Apa Itu Wabah Bubonic? Belum selesai pandemi covid-19, beberapa waktu lalu heboh berita seputar wabah Bubonic atau Maut Hitam. Kabarnya nih Sobat Phi, penyakit ini sama berbahayanya dengan covid-19. Sebetulnya apa sih wabah Bubonic itu? Berikut PhiRadio sudah merangkum penjelasannya untuk kamu.



Apa Itu Wabah Bubonic?

  1. Berasal dari Tikus

Dilansir dari situs CNN Indonesia, Bubonic atau biasa disebut pes, merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Yersinia pestis yang biasanya dibawa kutu pada tikus lantas menginfeksi manusia. Meski begitu, penularan bubonic atau penyakit pes dari manusia ke manusia jarang terjadi. Namun, bakteri penyebab pes atau bubonic itu bisa mengakibatkan penyakit lain yakni septikemia dan pneumonik. Kedua penyakit ini juga bisa muncul dari bubonic yang tak diobati dan berkembang.

  1. Gejala Berbeda-beda
Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024

Secara umum, orang yang terkena bakteri Yersinia pestis akan mengalami gejala seperti demam, kedinginan hingga sakit kepala. Sementara gejala lain menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC), masing-masing memiliki gejala berbeda bergantung pada area mana bakteri menginfeksi. Gejala penyakit bubonic bisa muncul setelah masa inkubasi sekitar satu hingga enam hari. Tanpa pengobatan menurut CDC, bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

  1. Menyerang Kelenjar Getah Bening

Laman kesehatan WEB MD menulis, selain mengalami demam dan sakit mendadak pada kelenjar getah bening, gejala lain pasien bubonic di antaranya sakit kepala. Bakteri berkembang biak di area sekitar kelenjar getah bening. Laman CDC menulis, pasien septikemia mengalami demam, kedinginan, kelemahan ekstrem, sakit perut, syok dan kemungkinan pendarahan kulit atau organ lain. Sementara pasien pneumonik mengalami gejala demam, sakit kepala, lemas, dan pneumonia yang berkembang cepat seperti berupa sesak napas, nyeri dada, batuk, dan kadang lendir berdarah atau berair.

Baca Juga :  Puasa Bisa Mengurangi Penyakit Asam Lambung, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam



  1. Menyebar di Negara-negara di Asia

Baru-baru ini sejumlah negara mengumumkan kewaspadaan terhadap potensi wabah ini, di antaranya di Mongolia dan China. Departemen Kesehatan Kota Bayannur, Mongolia pada Minggu (5/7) lalu mengkonfirmasi bahwa ada seorang peternak di wilayahnya yang terinfeksi wabah bubonic. Sedangkan pemerintah China menerapkan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran wabah semakin masif. Salah satunya warga diimbau untuk tidak mengkonsumsi tikus seperti dilansir The New York Times.



Apa Itu Wabah Bubonic?

Di negara seperti China, memang binatang pengerat seperti tikus, lumrah dikonsumsi sebagai bahan makanan. Kalau di Indonesia sepertinya tidak lazim, ya? Ada berita bakso tikus saja hebohnya minta ampun. Semoga wabah Bubonic ini tidak sampai masuk Indonesia, deh. Setuju, kan, Sobat Phi?

Baca Juga :  Kenali Penyebab Ketoasidosis Diabetik, Berikut Gejalanya