Peran Tokoh Penting Dalam Kebangkitan Nasional. Memasuki bulan November, masyrakat Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan dan Hari Kebangkitan Nasional. Terdapat Berbagai peran tokoh penting dalam Kebangkitan Nasional dan Hari Pahlawan.
Peran Tokoh Penting Dalam Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional tentu tidak lepas dari peran berbagai tokoh dibaliknya. Berikut adalah peran beberapa tokoh penting dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, mengutip dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk seperti yang dilansir dari Bobo Grid.
1. H.O.S Cokroaminoto
H. O. S. Tjokroaminoto adalah salah satu tokoh yang dikenal akan keahliannya dalam menyampaikan pidato. Ia juga merupakan tokoh yang rutin menyampaikan dan memacu semangat patriotisme untuk para pemuda Indonesia. Beliau adalah salah satu tokoh dalam sebuah organisasi yang bernama Sarikat Islam.
Berawal ditunjuk sebagai komisaris, pada akhirnya beliau diangkat sebagai ketua dari Sarikat Islam. Di sinilah Sarikat Islam mulai maju pesat dan berkembang menjadi organisasi yang besar. Dalam perjalanannya beliau seringkali menyampaikan pidato yang mengkritik keras penjajah Belanda.
Sampai pada akhirnya H. O. S. Tjokroaminoto sempat ditangkap dan masuk dalam penjara.
2. E.F.E. Douwes Dekker
Tahukah kamu Sobat Phi, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker sebenarnya adalah tokoh nasional yang memiliki darah campuran? Meski begitu, beliau tetap tidak suka melihat keadaan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya banyak sekali ketimpangan di masa penjajahan.
Karena itu, beliau memutuskan untuk mendukung rakyat Indonesia. Bersama dengan Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, beliau mendirikan Indische Partij. Karena dianggap terlalu keras, pemerintah Belanda membubarkan Indische Partij dan tiga tokoh pendirinya ditangkap dan sempat diasingkan ke Belanda
3. Wahidin Soedirohoesodo
Beliau bersama teman-teman seperjuangan mendirikan surat kabar bernama Retno Dhoemilah. Surat kabar ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Retno Dhoemilah terbit di Yogyakarta di tahun 1895. Melalui surat kabar inilah Wahidin Soedirohoesodo menyampaikan pemikiran tentang nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.
Setelah bertemu dengan Soetomo, akhirnya mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah organisasi. Organisasi itu adalah Budi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908. Salah satu hal penting yang dilakukan oleh beliau adalah menggunakan organisasi untuk memajukan pendidikan dan mengembalikan martabat bangsa.
Sebagai dokter, beliau bahkan juga memberikan layanan kesehatan gratis sebagai bentuk pengabdiannya pda masyarakat.
*Artikel ini telah dimuat sebelumnya di Bobo Grid
Peran Tokoh Penting Dalam Kebangkitan Nasional
Sumber: Bobo Grid