Dampak Psikologis Anak Jika Kurang Kasih Sayang Dari Orangtua, Setiap anak berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang tuanya, karena, hal ini yang akan mendukung tumbuh kembang sang anak.

Kondisi psikologis anak kurang kasih sayang adalah kemungkinan anak akan kesulitan untuk mengidentifikasikan emosi mereka.

Dampak Psikologis Anak Jika Kurang Kasih Sayang Dari Orangtua

Pada dasarnya, anak-anak secara naluri bergantung oleh orangtuanya terkait cinta, perhatian, dan dukungan. dapat merasa termotivasi saat merasakan dukungan dari orangtuanya dan hal sebaliknya juga terjadi.

Pakar kasih dan sayang dari Psycholog Today, Kory Floyd PhD, mengatakan, berdasarkan hasil penelitiannya, kurang kasih sayang tentu punya dampak merugikan bagi tubuh kita. Kurang kasih saying dapat dipastikan dia kurang bahagia. ” kata dia. Lebih lanjut, kurang kasih sayang juga membuat hidup merasa sepi. Mau sebanyak apa pun teman dan keluarga yang dia punya, begitu dia sendiri, rasa kesepian itu akan menyergap. , kata Kory

Dampak dari semua itu membuat seseorang mudah Depresi dan stres. “Mereka mengalami lebih banyak gangguan mood dan cemas berlebihan. Bahkan, lebih banyak yang mengalami gangguan kekebalan, meski untuk kondisi yang satu ini masih berkaitan dengan pengaruh gen,” kata Kory.

Orang-orang yang kurang kasih sayang secara perlahan akan memiliki alexithymia. Satu kondisi yang mengganggu kemampuan mereka untuk mengekspresikan emosi yang tengah berkecamuk.

“Pada akhirnya, mereka cenderung enggan memiliki keterikatan dengan orang lain,” kata Kory. Meski demikian, Kory punya kabar baiknya. Kurang kasih sayang tidak pernah menjadi kondisi yang menetap. Manusia punya kapasitas untuk mendapatkan lebih banyak kasih sayang dalam hidup.

Kurang kasih sayang pada anak akan berdampak besar bagi anak. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam membimbing anak di rumah akan mempersulit anak untuk mempelajari beberapa perilaku yang didapat di sekolah, sehingga membuat kemungkinan besar bagi mereka untuk memiliki pribadi yang bermasalah di kemudian hari.

Ada banyak dampak negatif yang bisa dialami oleh anak bila ia kurang kasih sayang dari orang tua, di antaranya:

  • Krisis percaya diri
    Salah satu dampak kurangnya perhatian orang tua kepada anak adalah anak jadi mengalami krisis kepercayaan diri dan menganggap dirinya kurang berharga dibandingkan teman-temannya yang lain. Kondisi ini bisa dialami anak bila orang tua kurang meluangkan waktu bersamanya, tidak memberikan apresiasi terhadap hal positif yang telah diraihnya, dan kurang mengetahui kemampuan atau pencapaiannya.  sehingga, anak akan merasa tidak diakui, tidak dicintai, dan tidak diperhatikan. Hal ini dapat membuatnya rendah diri atau minder saat ingin melakukan sesuatu, khususnya di depan orang banyak.
  • Perkembangan kognitif tidak optimal
    Perhatian orang tua dalam bentuk sentuhan penuh kasih sayang, seperti pelukan, kecupan, dan belaian, turut membantu perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, kurangnya stimulasi tersebut dapat menyebabkan anak mengalami masalah intelektual, seperti masalah akademis atau keterlambatan dalam berbicara.
  • Mereka sulit percaya pada orang lain
    Orang tua harus menyadari bahwa anak kurang kasih sayang sejak masa kanak-kanak menyebabkan mereka tumbuh sebagai pribadi yang tidak mudah percaya dan terbuka dengan orang lain. Dalam kasus ini, mereka mungkin terus-menerus khawatir bahwa orang yang mereka cintai pasti akan menyakiti mereka.  Jika sedari kecil anak-anak sudah berada pada lingkungan yang tidak ramah dan stabil, mereka akan merasa sulit untuk mempercayai orang lain di masa depan. Tentu saja, ini membuat hampir semua jenis hubungan jangka panjang menjadi sulit. Kepercayaan tentu saja merupakan komponen penting dalam kelekatan emosional yang dimiliki anak. Ketika anak tidak mendapatkan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua, mereka lebih mungkin mengembangkan mekanisme pertahanan untuk menghindari cedera.
  • Tidak terjalin emotional bonding antara anak dengan orang tua
    Meluangkan waktu untuk anak atau melakukan family time tidak cukup hanya dengan menemaninya bermain dan belajar. Diperlukan juga adanya perhatian, komunikasi, atau sikap yang bisa mempererat emotional bonding antara anak dan orang tua. Ini sangat penting untuk perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak. Jika orang tua kurang memperhatikan anak, bukannya tidak mungkin hubungan anak dengan orang tua menjadi renggang. Anak bisa mengalami kesulitan untuk dekat dengan orang tuanya, mencurahkan isi hatinya, atau menceritakan kejadian yang ia alami sehari-hari.
  • Anak kurang kasih sayang cenderung mengisolasi diri
    Tanda-tanda terakhir yang dimiliki anak kurang kasih sayang orang tua adalah jenis hubungan yang mereka bangun dengan orang lain. Karena kurangnya keterlibatan orang tua dalam memberi afeksi, anak cenderung terbiasa merasa sendiri hingga mengisolasi dirinya. Isolasi diri ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dalam membentuk hubungan sosial yang baik. Kerenggangan hubungan dengan orang tua bisa menjadi salah satu alasan mengapa anak cenderung menutup diri. Maka dari itu, sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan afeksi yang bisa dirasakan secara fisik dan juga mendukung pertumbuhan mental anak
  • Gangguan perilaku
    Kurang perhatian dari orang tua bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perilaku pada anak, seperti suka mencuri, membuat onar, dan melakukan tindakan bullying. Semua hal negatif tersebut dilakukan anak semata-mata untuk mendapatkan perhatian dari orang tua atau orang di sekitarnya.
  • Sulit untuk menjalin hubungan
    Karena tidak memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua, anak yang kurang perhatian dari kedua orang tuanya pun bisa mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Hal tersebut bisa menyebabkan anak tidak memiliki teman. Saat dewasa, bukannya tidak mungkin anak pun jadi sulit untuk menjalin hubungan dengan pasangan atau rekan kerjanya nanti. Ini tentu bisa memengaruhi kehidupan dan masa depan anak.
  • Gangguan mental
    Anak yang kurang perhatian dari orang tua biasanya memiliki kadar serotonin yang lebih rendah. Padahal, serotonin adalah hormon yang dibutuhkan untuk memperbaiki suasana hati. Selain itu, anak juga jadi lebih mudah marah dan tertekan karena kadar hormon kortisolnya cenderung meningkat. Pada akhirnya, kedua kondisi ini membuat anak lebih berisiko mengalami gangguan mental, seperti stres, gangguan kecemasan, hingga depresi.

Dampak kurang perhatian orang tua kepada anak bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berlanjut memengaruhi kehidupan anak hingga dewasa, bahkan setelah ia berkeluarga.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan penuh cinta dan kasih sayang untuk anak-anaknya, sehingga membuat anak-anak merasa mereka ada untuk membimbing dan mendukung anak-anaknya.

Referensi:

  • https://www.halodoc.com
  • https://www.liputan6.com
  • https://riliv.co