumi Jakarta dan sekitarnya

  1. Mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil.
  2. Seluruh lapisan masyarakat perlu memahami keterampilan cara selamat saat terjadi gempa, perlu ada edukasi massif dan latihan evakuasi yang berkelanjutan.

Daryono mengatakan, edukasi dan latihan evakuasi ini tidak hanya untuk antisipasi gempa akibat Sesar Baribis, tapi juga untuk antisipasi potensi gempa megathrust yang sumbernya jauh dan dapat berdampak hingga Jakarta.

Apa Itu Sesar Baribis? Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya

Sumber :

  • kabar24.bisnis.com/read/20220626/79/1547981/disebut-akan-sebabkan-gempa-di-jakarta-apa-itu-sesar-baribis
  • www.kompas.com/tren/read/2022/06/26/100400365/sesar-baribis-dan-ancaman-gempa-yang-mengepung-jakarta-dan-sekitarnya?page=all