Prinsip Kerja Orang Jepang yang Bisa Diterapkan Sehari-hari, daya inovasi, kreatifitas dan juga produktiftas kerja, semangat orang Jepang dinilai sebagai pekerja keras dan bisa untuk di tiru. Masyarakat Jepang adalah masyarakat dengan etos kerja baik dan penuh etika. Ada beberapa prinsip yang  positif yang layak di tiru agar semangat dalam bekerja.

Prinsip Kerja Orang Jepang yang Bisa Di tiru

Orang Jepang sudah menanamkan budaya disiplin dan etos kerja yang luar biasa sejak dini. Modernisasi di jepang juga tidak menghapus jejak tradisi namun justru melestarikannya. Semangat dan prinsip kerja tersebut didasari oleh didikan yang membentuk karakter mereka.

Berikut ini merupakan Prinsip Hidup Orang Jepang yang Bisa Di Tiru, yakni:

1. Sopan dan selalu memikirkan kebutuhan orang lain terlebih dahulu

Di Jepang ada tradisi Ojigi yang artinya membungkuk. Tradisi ini sudah diajarkan sejak usia kecil dan selalu dilakukan orang Jepang. Orang Jepang juga memiliki budaya Aisatsu yang berarti budaya untuk selalu berkenalan, mengatakan permisi, dan meminta maaf.

2. Tidak ada pekerjaan yang dianggap remeh

Sekecil apapun, orang Jepang tidak pernah menganggap remeh suatu pekerjaan. Perusahaan Jepang mendidik karyawannya untuk bekerja mulai dari tingkat terbawah. Perusahaan menganggap karyawannya sebuah investasi berharga, maka mereka harus mengenal perusahaannya dengan baik dari level terendah.

3. Kaizen

Merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang bermakna “perbaikan berkesinambungan. Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya fokus pada upaya perbaikan terus-menerus. Pada penerapannya dalam perusahaan, kaizen mencakup pengertian perbaikan berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.

Perubahan ini berupa langkah-langkah manufaktur hingga produktivitas, inventaris, atau masalah kontrol kualitas.

Filosofi kaizen melakukan perbaikan dari hal-hal kecil yang dapat membuat proses produksi lebih efisien dan terstandarisasi, terutama di bidang berikut:

  • Kualitas, mulai dari produk, praktik terbaik, dan proses bisnis.
  • Biaya, seperti bahan, energi, dan sumber daya.
  • Pengiriman, termasuk waktu pengiriman dan aktivitas nonnilai tambah.
  • Manajemen, mulai dari pelatihan, sikap, alur kerja, hingga dokumentasi.
  • Keselamatan dan kondisi kerja.

Terdapat dua bentuk penerapan dari filosofi kaizen yakni:

  • Perencanaan
    Kaizen membuat rancangan yang berfokus pada peningkatan area tertentu di dalam perusahaan. Rancangan ini dapat melibatkan seluruh elemen perusahaan dari berbagai tingkatan. Dan fokus dari perencanaan ini terletak pada keterlibatan tim product development.
  • Filosofi perusahaan
    Kaizen berfokus membangun budaya di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam perkembangan perusahaan.

4. Bushido

Bushido merupakan serangkaian peraturan atau kode yang memuat prinsip moral. Bushido disampaikan secara turun temurun dan harus dipatuhi serta dilaksanakan oleh para golongan samurai pada zaman dahulu.nilai falsafah bushido antara lain adalah Kesungguhan, Keberanian, Kebaikan, Kesopanan, Kejujuran, Kehormatan dan Kesetiaan.

Bushido mengakar dalam etos kerja masyarakat Jepang. Hal positif yang dapat di tiru yakni mereka memiliki loyalitas dan pengabdian tinggi terhadap perusahaan dan bekerja dengan penuh kehormatan dan totalitas.

5. Makoto

Makoto bisa diartikan sebagai kejujuran dan ketulusan. Dalam melakukan pekerjaannya, orang Jepang memegang teguh prinsip ini, yaitu bekerja keras dengan semangat, kejujuran, dan ketulusan.

Selain itu juga, kerja keras mereka terlihat dari tingginya jam kerja yang biasa dihabiskan oleh para karyawan di Jepang.Rata-rata para pekerja memiliki jam kerja yang tinggi yaitu 2450 jam/tahun dibandingkan negara maju seperti Amerika, rata-rata para pekerjanya menghabiskan 1957 jam/tahun.

6. Ganbatte kudasai

Ganbatte kudasai adalah kata-kata penyemangat yang kerap diucapkan orang Jepang, yang dalam konteks bekerja berarti semangat pantang menyerah sampai tujuan tercapai. Ungkapan ini mengandung unsur motivasi dan semangat untuk terus berjuang dan pantang menyerah.

Yang menarik adalah ketika semua proses mereka lalui dengan ketekunan dan kesabaran, bukan mencari jalan pintas untuk kesuksesan semu. Proses ini juga bukan tanpa halangan dan kegagalan, namun dengan ketekunan dan kesabaran, Jepang mampu menghadapi dan kemudian mengalahkan hambatan-hambatan.

7. Shokunin

Shokunin memiliki arti, master of master, atau ahli dari segala ahli. Orang Jepang akan melakukan pekerjaannya tersebut terus menerus dan selalu melakukan yang lebih baik dari hari kemarin.

shokunin bisa juga disebut sebagai  “pengrajin”, istilah tersebut menjelaskan bahwa seorang shokunin adalah pengrajin yang berdedikasi untuk menyempurnakan karya seninya, dan memastikan keahliannya itu diwariskan ke generasi selanjutnya.

Rasa peduli mereka terhadap orang lain terlihat dalam budaya kerja pada masyarakat Jepang. Mereka mengutamakan kerjasama, biasanya mereka mengutamakan kerja kelompok daripada kerja individu.

Masyarakat Jepang adalah masyarakat dengan etos kerja baik dan penuh etika.masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial bisa menanamkan prinsip kerja yang sama, maka Indonesia bisa menjadi negara yang semakin maju dan berkembang.Demikian artikel tentang Prinsip Kerja Orang Jepang yang Bisa Di tiru, semoga bermanfaat.


Live Streaming