Dilansir dari Humas Jabar, Gubernur Jawa Barat Jabar Bapak Ridwan Kamil bergerak cepat membangun komunikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta Wali Kota Depok setelah dua warga Depok dinyatakan positif COVID-19.

Jabar Bentuk Crisis Centre COVID-19

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil menyatakan bahwa , Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dan Pemerintah Kota Depok akan membuat crisis centre.

Tugas dari Crisis Centre COVID-19 adalah satu pintu terhadap semua informasi penanganan COVID-19



Menurut Kang Emil, rumah dua warga Depok positif COVID-19 sudah diisolasi dan dilakukan penanganan diharapkan agar warga Depok dan Jabar untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Ujar beliau.

“Setelah bertemu dengan Menteri Kesehatan, fakta per hari ini yang bisa disampaikan, dua WNI yang ber-KTP Depok itu terinfeksi di Jakarta, bukan di Depok,” ucapnya.

Baca Juga :  Puasa Bisa Mengurangi Penyakit Asam Lambung, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam

“Jadi, per hari ini belum ada bukti virus corona di Depok karena sedang diteliti oleh tim yang terkait,” tambahnya.

Kang Emil pun mengimbau kepada seluruh warga Jabar untuk berinisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat apabila muncul gejala-gejala COVID-19, seperti demam tinggi, batuk, dan gangguan pernapasan.

Menurut Kang Emil , “Melapor itu ketika ada gejala. Tidak ada gejala, karena virus ini berkaitan dengan imunitas, saya kira lakukan kegiatan seperti biasa. Kecuali ada gejala, berinisiatif-lah ke rumah sakit terdekat. Termasuk RSUD. Atau melihat teman dan tetangga memiliki gejala itu tolong diimbau juga,”

Selain itu, Kang Emil memastikan isolasi warga yang pernah berinteraksi dengan warga positif COVID-19 dilakukan sesuai standar WHO. Termasuk tenaga kesehatan yang sempat menangani pasien COVID-19.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Point Blank 25 Maret 2024 Update Terbaru Valid

“Isolasi itu hanya terjadi pada interaksi. Kan tidak ada kabar dia beredar ke sana-sini. Yang ada itu mereka dijenguk. Empat orang ini yang sedang diobservasi. Ada gejala apa tidak. Jangan-jangan yang menjenguknya badannya sehat, berinteraksi belum tentu tertular,” ucap kang Emil.

Disampaikan pula oleh kang Emil bahwa “(Tenaga kesehatan) sedang diobservasi. Artinya, bekerja normal tapi kalau ada gejala melaporkan. wajib lapor. Ini kan urusan dengan imunitas, kita menduga-duga orang sehat, ada interaksi gimana mengonfirmasinya. Pas ada gejala dites sampling-nya. Itu standar WHO,”

Ada sejumlah rumah sakit rujukan di Jabar untuk menangani COVID-19, yaitu :

  1. RSU Dr. Hasan Sadikin (Kota Bandung),
  2. RSU R. Syamsudin (Kota Sukabumi),
  3. RSU Dr. Slamet (Kab. Garut),
  4. RSU Kabupaten Indramayu,
  5. RSU Gunung Jati (Kota Cirebon),
  6. RSU Kabupaten Bandung, dan
  7. RSTP Dr. H.A Rotinsulu (Kota Bandung)
Baca Juga :  Info Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2024 di 38 Provinsi

Berikut Nomor Hotline COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi Jabar: 08112093306

Sumber : humas jabar