Tips Mengatasi Teman Toxic yang Sering Membuat Tidak Nyaman, terjebak dalam pertemanan yang toxic bisa sangat melelahkan. Jenis teman seperti ini sebaiknya dihindari apalagi kalau sudah merugikan.

Toxic friendship adalah hubungan pertemanan yang tak sehat dan lebih sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. Toxic friend adalah istilah yang mengacu pada teman yang tidak mendukung dan memberikan kontribusi positif untuk hidup Anda.

Tips Mengatasi Teman Toxic yang Sering Membuat Tidak Nyaman

Mereka akan selalu membawa efek negatif dalam kehidupan Anda. Mereka sering membuat Kamu stres dan makan hati, seolah menjadi racun yang merusak kebahagiaan dan kesehatan mental Anda

Toxic friendship merupakan situasi lingkungan pertemanan seseorang yang tidak sehat sehingga berpotensi mengganggu kesehatan psikologis.

Toxic friendship mampu membuat seseorang merasa stres, sedih, cemas, meragukan diri sendiri, merasa disalahgunakan, merasa tidak menjadi diri sendiri, hilang kepercayaan, hingga membuat individu selalu merasa dimanfaatkan karena terus melakukan giving.

Ciri-ciri toxic friend yang perlu dihindari

Dalam berteman jangan asal pilih. Jangan hanya ingin mendapatkan teman seperjuangan, Kamu malah mendapatkan teman yang membawa kesusahan dalam hidup Anda.

Berikut ciri-ciri dari toxic friendship yaitu:

  • Hanya memanfaatkan Anda
    Sering hanya muncul saat sedang butuh saja, Ini adalah salah satu ciri dari toxic friend yang umum. Toxic friend hanya menemani atau bahkan mengunjungi Kamu ketika ia sedang membutuhkan bantuan, setelahnya, ia akan meninggalkan dan tidak mempedulikan Anda.
  • Selalu bersikap negative
    Toxic friend kerap kali akan bersikap negatif dan merasa tidak puas dengan segala hal yang Kamu lakukan dan merasa bahwa kehidupan yang ia jalani penuh dengan ketidakadilan. Bahkan, ia dapat memproyeksikan sikap negatifnya ke Kamu dengan mengkritik dan tidak pernah memuji Anda.
  • Hanya ingin memprioritaskan dirinya
    Mendukung dan berada di sisi teman saat sedang kesusahan adalah hal yang patut dilakukan, tetapi tidak berarti Kamu harus selalu memprioritaskan teman Kamu setiap saat. Toxic friend akan menyuruh Kamu untuk segera meninggalkan apa yang sedang dilakukan dan segera bertemu dengannya.
  • Memunculkan drama
    Menurut ahli, Toxic friend akan membuat Kamu merasa kesulitan untuk berada di dekatnya, kadangkala ia akan bersikap dingin atau hangat dengan Anda. Kamu akan susah untuk memprediksi suasana hatinya dan perlu berhati-hati dalam berbicara dan bertindak dengannya.Toxic friend juga bisa memunculkan drama antara Kamu dengan orang-orang sekitar, terutama dengan teman-teman lain yang bisa membantu Kamu menjadi lebih baik.
  • Hanya membicarakan dirinya
    Toxic friend hanya akan membicarakan mengenai diri, keluh kesah, dan pencapaiannya. Ia tidak akan mendengarkan kesulitan yang Kamu alami ataupun menghargai pencapaian yang telah Kamu lakukan.
  • Bersikap baik di hadapan orang lain
    Toxic friend memberikan perlakuan yang berbeda antara Kamu dan teman lainnya. Ia tidak akan banyak berbicara atau hanya bersikap baik dengan Kamu saat bersama dengan teman-teman lainnya.
  • Memanipulasi dan mengkritik Anda
  • Toxic friend akan selalu memberikan kritikan negatif ataupun sarkasme terhadap penampilan maupun perbuatan Anda. Ia berusaha memanipulasi Kamu untuk selalu mengikuti saran dan kemauannya.
  • Menyuruh Kamu untuk berubah
    Bukannya menerima atau menegur Kamu ketika salah, toxic friend malah menyuruh Kamu untuk mengubah diri sesuai dengan keinginannya. Ia tidak akan mau mengubah dirinya meskipun ia memiliki perilaku buruk atau melakukan sesuatu yang salah.
  • Merendahkanmu
    Pernahkan kamu meminta saran pada teman namun yang kamu dapatkan justru penghakiman? Atau mungkin curhatan kamu justru dijadikan bahan bercandaan dengan kawan lainnya. Hal yang cukup sering terjadi yaitu mereka menggunakan curhatan atau masalahmu sebagai topik untuk ditertawakan. Meskipun konteksnya tidak serius alias berckamu namun tidak jarang hal seperti ini dapat menjadi bumerang. Kamu yang awalnya berharap mendapatkan solusi pun justru merasa semakin rendah akibat bercandaan pelaku toxic tersebut.
  • Selalu membicarakan orang lain
    Hati-hati dengan teman yang senang bergosip karena selain merupakan indikasi dari toxic friend, teman yang senang menggunjingi orang lain berpotensi untuk membicarakan Kamu tanpa sepengetahuan Anda.
  • Membuat Kamu berkompetisi dengan teman lain
    Toxic friend kerap kali membandingkan Kamu dengan teman atau sahabat lainnya. Secara tidak langsung, Kamu akan merasa perlu untuk berkompetisi dengan orang lain dalam merebut perhatiannya.
  • Suka menuduh orang lain
    Meskipun salah, ia malah menyalahkan orang lain selain dirinya dan bahkan sering kali Kamu yang disalahkan.
  • Membuat Kamu terjebak dalam masalah
    Memiliki teman yang suka petualangan dan hal-hal yang mendebarkan tidaklah salah, tetapi Kamu harus menyadari bahwa teman yang malah menjerumuskan Kamu ke dalam hal-hal yang buruk justru adalah toxic friend. Ia tidak akan segan-segan memasukkan Kamu ke dalam masalah
  • Kamu yang selalu harus menjangkau
    Apakah Kamu yang harus selalu berbicara, menelepon, atau mengirimkan pesan kepada teman Anda. Toxic friend tidak akan pernah menanyakan kabar Kamu terlebih dahulu dan hanya muncul di saat tertentu saja.
  • Merasa stres atau sakit secara fisik
    Kamu mulai merasa lelah secara fisik dan mental. Rasa stres dan cemas mulai muncul saat bersama dirinya dan Kamu akan merasa lebih rentan sakit atau mengalami nyeri di tubuh karena stres berlebih.Teman Kamu tidak perlu memenuhi semua kriteria di atas untuk menjadi toxic friend. Jika Kamu merasa selama berteman dengannya malah membuat Kamu menjadi bertambah buruk, maka bisa jadi teman Kamu termasuk toxic friend.
  • Menyalahkan diri Kamu atas kesalahan mereka
    Saat teman yang toxic itu mulai memanipulasi, Kamu akan mulai menyalahkan diri sendiri atas kesalahan mereka. Selain itu, teman toxic juga akan menyalahkan Kamu atas kesalahan mereka. Parahnya lagi, Kamu akan merasa berhak menerimanya.
  • Membuatmu Tidak Nyaman bahkan Ketakutan
    Jika kamu pernah merasa tidak nyaman bahkan ketakutan akan kehadiran teman-temanmu, bisa jadi mereka juga termasuk toxic people yang ada disekitarmu. Membayangkan kehadirannya saja kamu mungkin sudah buru-buru ingin kabur dan enggan bertemu. Hal ini bisa terjadi apabila kamu pernah mendapatkan pengalaman buruk dengan mereka, atau perilaku mereka sering membuatmu tidak nyaman. Misalnya seperti mengganggu kamu setiap kali kalian bersama, memberi tekanan-tekanan mental terhadap orang lain, serta melakukan perbuatan yang merugikan.
  • Menghancurkan hubungan yang lain
    Satu teman yang toxic dapat mulai “meracuni” hubungan Kamu dengan teman lainnya.Memiliki teman yang toxic akan membuat Kamu meragukan diri sendiri, sehingga Kamu akan melihat diri sendiri sebagai teman yang buruk. Hal ini pun akhirnya dapat merusak hubungan Kamu dengan teman lainnya.
Baca Juga :  Kode Redeem Game My Hotpot Story 22 Februari 2024 Valid Terbaru, Simak Tips Cara Main

Menurut dosen psikologi pendidikan dan perkembangan UNAIR Dr. Primatia Yogi Wulandari, S.Psi., situasi tersebut harus secepat mungkin diatasi karena berpotensi besar mengganggu kebahagiaan dan kesehatan psikologis.

Alasan Mengapa seseorang bertahan dengan toxic friendship adalah:

  • Karena berteman sejak kecil. Sejarah pertemanan yang lama terkadang membuat seseorang tidak bisa atau sungkan untuk melepaskan diri dari lingkaran pertemanan tersebut.
  • Karena terdapat keuntungan dari pertemanan tersebut. Individu menganggap enteng hubungan yang toxic selama itu memberikan keuntungan bagi dirinya. Alasan yang terakhir adalah adanya keyakinan dan optimisme bahwa orang tersebut suatu saat akan berubah dan memperbaiki diri.

Teman Toxic , Dia yang hanya memanfaatkan, datang jika ada maunya, iri dengan pencapaianmu atau bahkan menusukmu dari belakang.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal Biologi Kelas 12 Halaman 16 Kurikulum Merdeka SMA, Anabolisme dan Katabolisme

Langkah paling utama adalah mengeluarkan teman seperti ini dari hidup Anda. Berikan jarak antara Kamu dan teman yang toxic  ini secara emosional. Hindari membicarakan hal-hal pribadi dengannya. Kamu juga tidak perlu terlibat di dalam kehidupannya.

Tips Mengatasi Teman Toxic adalah sebagai berikut:

  • Kamu gak perlu membalas setiap tingkah jahatnya
    Ini hal yang harus kamu tanamkan di kepala, bahwa setiap tingkah laku buruknya kepadamu tidak membutuhkan balasan. Jika kamu membalas setiap tingkah lakunya, bukankah kamu jadi gak ada bedanya dengannya? Celakanya lagi dia bisa play as a victim dan justru kamu yang terlihat bersalah di mata sosial.
  • Hindari menggunakan sosial media sebagai senjata
    Suka menyindir justru menunjukkan bahwa kamu selevel dengannya Tak perlu menyindir dengan tujuan supaya dia merasa bahwa dia memiliki masalah denganmu. Hadapi secara jantan, ajak dia bertemu dan bicarakan baik-baik masalah di antara kalian. Hindari juga menggunakan sosial media sebagai ajang curhat atau menyindir. Jika ini yang kamu lakukan, kamu gak jauh beda dengan temanmu itu.
  • Tetapkan batasan antara dirimu dan dirinya
    Memang kalian kawan, tapi kamu harus mulai menetapkan batasan sedari sekarang. Jangan biarkan dirimu selalu mengikuti apa saja yang dia mau atas nama pertemanan. Tunjukkan bahwa kamu memiliki sikap dan jangan biarkan dirimu terus dirugikan.
  • Tanya pada nurani sendiri untuk mengambil langkah selanjutnya
    Memang jalinan pertemanan itu mahal harganya. Sebisa mungkin kamu harus bisa merawat jalinan persahabatan. Tapi, coba tanya lagi pada dirimu sendiri. Apakah kamu bisa menghadapi karakter temanmu yang cenderung merugikan ini terus-terusan? Kuatkah kamu jika dia selalu datang ketika membutuhkan namun pergi meninggalkanmu ketika kamu sedang membutuhkan? Cukup sabarkah kamu ketika dia diam-diam mengumbar kejelekan dan semua rahasiamu di belakang?
  • Tanya pada orang terdekatmu untuk crosscheck
    sekaligus menguatkan motivasimu Selain bertanya pada diri sendiri, kamu juga bisa minta pendapat dari orang sekitarmu. Bukan bermaksud ngomong di belakang, tapi hanya mencocokkan apakah hal yang kamu rasakan itu benar adanya. Bertanya pada orang sekitar juga membuatmu lebih subyektif dan bisa mendapatkan pertimbangan mAmbil ruang sejenak di antara kalian atau jauhi dia secara bertahapMengambil ruang sejenak bisa dijadikan solusi supaya kamu bisa berpikir jernih dan tahu apa yang kamu lakukan selanjutnya. Selain itu, jeda di antara kalian mungkin saja bisa membawa perubahan di diri kawanmu itu. Namun, jika ternyata dia tak kunjung berubah, mungkin ini memang saatnya kamu meninggalkannya demi kebaikanmu sendiri.
  • Ajak dia bicara
    Katakan dengan jujur bahwa kamu terganggu dengan sikap atau perilakunya selama ini. Dia mungkin akan menyangkal itu, tapi paling tidak kamu sudah memberitahu dia dan membuat dia sadar bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya.
  • Jaga jarak sejauh yang kamu bisa
    Menjauhi seseorang apalagi orang yang kita kenal baik, mungkin terdengar jahat. Tapi beda cerita, kalau orang yang kamu jauhi itu orang yang toxic. Alih-alih jahat, menjauhi toxic people justru harus kamu lakukan demi kebaikanmu sendiri. Selain jauh dari emosi, menjauh dari seorang yang toxic juga bikin kamu lebih tenang karena tidak perlu lagi melihat ulahnya.
  • Pergi saat Membahas Topik Negatif
    Ketika kamu harus bertemu dengannya dan ia mulai membahas hal yang negatif, sebaiknya kamu segera pergi atau menjauh dari temanmu. Kamu bisa mengatasinya dengan pura-pura mengangkat telepon atau pergi ke kamar mandi. Hal ini harus kamu lakukan agar tak menyebabkan banyak drama dan kamu juga berhak untuk mendapatkan teman yang baik.
  • Berani Katakan Tidak
    Merasa tidak enak saat harus menolak permintaan teman sangat mungkin terjadi. Namun, sebaiknya pastikan bahwa teman toxic tidak bersikap semaunya dan berlebihan. Memutuskan untuk bertahan dengan teman toxic tidak masalah, tapi kamu harus mengetahui konsekuensi dan kemungkinan yang akan terjadi. Jika sudah dirasa sangat berlebihan, cobalah untuk berani mengatakan tidak dan melawan apa yang dilakukan oleh teman toxic .
  • Buat Batasan
    Sangat penting untuk membuat batasan jelas, terutama saat terjebak dalam pertemanan toxic. Hal ini berguna untuk melindungi diri sendiri. Saat berada di sekitar orang yang toxic, hal yang harus diutamakan adalah kesehatan mental dan kebahagiaan diri sendiri. Jangan sampai kamu mengorbankan kondisi kesehatan mental hanya untuk membuat senang teman toxic.
  • Berteman dengan yang Lainnya
    Tidak masalah jika kamu merasa berat untuk melepaskan dan memilih bertahan dengan teman toxic. Namun, sebaiknya usahakan untuk tetap berkomunikasi dan berteman dengan teman lain yang tidak tergolong sebagai teman toxic. Kamu bisa berbagi cerita dan meminta pandangan yang objektif dari orang yang berada di luar lingkaran pertemanan toxic.
Baca Juga :  Arti Bayi Tabung dan Pentingnya Pendampingan Psikologis

Untuk menjauh dari pertemanan itu, mulai dengan mengurangi pesan dan telepon secara perlahan, lalu kurangi aktivitas berkelompok. Bahkan, jika perlu batasi kontak media sosial karena seringkali status yang mereka buat dapat berdampak pada psikologis meski sebenarnya tidak berhubungan dengan kita.

Jangan ragu untuk mengakhiri jika mendapatkan teman yang sangat toxic. Perlu diingat, menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan diri sendiri adalah hal yang lebih penting.

Referensi:

  • https://www.halodoc.com
  • http://news.unair.ac.id
  • https://www.idntimes.com
  • https://www.halodoc.com