Pembelajaran Daring : Cerita Guru Sekolah Cikal. Proses belajar yang kini sepenuhnya dilakukan dari rumah, rentan membuat murid kehilangan semangat belajar. Tak adanya patokan waktu hingga guru yang tak hadir untuk mengajar, bisa menjadi sejumlah alasan.

Pembelajaran Daring : Cerita Guru Sekolah Cikal Terapkan Pembelajaran Daring Penuh Antusias

Tak ingin kebiasaan belajar murid hilang, guru kelas 5 pelajaran Social Studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Cikal Lucia Astri melakukan sejumlah langkah agar murid-muridnya tetap antusias untuk belajar layaknya di sekolah. Ia mengatakan, Sekolah Cikal yang saat ini tengah mengadakan online learning, memiliki sejumlah cara agar murid tetap semangat belajar juga meski berada di rumah.



Salah satunya ialah menerapkan pembelajaran daring timetable atau jadwal belajar harian yang sama dengan saat di sekolah. Sehingga pembiasaan di sekolah tak pudar. “Kita punya timetable yang sama dengan sekolah keseharian, jadi murid-murid tetap belajar bersama guru,” ujar Lucia Astri.

Pagi Dalam prosesnya, murid memulai pembelajaran daring dengan melakukan absensi seperti biasa di kelas dalam keseharian kegiatan sekolah. Setelah itu, murid memulai proses belajar dengan pemberian tugas. “Kelas dimulai dengan absensi murid, jadi walau secara online, murid tetap harus datang dan bersekolah seperti biasa,” papar Astri. Setelah absensi, guru melanjutkan dengan memberikan tugas daring dan langsung dikerjakan oleh murid saat itu juga. “Kalau mereka sudah selesai, mereka pun mengumpulkannya secara online,” ucap Astri.

Baca Juga :  Cek Bansos BPNT Februari-Maret 2024 Rp 400.000 Melalui Kartu KKS BNI

Setelah mengerjakan dan mengumpulkan, lanjut Astri, guru berperan untuk memberikan masukan dan tanggapan melalui konferensi video yang dilakukan secara individual alias satu per satu. Baca juga: Anak Sulit Pakai Masker dan Cuci Tangan? Pakai Tips dari Najelaa Ini Dengan begitu, saat murid alami kesulitan, maka ia bisa bertanya langsung pada gurunya. ”Conference dengan murid ditujukan untuk berdiskusi tentang tugas yang dikerjakan, ketika ada yang perlu direvisi, mereka akan merevisi dan mengumpulkan kembali. Guru akan mengecek tugasnya di akhir,” tambahnya. Salah satu murid bernama Alula, menyatakan bahwa melalui metode tersebut, ia merasakan situasi yang sama seperti di sekolah. “Bagiku menyenangkan, Aku menyukainya. Ketika belajar online atau pembelajaran daring kita bisa tetap belajar bersama seperti di sekolah, ” ujar Alula, murid kelas 5 Sekolah Cikal.

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?

“Melalui online learning, murid-murid tetap antusias mengeksplorasi materi pembelajaran dengan dukungan guru dan orangtua mereka,” imbuh Astri. Manfaatkan platfom Sekolahmu Di awal pandemi Covid-19 di Indonesia, ketika belum banyak sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran dari rumah, Sekolah Cikal juga sudah mulai memperbanyak porsi online learning melalui platform Sekolahmu. Hal tersebut disampaikan oleh pemerhati pendidikan dan pendiri Sekolah Cikal Najelaa Shihab. Najelaa mengatakan, Sekolah.mu adalah metode yang menjadi bagian dari pelajaran intrakulikuler dengan jadwal di waktu sekolah dan sudah berjalan di banyak sekolah di berbagai daerah.

“Selama ini jumlah program Sekolah Cikal yang berjalan di sana belum terlalu banyak, karena lebih banyak porsi offline di lokasi sekolah kami. Kini, kami memperbanyak proses belajar mengajar, interaksi guru dan murid, penugasan dan penilaian di Sekolahmu,” papar Najelaa kepada Kompas.com. Baca juga: Anak Stres Belajar di Rumah? Ini Tips dari Sekolah Lawan Corona Najelaa pun memberikan sejumlah tips yang bisa dilakukan orangtua agar belajar online tetap bisa optimal, yakni: 1. Rutinitas Dorong anak untuk memiliki rutinitas waktu belajar yang konsisten dijalankan di rumah.

Baca Juga :  Cara Mudah Registrasi Akun Kereta Cepat Whoosh 2024

Misalnya, saat sekolah diliburkan terkait virus Corona, maka pastikan anak belajar sesuai dengan waktu belajar di sekolah. 2. Target Biasakan anak memiliki target belajar seperti apa saja yang akan ia pelajari untuk hari ini. Orangtua bisa menanyakan tentang sejumlah hal yang ia pelajari hari ini dengan suasana yang menyenangkan. 3. Kualitas konten “Kualitas konten dan program digital yang dijalani anak juga perlu dikurasi oleh orangtua agar benar-benar mendukung kompetensi dan kurikulum sekolah,” saran Najelaa.

Dengan begitu, melalui pembelajaran daring inidiharapkan anak tak akan kehilangan waktu dan semangatnya untuk belajar.

Sumber : Kompas.com