Phetchaburi di Thailand Jadi Kota Kreatif Gastronomi UNESCO Provinsi Phetchaburi di Thailand masuk daftar UNESCO Creative Cities Network (Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UCCN) untuk kategori gastronomi. Berjarak 160 kilometer dari sebelah selatan Kota Bangkok, Phetchaburi terkenal akan produksi garam laut, key lime, palm sugar (gula palem), jambu, nanas, dan pepaya.
Produksi tersebut membuat wilayah ini dijuluki City of Three Tastes atau Kota Tiga Rasa, yakni asin, manis, dan asam. “Masuknya Phetchaburi ke dalam UCCN sebagai Kota Kreatif Gastronomi sangat disambut baik, dengan gastronomi menjadi elemen utama dari kampanye pariwisata baru ‘Visit Thailand Year 2022’ (Kunjungi Thailand Tahun 2022),” kata Gubernur Tourism Authority of Thailand (TAT), Yuthasak Supasorn, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (24/11/2021).
Berdasarkan laman TAT, hidangan yang disajikan di wilayah ini merupakan perpaduan masakan pada masa Kerajaan Ayutthaya dan Rattanakosin dengan masakan China dan Mon.
Beberapa hidangan yang mencerminkan akar budaya Phetchaburi adalah khanom cheen thotman (mi yang terbuat dari fermentasi tepung beras dengan fish cake goreng), khao chae (beras yang direndam air didampingi beragam lauk pauk), dan kuaitiao nam daeng (mi dengan sup merah).
Sementara itu, Phetchaburi juga memiliki aneka hidangan penutup, di antaranya khanom mor gang (custard karamel dengan gula palem) dan lod chong namtan khon (cendol pandan dengan fudge gula palem). Adapun Phetchaburi adalah provinsi kelima di Thailand yang masuk daftar UCCN untuk sejumlah kategori.
Phuket dinobatkan sebagai Kota Kreatif Gastronomi pada tahun 2015, Chiang Mai menjadi Kota Kreatif Kerajinan dan Seni pada tahun 2017, Bangkok sebagai Kota Kreatif Desain pada 2019, dan Sukhothai menjadi Kota Kreatif Kerajinan dan Seni pada 2019. Selain menyantap hidangan setempat, wisatawan juga bisa mengunjungi sejumlah tempat wisata di Phetchaburi, antara lain Phra Nakhon Khiri Historical Park dan Wat Mahathat Worawihan.
Phetchaburi di Thailand Jadi Kota Kreatif Gastronomi UNESCO
Sumber: https://www.kompas.com/