Waspadai Penyakit Mental Selfitis si Pecandu Foto Selfie, di zaman sekarang berfoto selfie dan mengunggahnya ke sosial media adalah hal yang terbilang wajar dan biasa. Namun, bagi sebagian orang, foto selfie bak kebutuhan yang haru dilakukan dalam tiap kegiatannya sehari-hari. Sebenarnya berfoto selfie adalah hal yang sah-sah saja dilakukan tapi, jika melakukannya secara berlebihan hal ini bisa mengganggu. Kebanyakan pecandu foto selfie ini memiliki tingkat narsisme tinggi yang bisa berkembang ke penyakit mental.

Apa Itu Penyakit Mental Selfitis?

Selfitis adalah istilah yang digunakan kepada orang-orang yang menderita kecanduan berfoto selfie. Penyakit mental ini bisa membuat penderitanya cemas jika belum melakukan selfie di kegiatan hariannya. Meskipun begitu, tidak semua orang yang hobi berfoto selfie adalah seorang pengidap selfitis.

Ciri-ciri Selfitis

  • Media sosialnya dipenuhi foto selfie
  • Merasa cemas jika belum berfoto selfie
  • Melakukan selfie sampai mengganggu aktivitas
  • Rela melakukan apapun supaya foto selfinya terlihat menarik
  • Merasa depresi jika sampai tidak bisa berfoto selfie
  • Kebiasaan foto selfinya sampai mengganggu hubungan sosialnya dengan keluarga, teman, dan pekerjaan.

Dampak Bahaya Selfitis

Selfitis bisa sangat mengganggu kehidupan penderita dan orang sekitarnya. Jika tidak segera ditangani selfitis bisa berbahaya baik secara fisik maupun mental. Selfitis membuat penderitanya mengalami narsisme tinggi seolah merasa dirinya istimewa, terbaik, dan haus akan pujian. Lebih lanjut kondisi selfitis ini bisa lebih mengganggu apabila mendapati komentar yang kurang baik, sinis, ataupun mengolok. Penderita mungkin akan bersikap arogan atau bahkan bisa memicu depresi dan bunuh diri.

Selain hal yang disebutkan di atas, selfitis juga mengganggu aspek kehidupan penderitanya yang lain seperti mengurangi prospek pekerjaan dan kehilangan orang-orang sekitar akibat kebiasaan berfoto selfie yang berlebihan.

Pengobatan Selfitis

Selfitis bisa diobati dengan bantuan psikolog juga psikiater. Namun, yang perlu diketahui penderita selfitis ini perlu mendapatkan pengobatan secara psikologis atau disebut psikoterapi.

Dengan ini penderita akan didampingi oleh konselor (psikolog atau bisa juga psikiater) dalam melakukan konseling diri, konseling keluarga, dan konseling dalam grup. Biasanya hal ini perlu dilakukan selama 6 bulan.

Penderita selfitis pun tidak boleh diasingkan, mereka perlu lebih banyak diajak berinteraksi dengan orang sekitar. Bisa juga menambah aktivitas fisik yang positif misalnya bersepeda, jogging, berenang, atau olahraga lainnya supaya pikirannya bisa teralihkan.

Waspadai Penyakit Mental Selfitis si Pecandu Foto Selfie

Referensi: alodokter.com, klikdokter.com

Foto Ilustrasi: Jordan McQueen on Unsplash