Tipe Asteroid Berdasarkan Letak dan Komposisinya. Asteroid adalah benda berbatu yang berputar mengelilingi Matahari. Walaupun sama-sama mengelilingi Matahari, asteroid juga merupakan sisa pembentukan dari tata surya 4,6 juta tahun lalu.

Ketika pembentukan tata surya terjadi gumpalan dan ledakan awan panas. Pada saat ini, sebagian material jatuh dari gumpalan tersebut.

Tipe Asteroid Berdasarkan Letak dan Komposisinya

Walaupun sama-sama mengorbit Matahari, asteroid berbeda dari planet karena ukurannya sangat kecil dibandingkan planet. Ia juga disebut sebagai planetoid atau planet minor, namun ukurannya terlalu kecil untuk disebut planet.

Terdapat jutaan asteroid dengan ukuran yang sangat beragam. Secara total, massa semua asteroid lebih kecil dibandingkan dengan massa Bulan atau Bumi.

Dilansir dari Space, terlepas dari ukurannya, asteroid bisa berbahaya. Banyak di antaranya yang telah menabrak Bumi di masa lampau dan mungkin masih banyak lagi yang akan menghantam Bumi di masa mendatang.

Oleh sebab itu, para ilmuwan terus mempelajari mengenai jumlah, orbit, dan karakter fisik asteroid.

Namun, yang diketahui saat ini adalah asteroid dapat menjadi sumber berharga bagi peradaban manusia, karena dapat menyimpan berbagai macam mineral yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dikarenakan, ternyata asteroid memiliki banyak tipe dan potensi eksplorasi yang bisa menunjang kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, asteroid memiliki banyak tipe atau jenis dan pembagiannya bisa dikategorikan berdasarkan pada komposisi maupun letak asteroid itu sendiri.

Tipe asteroid berdasarkan letak

Sangat banyak jumlah asteroid yang berada di tata surya. Sebagian besar asteorid berada di sabuk asteroid.

Namun, ada juga asteroid yang berada di luar sabuk asteroid. Misalnya terdapat beberapa asteroid yang ditemukan di orbit planet lain. Jadi, asteroid tersebut mengorbit mengikuti orbit planet tersebut.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Super Sus 25 Maret 2024 Terbaru dan Valid, SImak Cara Mainnya

Berikut empat tipe atau jenis asteroid berdasarkan letak yakni sebagai berikut.

1. Asteroid Sabuk Utama

Tipe asteroid berdasarkan letak yang pertama adalah asteroid Sabuk Utama.

Asteroid Sabuk Utama adalah asteroid yang berwarna putih dan terletak atau berlokasi di sabuk Kuiper, di antara orbit Mas dan Jupiter.

Ceres, Pallas, Vesta, dan Juno merupakan beberapa dari contoh asteroid Sabuk Utama.

“Dan yang terbesar saat ini adalah Ceres dengan diameter 946 km,” kata Andi.

2. Asteoid Troya

Tipe asteroid berdasarkan letak berikutnya adalah asteroid Troya. Asteroid Troya atau disebut juga dengan Trojan adalah asteroid yang mengorbit empat planet gas raksasa.

Dijelaskan Andi, sebagian besar asteroid Troya di orbit planet-planet gas, khususnya jupiter, terletak di titik Lagrange L4 dan L5, sehingga memungkinkan untuk tidak menghantam keempat planet gas tersebut.

3. Asteroid Dekat Bumi (Near Earth Asteroid/NEA)

Jenis asteroid berdasarkan letak yang terakhir adalah asteroid Dekat Bumi atau NEA.

NEA adalah asteroid-asteroid yang mengembara sampai sejauh 1,3 AU (195 juta kilometer) dari Matahari, dan menembus orbit Mars.

Sampai saat ini diketahui lebih dari 250 NEA dan dikelompokkan dalam 3 kelompok; asteroid-asteroid Amor, asteroid-asteroid Aten, dan asteroir-asteroid Apollo.

Andi menjelaskan, untuk NEA sendiri ada kriteria yang disebut dengan potentially hazardous asteroid (PHA) atau golongan asteroid yang berpotensi berbahaya.

“Meskipun asteroid NEA masuk ke dalam kategori PHA, selama titik terdekatnya (perigee) lebih kecil dari batas Roche, maka asteroid tersebut masih aman dan tidak berpotensi jatuh ke Bumi,” tuturnya.

Baca Juga :  Top 4 SMA Terbaik di Kota Batu Jatim Versi LTMPT 2024

Untuk diketahui, batas Roche adalah batas di mana gaya gravitasi sama dengan gaya pasang (tidal force), sehingga dapat mengoyakkan benda langit menjadi cincin yang mengitari bumi.

4. Objek Transneptunus (TNO)

Terakhir, asteroid berdasarkan lokasi atau letaknya, yaitu Objek Transneptunus (TNO).

“Sebenarnya ada satu lagi, Objek Tansneptunus (TNO). Tapi ini di luar kategori asteroid yang dikenal di tata suraya kita, karena letaknya jauh dari neptunus sampai dengan awan oort (batas terluar tata surya kita),” tegas Andi.

Tipe asteroid berdasakan komposisi

Dari aspek geologis, asteroid dan bumi sama-sama mengalami akresi atau peningkatan ukuran objek akibat gaya gravitasi pada pusat objek yang menarik lebih banyak materi.

Namun, unsur-unsur siderofilik atau yang berinteraksi tarik-menarik dengan besi, tertarik menuju inti bumi muda yang cair oleh gravitasi bumi, yang cukup kuat empat milyar tahun silam.

Oleh karenanya, kerak Bumi yang menipis lebih sedikit mengandung mineral berharga. Sampai akhirnya, asteroid-asteroid yang jatuh ke Bumi membawa unsur-unsur tersebut.

Unsur-unsur itu di antaranya seperti emas, kobalt, rodium, rutenium, dan wolfram.

“Saat ini, mineral tersebut ditambang dari kerak bumi dan sangat penting untuk kemajuan ekonomi dan teknologi,” kata Andi seperti dikutip Kompas.com dalam penjelasannya di lama edukasi sains Lapan.

Dengan begitu, asteroid berdasarkan komposisi pada umumnya terdiri dari tiga tipe, yakni:

1. Asteroid Tipe C (berkarbon)

Asteroid tipe C atau berkarbon ini mengandung air yang cukup berlimpah. Tipe C (carbonaceous atau chondrite) ini terdiri dari batuan silika dan lempung (clay).

“Bisa dibilang tipe ini tipe tertua dan dominan di tata surya,” kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Saat ini, kata Andi, kelimpahan air di asteroid tipe ini tidak digunakan untuk penambangan asteroid, tetapi dapat digunakan dalam upaya eksplorasi di luar asteroid.

Baca Juga :  Link Nonton Streaming Avatar The Last Airbender Live Action Netflix

Selain itu, asteroid tipe C juga memiliki banyak karbon organik, fosfor, dan bahan utama lainnya untuk pupuk yang dapat digunakan untuk menumbuhkan tumbuhan.

2. Asteroid Tipe S (stony, berbatu)

Pada tipe asteroid yang kedua ini yaitu asteorid tipe S (stony atau berbatu), tidak seperti tipe asteroid berkarbon karena mengandung hanya sedikit air, tetapi lebih banyak logam.

Beberapa jenis logam yang terkandung di dalam asteroid tipe ini adalah nikel, kobalt, dan logam yang lebih berharga seperti emas, platinum, dan rodium.

Sebuah asteroid kecil tipe-S berukuran 10 meter mengandung sekitar 650 ton logam dengan 50 kg dalam bentuk logam jarang seperti platinum dan emas.

“Asteroid tipe S (stony, berbatu) terdiri atas silikat dan campuran besi-nikel,” ujarnya.

3. Asteroid Tipe M (metalik)

Tipe asteroid berdasarkan komposisi yang ketiga adalah tipe M, yang hanya terdiri dari campuran besi-nikel tanpa silikat.

Beberapa asteroid tipe M ini, mengalami suhu yang tinggi saat mendekati matahari setelah terbentuk dan sebagian material ini meleleh. Lelehan besi kemudian menuju pusat atau inti asteroid. Sedangkan, di permukaannya membentuk lava basal.

“Asteroid tipe M, jarang dijumpai tetapi mengandung logam hingga 10 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan asteroid tipe-S,” jelasnya.

Tipe Asteroid Berdasarkan Letak dan Komposisinya

Sumber : https://www.kompas.com/