Sejarah Peuyeum Bandung dari Cimenyan yang Mendunia, Kota Bandung memiliki banyak sekali makanan yang bukan sekedar enak tapi juga memiliki cita rasa tersendiri.

Sejarah Peuyeum Bandung dari Cimenyan yang Mendunia

Siapa yang tak kenal makanan khas Kota Bandung yang satu ini, Peuyeum Bandung merupakan salah satu makanan tradisional khas Bandung, Jawa Barat. Makanan berbahan dasar ketela atau umbi singkong ini dibuat melalui proses peragian sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang unik dan khas.

Peuyeum Bandung merupakan salah satu kuliner khas yang ada di Kota dan Kabupaten Bandung. Nama kuliner ini terdiri dari dua kata, yaitu “Peuyeum” atau dalam bahasa Indonesia artinya tapai singkong. “Bandung” merupakan nama kota tempat produksi peuyeum tersebut, yaitu Kabupaten Bandung.

Peuyeum sampeu biasanya disajikan sebagai hidangan penutup atau juga sebagai camilan. Peuyeum berasal dari olahan singkong atau tapai yang difermentasi cukup lama menggunakan bahan ragi.

Sejarah Peuyeum Bandung dari Cimenyan yang Mendunia

Di masa lalu ketika terjadi perang oleh tentara Belanda, masyarakat Jawa Barat tidak bisa makan termasuk mendapatkan beras karena para penjajah menyita seluruh padi yang dimiliki oleh masyarakat. Sehingga masyarakat hanya mengandalkan tumbuhan umbi-umbian termasuk singkong sebagai bahan konsumsi utama pengganti nasi.

Baca Juga :  Link Nonton Streaming Avatar The Last Airbender Live Action Netflix

Keberadaan kuliner tradisional peuyeum di Bandung yaitu dari Kecamatan Cimenyan (Kabupaten Bandung). Singkong sebagai dasar pembuatan peuyeum memang sejak zaman penjajahan sudah dikenal oleh masyarakat Bandung sebagai pengganti nasi yang kala itu sangat sulit diperoleh.

Produksi singkong yang berlimpah terkadang membuat sebagian yang belum dikonsumsi atau diolah menjadi busuk. Antisipasi agar jangan sampai busuk salah satunya adalah melalui upaya pengolahan dan pengawetan singkong.

Di Cimenyan, pengolahan singkong dilakukan melalui proses fermentasi menggunakan bahan ragi. Dari hasil olahan tersebut kemudian menghasilkan kuliner yang dikenal dengan nama peuyeum. Rupanya proses pengawetan tersebut telah berlangsung cukup lama, yaitu sudah sejak tahun 1800-an.

Kualitas singkong yang diproses sedemikian rupa membuat peuyeum Cimenyan dikenal dengan kelezatannya tidak saja oleh warga sekitar tetapi juga sudah sudah meluas hingga ke Kota Bandung dan beberapa kota di Provinsi Jawa Barat.

Pada 1950-an, Desa Cimenyan mulai berbenah diri dengan mengandalkan peuyeum, sebagai penjualan dari camilan yang diawetkan tersebut. Biasanya peyeum mulai banyak dijumpai ketika memasuki wilayah Sumedang sebelum memasuki kawasan Kota Bandung dengan para pembuat yang mencapai 200-an orang pada saat itu.

Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024

Sejak peristiwa itu, banyak masyarakat di Kabupaten dan Kota Bandung serta wilayah Jawa Barat lain yang menyukai cita rasa manis dan sedikit masam dari camilan yang biasa dijual dengan cara di gantung tersebut.

Antusiasme masyarakat daerah dengan peuyeum ini sangat tinggi, bahkan orang Eropa pada masa itu juga turut menyukai peuyeum sampeu. Peuyeum menjadi salah satu oleh-oleh langganan masyarakat Eropa, karena termasuk makanan penting saat itu.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat peuyeum adalah

  • Singkong
  • Air
  • Ragi

Proses pembuatan peuyeum adalah sebagai berikut:

  • Mengupas kulit singkong,
  • Singkong dicuci bersih. Biasanya, singkong untuk membuat peuyeum adalah singkong utuh yang hanya dipotong pada bagian ujung atas dan bawah saja.
  • Setelah bersih semua, singkong kemudian direndam sebentar lalu ditaruh dalam 3 dandang berisi air
  • Rebus sebanyak dua kali hingga setengah matang.
  • Rebusan pertama selama 1,5 jam
  • Rebusan kedua selama 1 jam.
  • Selesai direbus, singkong ditiriskan kemudian ditaburi ragi
Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WOW 22 Februari 2024 Terbaru

Jenis singkong yang cocok dijadikan peyeum adalah singkong mentega. Hal ini dikarenakan teksturnya yang lembut dan legit dan berwarna kuning saat sudah menjadi peyeum.

Fungsi peuyeum selain sebagai salah satu cemilan juga diyakini dapat menghangatkan tubuh. Ragi sebagai bahan fermentasi memang menjadi faktor utama yang menimbulkan efek hangat pada tubuh setelah menyantap peuyeum.

Hingga saat ini, Peuyeum Bandung biasa dikirim ke Kota/Kab. Bandung, Garut, Cianjur untuk diperjualbelikan sebagian besar sebagai oleh-oleh dan sebagai bahan utama untuk membuat kuliner colenak (dicocol enak).

Hingga saat ini peuyeum Bandung masih menjadii oleh-oleh khas dari Bandung yang selalu dicari dan diminati, Itulah tadi Informasi tentang Sejarah Peuyeum Bandung dari Cimenyan yang Mendunia, semoga bermanfaat.

Source: ayobandung.com, kebudayaan.kemdikbud.go.id

https://www.outbound-bandung-cileunca.com/sejarah-peuyeum-bandung/