Perlu Prokes Ketat, Kemenkes Sebut Vaksinasi Tak Cukup Atasi Covid-19. Pemerintah terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi belum usai. Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan dalam situasi pandemi secara global diharapkan dapat menjadi pembelajaran.

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian di tingkat global.

Perlu Prokes Ketat, Kemenkes Sebut Vaksinasi Tak Cukup Atasi Covid-19

“Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutur Nadia.

Dari situasi tersebut, katanya, Indonesia dapat mengambil pelajaran bahwa vaksinasi saja belum cukup, melainkan harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Di tanah air, meski situasi pandemi terkendali, namun libur panjang dalam rangka Natal dan Tahun Baru akan segera tiba. Potensi peningkatan mobilitas pada waktu tersebut, dapat membuka risiko terjadinya lonjakan kasus dan bahkan gelombang ketiga.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 25 Maret 2024 Terbaru

“Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ketiga dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10 persen seperti pada kondisi Nataru 2020 dan pasca Idul Fitri 2021,” tutur Nadia.

Saat ini, menurutnya, terdapat 105 kabupaten/kota di 30 propinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam 7 minggu terakhir. Hal ini tentunya menuntut kewaspadaan bersama, mengingat Indonesia telah berada dalam kondisi terus menekan angka penularan kasus Covid-19 sekaligus menekan jumlah kasus positif pada level serendah mungkin.

“Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan Prokes di tengah masyarakat.

“Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam 7 hari terakhir, restoran dan kedai (20,6 persen) dan tempat wisata (9,9 persen) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60 persen. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa.

Baca Juga :  Cara Mudah Registrasi Akun Kereta Cepat Whoosh 2024

Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya masyarakat tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker. Apalagi, kata Reisa, cakupan vaksinasi nasional belum mencapai 100 persen.

Menurutnya, baru sekitar 25 persen dari kelompok masyarakat rentan yang divaksin lengkap dan baru 50 persen warga rentan dan umum yang sudah vaksin kesatu. Untuk kelompok usia 12-17 tahun, baru 3,1 juta lebih anak yang telah divaksin lengkap dan 3,8 juta baru mendapatkan dosis pertama.

“Dan yang paling serius adalah kaum lansia masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut vaksinasi,” tuturnya. Cakupan vaksinasi lansia saat ini, kata Reisa, masih jauh dari harapan, karena lansia adalah kelompok pertama yang divaksinasi sejak awal tahun 2021.

Reisa menyebut, ini adalah titik lengah yang besar. Apabila di ruang publik masih banyak yang belum divaksin, risiko tertular Covid-19 masih tetap tinggi. Selama konfirmasi kasus baru masih ada, meski rendah, fakta tersebut menunjukkan bahwa penularan masih terjadi.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Valorant 25 Maret 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Karena itu ia terus mengajak masyarakat untuk bantu gencarkan vaksinasi lansia, kelompok rentan dan anak, sambil tetap disiplin protokol kesehatan, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Juga mengimbau untuk mengurangi mobilitas serta menjauhi kerumunan.

“Pandemi masih ada, dia tidak berakhir di kota dan kabupaten kita kalau tidak berakhir di seluruh Indonesia,” tegas Reisa.

Perlu Prokes Ketat, Kemenkes Sebut Vaksinasi Tak Cukup Atasi Covid-19

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/