Penjelasan Lapan, Matahari Akan Terbenam Lebih Lambat, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) melalui situs resminya melaporkan bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena alam, yakni perlambatan terbenamnya Matahari.

Wilayah yang dimaksud LAPAN tersebut yakni, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Penjelasan Lapan, Matahari Akan Terbenam Lebih Lambat

Dijelaskan Andi Pangerang, peneliti LAPAN mengatakan Bumi berotasi terhadap sumbunya dengan kemiiringan 66,6 derajat bidang edar dan eklitika secara berbarengan. Bumi akan mengelilingi matahari dengan sumbu yang miring.

“Miringanya sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenamnya matahari bervariasi selama satu tahun, baik itu lebih cepat maupun lambat,” ujar Andi Pangerang dikutip dari situs resmi LAPAN.

Mulai tanggal 13-18 Juli mendatang, Matahari akan terbenam lebih lambat jika diamati dari Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Juga :  KODE REDEEM Mobile Legends 14 Februari 2024 Terbaru

Berikut penjelasannya jika ditinjau dari aspek astronomis

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh LAPAN (@lapan_ri)

Instagram lapan_ri

Dikutip dari laman Edukasi Sains Lapan, akibat kondisi sumbu yang miring ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu terbit dan terbenam Matahari yang kadang lebih cepat tetapi terkadang juga lebih lambat selama satu tahun periode.

Ketika sumbu rotasi di belahan utara Bumi miring ke arah Matahari, maka Matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di wilayah belahan Bumi utara.

Di saat yang sama, belahan Bumi selatan jauh dari Matahari, sehingga waktu terbit akan lebih lambat, tetapi waktu terbenamnya akan lebih cepat.

Baca Juga :  Kode Redeem Clash of Clans (COC) 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Begitu juga sebaliknya saat sumbu di Bumi bagian selatan miring ke arah Matahari, maka Bumi bagian selatan yang akan mengalami Matahari terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat.

Giliran Bumi belahan utara yang mengalami Matahari terbit lebih lambat dan terbenam lebih cepat, fase inilah yang saat ini tengah berlangsung.

Seperti sudah disinggung di atas, Matahari yang akan terbenam lebih lama ini terjadi di Indonesia kali ini bisa disaksikan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Ketiga pulau itu merupakan wilayah Indonesia yang berada di belahan Bumi selatan.

Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan-BRIN Andi Pangerang menyebutkan bahwa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena fenomena ini merupakan peristiwa yang terjadi di setiap tahun.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WoW Level 780 Terbaru

Jadi masyarakat tidak perlu berpikir terlalu jauh, apalagi sampai panik. Selain sudah lazim terjadi, peristiwa terbit tenggelamnya Matahari seperti ini bisa diprediksi oleh manusia dengan ilmu pengetahuan.

“Sekitar 10 bulan lagi, sejak 13 hingga 18 November 2022 mendatang, Matahari akan terbit lebih cepat untuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” jelas Andi.

Referensi: edukasi.sains.lapan.go.id, Instagram lapan_ri,liputan6.com


Live Streaming