Tips Mendidik Anak Tanpa Bentakan, bentakan merupakan gelombang suara, jika disertai dengan gelombang emosi yang dihasilkan oleh otak kiri akan berkolaborasi menghasilkan gelombang baru dengan efek negatif.
Sangat penting bagi orangtua untuk memberi anak-anak keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan disiplin diri serta kesempatan untuk berlatih membuat pilihan yang baik
Tips Mendidik Anak Tanpa Bentakan
Memarahi anak adalah hal yang dianggap wajar. Terkadang, orangtua perlu bersikap tegas agar si kecil dapat berperilaku baik dan mematuhi peraturan di rumah.
Walaupun demikian, Anda juga harus menahan diri saat memarahi si kecil. Hindari berteriak apalagi menggunakan kekerasan fisik saat mendisiplinkan anak. Sebab, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya.
Berikut ini adalah Tips Mendidik Anak Tanpa Bentakan
- Jangan terpengaruh untuk menghentikan teriakan anak dengan bentakan yang lebih hebat.
- Sebelum membentak anak, ingatlah, bahwa anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru setiap serpihan kata-kata yang kita lontarkan di benaknya.
- Ingatlah, kepribadian anak di masa depan adalah hasil dari didikan dan bimbingan kita di masa sekarang, bahkan jika didikan itu berbentuk bentakan atau teriakan.
- Saat merasa marah, segeralah mengubah posisi tubuh Anda, seperti dari berdiri menjadi duduk. Hal ini akan menurunkan ketegangan emosi Parents.
- Palingkan sejenak wajah Anda dari anak yang telah membuat dada Anda terasa ingin meledak.
- Tarik napas dan hembuskan pelahan sambil memejamkan mata. Hal ini akan membuat dada yang sesak terasa longgar dan lapang.
- Validasi emosi, Dari pada memarahi anak dengan berteriak yang hanya akan membuat orangtua dan anak kian berjarak, coba lakukan validasi emosi. Ini adalah cara untuk mengakui dan memberi wadah bagi anak akan emosi apa yang sedang mereka rasakan.
Biarkan anak merasakan segala emosi yang muncul.Kemudian, ketika emosi anak sudah tervalidasi, sampaikan mengapa orangtua merasa marah.
Jelaskan dengan bahasa sederhana sebab-akibat dari perbuatan yang mereka lakukan. Tutup dengan melakukan afirmasi positif dan mengulang bahwa orangtua bertindak tegas karena sayang kepada mereka. Hal ini juga dianggap sebagai cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi. - Koneksi sebelum koreksi, Tidak ada koreksi yang efektif termasuk memarahi anak tanpa adanya koneksi atau kedekatan antara anak dan orangtua. Lakukan tindakan sesuai dengan bahasa cinta, entah itu sentuhan, quality time, kata-kata, dan lainnya. Lewat koneksi yang terbangun, koreksi saat memarahi anak pun akan lebih mudah diterima oleh mereka.
- Beri pilihan, Ketika anak melakukan kesalahan dan orangtua memarahi anak, bedah apa saja opsi yang tersedia. Contohnya ketika kakak mendorong adiknya, sampaikan bahwa ada cara lain untuk menyuruh adiknya minggir yaitu dengan berkata atau memintanya bergeser.
- Mengajari cara menyelesaikan masalah, Salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi perilaku buruk anak adalah mengajarkan cara menyelesaikan masalah dan mengelola emosi. Sebab, bentakan dan kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi anak pemarah.
Berteriak atau bahkan memukul anak, bukanlah cara tepat untuk mengatasi perilaku buruk. Sebaliknya, kebiasaan tersebut justru bisa memperparah perilaku buruk anak.
Referensi:theasianparent.com, halodoc.com, sehatq.com