Inidia 10 Mitos dan Fakta Jerawat yang Perlu Diketahui. Saat memasuki fase pubertas, pada umumnya remaja mengalami permasalahan kulit yaitu jerawat. Hal ini membuat anak mencari berbagai informasi seputar jerawat, baik di internet ataupun bertanya pada teman-temannya yang memiliki masalah serupa.

Dengan begitu banyak informasi yang saling bertentangan di luar sana, penting untuk mengetahui perbedaan antara fakta dan mitos seputar jerawat.

Inidia 10 Mitos dan Fakta Jerawat yang Perlu Diketahui

Semakin banyak anak mengetahui fakta tentang jerawat, maka akan membantu perawatan kulitnya lebih optimal.

Faktor hormon pun memengaruhi, akibat meningkatnya hormon testosteron pada wanita saat datang siklus menstruasi, kehamilan, atau stres. Pengidap kulit berminyak juga rentan mengalaminya, karena bakteri cenderung lebih mudah masuk ke dalam kulit akibat bentuk pori-pori yang lebih besar.

Gangguan jerawat ini sering dialami oleh pria juga lho, dengan penyebab yang beragam. Pola hidup memengaruhi, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan sering mengonsumsi makanan tidak sehat.

Fakta Jerawat yang Boleh Dipercaya

Jerawat menjadi masalah kulit umum, sehingga banyak sekali mitos beredar yang belum tentu kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Agar tidak salah kaprah, berikut ini mitos dan fakta jerawat yang perlu kamu ketahui:

Mitos 1: Cokelat Menjadi Penyebab Jerawat

Faktanya, dari jurnal berjudul Long-term ingestion of high flavanol cocoa provides photoprotection against UV-induced erythema and improves skin condition in women, flavonoid dalam dark cokelat dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, meningkatkan aliran darah ke kulit, dan meningkatkan kepadatan serta hidrasi kulit.

Mitos 2: Tidak Boleh Memakai Makeup saat Berjerawat

Faktanya, tidak ada larangan menggunakan make up saat berjerawat. Namun, disarankan untuk menggunakan produk kecantikan dengan label noncomedogenic. Produk kecantikan dengan label ini aman digunakan bagi pemilik kulit sensitif atau berjerawat. Jangan lupa hapus make up sebelum tidur, ya!

Mitos 3: Sering Cuci Muka itu Baik

Mencuci muka setelah beraktivitas dan memakai make up itu baik. Namun, jika terlalu sering bisa membuat kulit kehilangan kelembabanya. Pasalnya, sabun cuci muka kebanyakan mengandung bahan kimia yang justru bisa merusak kulit.

Jadi, sebaiknya pilih produk perawatan kulit dengan kandungan sedikit bahan kimia.

Mitos 4: Stres Menjadi Penyebab Jerawat

Menurut jurnal The association between stress and acne among female medical students in Jeddah, Saudi Arabia, peningkatan stres berkorelasi dengan peningkatan keparahan jerawat. Agar hal tersebut tidak terjadi, sebaiknya kelola stres dengan baik. Caranya dengan melakukan hal-hal yang disukai.

Mitos 5: Jerawat Tidak Menyerang Orang Dewasa

Faktanya, orang dewasa masih mengalami jerawat di usia 30-an, 40-an, bahkan 50-an. Jerawat mungkin terlihat berbeda dibandingkan saat berusia 16 tahun. Jerawat pada orang dewasa mungkin tampak seperti bintil kemerahan di sekitar mulut atau rahang.

Tingkat keparahan jerawat bagi masing-masing orang itu berbeda. Penanganannya pun tidak bisa disamakan karena penyebabnya bisa jadi tidak sama.

Untuk menurunkan risiko tersebut, sebaiknya ubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan meminimalkan konsumsi makanan berlemak dan berminyak.

Mitos jerawat 6: Tidak apa-apa memencet jerawat

Meski menggoda, memencet jerawat bukanlah ide yang bagus. Memencet jerawat dapat mendorong semua bakteri penyebab jerawat lebih dalam ke pori-pori atau, lebih buruk lagi, menyebarkannya ke pori-pori lain dan menyebabkan lebih banyak jerawat.

Lebih penting lagi, ketika remaja memencet jerawatnya, ia meningkatkan kemungkinan kerusakan kulit akibat bekas luka atau post inflammatory hyperpigmentation (PIH) atau hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Yang terbaik adalah menunggu dan membiarkan jerawat sembuh, tetapi ada beberapa hal yang dapat di lakukan untuk membantu mengempeskan jerawat sementara waktu.

Oleskan es batu yang dibungkus dengan kain bersih, pada jerawat untuk mengurangi peradangan.

Kemudian ikuti dengan perawatan yang mengandung benzoyl peroxide untuk membantu membunuh bakterim atau asam salisilat yang membantu melonggarkan sel-sel kulit mati dan mengurangi pembengkakan dan kemerahan.

Mitos jerawat 7: Matahari membersihkan jerawat

Kalau bicara soal jerawat dan kulit yang rawan berjerawat, matahari bukanlah teman remaja. Mungkin matahari dianggap mampu mengeringkan jerawat, sayangnya matahari justru memberikan kulit coklat atau sengatan matahari ringan yang hanya menyamarkan jerawat.

Sinar matahari dapat membakar kulit, sesuatu yang ingin perlu dihindari saat merawat jerawat.

Dan sinar ultraviolet matahari dapat merusak permukaan kulit, menyebabkan kulit terbakar, melepaskan radikal bebas, dan menghancurkan sel DNA, yang menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit.

Dilansir dari proactiv.com, penggunaan kandungan benzoyl peroxide dan asam salisilat untuk melawan jerawat dapat membuat kulit anak lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.

Jadi, sangat penting untuk menghindari sinar matahari saat anak menggunakan bahan aktif pembasmi jerawat.

Jika anak perlu berada di bawah sinar matahari langsung, kenakan tabir surya berspektrum luas yang bebas minyak dan nonkomedogenik.

Mitos jerawat 8: Jerawat terjadi dalam waktu semalam

Jerawat sepertinya selalu muncul entah dari mana dalam waktu semalam, tetapi sebenarnya bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum muncul di kulit. Jerawat adalah proses rumit yang biasanya merupakan hasil dari empat tahap yang saling terkait:

  • Tahap 1: Sel kulit mati yang berlebihan menyumbat pori-pori
  • Tahap 2: Produksi minyak berlebih (sebum)
  • Tahap 3: Pertumbuhan berlebih dari bakteri P. acnes di pori-pori
  • Tahap 4: Peradangan (pembengkakan) sebagai reaksi terhadap bakteri dan produk sampingannya

Siklus jerawat tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah proses lambat yang terjadi selama beberapa minggu, jauh di bawah permukaan dan jauh sebelum jerawat muncul di wajah atau tubuh.

Mitos jerawat 9: Jerawat bisa disembuhkan

Sayangnya, belum ada obat resmi untuk mengatasi jerawat. Jerawat bersifat kronis dan dapat berlangsung selama beberapa tahun di usia remaja hingga 20 tahun atau lebih pada orang dewasa.

Ini adalah suatu kondisi, yang berarti ini adalah situasi berkelanjutan yang ada pada kulit, dan di bawah permukaannya. Jerawat bisa datang dan pergi pada waktu yang berbeda. Maka jika anak rentan berjerawat, ia harus selalu menjaga perawatan kulit yang konsisten.

Tapi jangan khawatir, tidak semuanya berita buruk. Remaja dapat mengendalikan jerawat dengan pembersihan harian, pengelupasan kulit, dan hidrasi. Ingatlah bahwa mungkin perlu waktu untuk menemukan kombinasi terbaik dari obat-obatan dan produk perawatan kulit yang cocok untuknya.

Selain itu, karena tubuh dan kulit berubah sepanjang hidup tergantung pada banyak faktor, seperti hormon, gaya hidup, kebiasaan, lingkungan, dll. apa yang berhasil untuk anak ketika remaja mungkin tidak berhasil saat ia berusia 30-an.

Mitos jerawat 10: Menggunakan obat jerawat totol adalah cara terbaik untuk membersihkan jerawat

Jerawat adalah kondisi mendasar yang menciptakan berbagai jenis jerawat. Jerawat seperti papula dan pustula adalah tahap terakhir dari proses jerawat.

Jadi mengobati jerawat totol pada satu waktu bukanlah cara yang paling efektif untuk diambil, dan tidak akan membantu mencegah terbentuknya jerawat baru.

Seperti semua kebiasaan kebersihan yang baik, anak perlu melakukan pendekatan pencegahan dengan merawat seluruh wajahnya dua kali sehari untuk mencegah munculnya jerawat.

Dengan cara ini, remaja akan mengatasi jerawat yang tidak terlihat, sebaik yang ia bisa.

Meskipun dianggap efektif untuk mengobati jerawat yang terlihat dengan perawatan di tempat, ketahuilah bahwa itu tidak akan mencegah munculnya jerawat di masa mendatang.

Inidia 10 Mitos dan Fakta Jerawat yang Perlu Diketahui

Sumber :

https://www.halodoc.com/

https://www.popmama.com/