SMK Pertanian Pembangunan Negeri Buka Jurusan Kopi. SMK Ini Jadi Sekolah Pertama di Indonesia yang Buka Jurusan ‘Kopi’, Ini Faktanya. Umumnya SMK atau Sekolah Menengah Jurusan akan membuka jurusan seperti, Otomotif, Teknik Komputer dan Jaringan atau Mesin. Namun di Sumedang, Jawa Barat terdapat SMK yang sedikit berbeda, karena membuka jurusan Kopi.

SMK Pertanian Pembangunan Negeri Buka Jurusan Kopi

Sekolah tersebut bernama SMK Pertanian Pembangunan Negeri, atau biasa disebut SMK PPN. Sekolah yang terletak di Tanjungsari, Sumedang tersebut memang membuka jurusan tentang Kopi. Bahkan disebut-sebut merupakan satu-satunya SMK di Indonesia, yang membuka jurusan minuman bercita rasa khas tersebut.

Jurusan Kopi Didukung Ridwan Kamil

Dilansir dari Liputan6.com, Bapak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sangat mendukung adanya jurusan kopi yang terbilang unik itu. Gubernur yang kerap disapa Kang Emil tersebut menuturkan jika saat ini sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman agar bisa merangkul kalangan muda yang memang menggemari kopi.

Baca Juga :  Nilai Minimal Masuk Kuliah di PKN STAN 2024 Wajib Ikut UTBK

“Saya setuju SMK harus relevan dengan ekonomi baru, sekarang lagi tren di seluruh dunia adalah ekonomi kopi,” tutur Kang Emil.

Jurusan Kopi Dijadikan Percontohan

Menurutnya, saat ini Jawa Barat harus terus berkembang dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM), unggul di bidang Kopi. Mengingat Jawa Barat merupakan provinsi penghasil kopi terbaik di dunia.

Kang Emil menambahkan, jika ia berencana akan mendorong SMK-SMK di Jawa Barat untuk mengikuti langkah SMK PPN, Tanjungsari, Sumedang Jawa Barat.

Pengukuhan Sebagai Provinsi Penghasil Kopi Terbesar di Dunia

Sejak tahun 2014 lalu, Kang Emil telah menggagas untuk membentuk Provinsi Jawa Barat sebagai produsen kopi terbesar di dunia. Salah satu caranya dengan membagikan 10 juta benih kopi unggulan bersertifikat kepada para petani kopi di Jawa Barat.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WOW 22 Februari 2024 Terbaru

“Distribusi satu juta pohon kopi telah dilakukan kepada 61 kelompok tani di enam Kabupaten. Pada tahun 2015 dan 2016 lalu telah disalurkan pula 4 juta benih kopi serta 5 juta benih di tahun 2017,” ujar Emil, dilansir dari Liputan6.com.

Sumber : merdeka.com