Pendidikan Indonesia Harus Mencetak Lulusan yang Berintegritas ,Pendidikan Indonesia Harus Mencetak Lulusan yang Berintegritas, Mendikbudristek Nadiem Makarim menilai pendidikan merupakan cara paling efektif untuk mencegah terjadinya korupsi di Indonesia.

Pendidikan Indonesia Harus Mencetak Lulusan yang Berintegritas

“Caranya pendidikan Indonesia sekarang harus berhenti mencetak lulusan yang hanya pintar secara akademis dan mulai mendidik pelajar menjadi orang-orang yang berintegritas,” ujar Nadiem dalam Peluncuran Strategi Nasional Pendidikan Antikorupsi, Selasa (7/12/2021).

Nadiem mengatakan para Pelajar Pancasila merupakan sosok yang turut memiliki nilai integritas.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengungkap sejumlah cara agar sekolah dan kampus mempunyai peran dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satunya, pendidikan harus berhenti mencetak lulusan yang hanya pintar secara akademis dan mulai mendidik pelajar menjadi pribadi yang berintegritas.

“Caranya pendidikan Indonesia sekarang harus berhenti mencetak lulusan yang hanya pintar secara akademis dan mulai mendidik pelajar menjadi orang-orang yang berintegritas. Menjadi pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter,” ungkap Nadiem pada kegiatan bertajuk ‘Peluncuran Strategi Nasional Pendidikan Antikorupsi’ yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara daring, Selasa (7/11).

Baca Juga :  Arti Bayi Tabung dan Pentingnya Pendampingan Psikologis

Nadiem mengatakan, seluruh arahan Merdeka Belajar dan transformasi pendidikan yang dia lakukan sudah mengarah pada satu tujuan, yakni profil pelajar Pancasila, yang pilar utamanya ialah integritas dan akhlak mulia. Dia mengatakan, perubahan itulah yang kini menjadi prioritas Kemendikbudristek.

“Di mana anak-anak dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK didorong untuk memahami dan bukan hanya memahami, tapi aktualisasikan nilai-nilai Pancasila melalui metode pembelajaran berbasis project. Di mana mereka terlibat secara aktif dalam proses belajar,” jelas Nadiem.

Bukan hanya sebagai seorang yang ingin menjadi sukses, tapi juga (memiliki) misi sosialnya untuk membangun Indonesia dengan integritas yang tinggi,” kata Nadiem.

Menurut dia, jika pendidikan tidak bisa menimbulkan rasa tenggang sosial atau mendidik anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang peduli akan kesenjangan sosial Indonesia, maka level integritas mereka akan sulit untuk meningkat. Terlebih ketika di masa depan mereka dipertemukan dengan berbagai macam godaan terhadap integritasnya.

Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif pendidikan antikorupsi yang sekarang menjadi salah satu prioritas KPK. Strategi nasional pendidikan antikorupsi ini upaya preventif dari kasus korupsi yang harus dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan,”

Nadiem menyebutkan, pendidikan antikorupsi merupakan bekal bangsa ini untuk membangun Indonesia yang unggul di masa depan. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, kata dia, strategi nasional pendidikan antikorupsi ini harus dilaksanakan secara gotong royong dan kolaboratif. Upaya tersebut tidak akan sukses jika tidak dilakukan dengan gotong royong.

“Saya yakin Indonesia dalam waktu dekat akan tumbuh sebagai negara yang maju dengan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, tapi perlu ketekunan, perlu disiplin dan perlu kolaborasi. lintas kementerian, lintas masyarakat, antara publik dan swasta,” terang Nadiem.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 22 Februari 2024 Terbaru

“Tapi kalau tidak diimplementasikan, kalau tidak berbasis proyek, kalau bukan berbasis suatu portofolio pekerjaan di mana biar berkolaborasi dengan murid-murid lain. Integritas tidak akan mungkin bisa mendarah daging di dalam generasi penerus bangsa kita,” kata Nadiem.

Nadiem mengatakan saat ini banyak sekali jenis pembelajaran mengenai akhlak, Pancasila, moralitas, dan integritas, namun hanya sebatas teori.

Referensi tribunnews.com, replubika.co.id