Sejarah Giant, Supermarket Raksasa Akan Tutup Juli 2021. Beroperasi sejak 2002, Giant merupakan retail modern yang berkembang cukup pesat dan memiliki jejaring cukup luas di Indonesia.



PT Hero Supermarket Tbk memastikan bakal menutup semua gerai Giant di Indonesia pada akhir Juli mendatang. Hal itu lantaran perusahaan ingin fokus mengembangkan bisnis merek dagang lain yang potensi pertumbuhannya lebih tinggi.

Sejarah Giant, Supermarket Raksasa Akan Tutup Juli 2021

Sebelum bergabung dengan dengan Hero Group, Giant merupakan perusahaan asal Malaysia yang didirikan oleh Keluarga Teng di Kuala Lumpur, Malaysia pada 1944. Kantor pusatnya pun berdiri di Shah Alam, Selanggor Darul Ehsan, Malaysia.

Pada tahun-tahun pertamanya di Indonesia, Giant pernah menjadi tumpuan utama Hero untuk menggenjot pendapatan sekaligus menyaingi Carrefour yang cukup mendominasi pasar retail modern saat itu. Kemudian, pada 2010, Giant berada di bawah naungan Dairy Farm International Holdings, perusahaan ritel asal Hong Kong.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Top War Battle 25 Maret 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Sebanyak 5 gerai Giant akan beralih merek menjadi IKEA. Kemudian, beberapa gerai Giant lainnya dipertimbangkan untuk diubah menjadi gerai Hero Supermarket dan Guardian. Perubahan strategi bisnis tersebut diungkapkan, sebagai respon cepat HERO untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar. Terlebih, terkait beralihnya konsumen dari format Hypermarket dalam beberapan tahun terakhir. Ini juga merupakan tren yang terjadi di pasar global lainnya.

Dairy Farm International Holdings merupakan anggota dari Jardine Matheson Group, perusahaan grosir makanan dan produk-produk kebersihan pribadi di wilayah Pasifik dan China.

Berdasarkan situs resmi perusahaan, pada Juni 2012, Hero telah mempekerjakan lebih dari 13,700 orang dan melayani pelanggan di 558 gerai. Saat itu, perusahaan tercatat mengoperasikan 43 gerai Giant Hypermarket, 130 gerai Hero & Giant supermarket, 241 gerai kesehatan dan kecantikan Guardian dan 144 gerai Starmart.

Setelah satu dekade beroperasi, Giant pun dikembangkan menjadi tiga jenis. Pertama, Giant Ekstra dengan format toko hipermarket yang menawarkan berbagai produk makanan sehari-hari dalam satu atap. Kedua, Giant Ekspres yang berkonsep supermarket. Ketiga, Giant Mart yang berkonsep minimarket.

Baca Juga :  Contoh Soal Tes Psikotes Kerja 2024 Lengkap Beserta Kunci Jawabannya

Dua jenis terakhir menawarkan produk makanan dan kebutuhan sehari-hari yang tak sebesar Giant Ekstra.

Sebelum pandemi, bisnis supermarket tersebut sebenarnya sudah mulai goyah. Pada 2015, misalnya, perusahaan sudah mengumumkan penutupan 75 gerai Giant di berbagai daerah.

Kala itu, alasannya pelemahan ekonomi, turunnya daya beli hingga deretan regulasi yang menambah tekanan pada penjualan.

Kemudian, pada 2018, penutupan gerai Giant kembali dilakukan hingga jumlahnya menciut dari 166 gerai menjadi 142 gerai. Gerai Ekspres menjadi gerai yang paling banyak ditutup.

Terakhir, pada 28 Juli 2019, Giant dikabarkan kembali menutup sejumlah toko antara lain Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Mitra 10 Cibubur, Giant Extra Wisma Asri, dan Giant Express Mampang.

Baca Juga :  Nilai Minimal Masuk Kuliah di PKN STAN 2024 Wajib Ikut UTBK

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall menyebut perusahaan tengah memfokuskan bisnis ke merek IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket setelah semua gerai Giant ditutup.




Manajemen juga akan mengubah lima gerai Giant menjadi IKEA dan mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

Sejarah Giant, Supermarket Raksasa Akan Tutup Juli 2021

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210525175048-92-646861/sejarah-giant-ritel-raksasa-yang-bakal-tutup-juli-2021