Orang Tua Perlu Tahu Ilmu Parenting dan Jenisnya. Para calon orang tua di zaman sekarang harus mengetahui dan memahami ilmu soal parenting. Tidak hanya baik bagi dirinya namun juga bagi pola asuh anak di kemudian hari.

Orang Tua Perlu Tahu Ilmu Parenting dan Jenisnya

Melansir dari Sehatq parenting adalah proses mengasuh anak untuk menjadikannya tumbuh dewasa, produktif, serta memegang nilai-nilai tertentu yang diwariskan oleh orangtua.

Istilah parenting dalam dunia orang tua modern sangat sering terlontar. Berbagai gaya parenting dibagikan di dunia maya. Tidak sedikit di antaranya mengundang perdebatan sengit soal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Memperdebatkan soal jenis atau gaya parenting yang paling baik memang tidak akan ada habisnya. Sebab, masing-masing orang tua memiliki pendapat dan pendirian. Lantas, secara keilmuan, apa sebenarnya yang dimaksud dengan parenting?

Pahami Arti Parenting

Secara harafiah, definisi parenting bisa diartikan sebagai pengasuhan anak. Dengan demikian, parenting style bisa dimaknai sebagai pola asuh anak. Menurut American Psychological Association (APA), parenting dijalankan orang tua untuk mencapai tiga tujuan, yaitu:

  • Memastikan keselamatan dan kesehatan buah hati
  • Mempersiapkan anak untuk menjalani masa depannya agar kelak bisa menjadi orang dewasa yang produktif
  • Mewariskan nilai-nilai kultur dan budaya yang telah ada turun temurun.
Baca Juga :  Link Nonton Resmi Shaman King Flowers Episode 10 Subtitle Indonesia di Bstation Beserta Sinopsis Lengkap

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap orang tua biasanya memiliki gaya atau pola tersendiri. Masing-masing pola tersebut juga nantinya bisa memberikan dampak yang berbeda terhadap perkembangan serta karakter anak.

Jenis-jenis Parenting

Psikolog Diana Baumrind pada 1960an mengelompokkan pola pengasuhan anak menjadi tiga jenis. Lalu, di tahun-tahun setelahnya, penelitian yang dilakukan oleh Maccoby dan Martin menambah satu jenis gaya parenting lagi. Keempat gaya parenting tersebut adalah:

1. Permissive Parenting

Pola asuh permisif yang dijalani dalam ilmu parenting yaitu orang tua biasanya akan sangat jarang atau tidak pernah sama sekali memiliki ekspetasi tertentu pada anak, jarang mendisiplinkan anak, responsif terhadap hal-hal yang dialami anak.

Selain itu pola asuh dengan tipe permissif juga memiliki sifat non-tradisional dan banya memberikan kelonggaran pada anak, cenderung komunikatif dan memposisikan diri sebagai teman dari anak-anaknya.

2. Authoritative Parenting

Sama seperti orang tua yang menganut pola otoriter, ayah dan ibu yang menjalani pola asuh otoritatif juga berekspektasi anaknya mengikuti aturan mereka. Namun secara garis besar, gaya parenting ini jauh lebih demokratis.

Baca Juga :  Syarat Beasiswa KIP 2024 serta Manfaat Prioritas Penerima PIP

orang tua otoritatif mau mendengarkan pertanyaan anak dan responsif terhadap segala hal yang dilakukan buah hati.

Mereka memang memiliki ekspektasi yang tinggi pada anak, tapi di saat yang bersamaan juga memberikan dukungan, kehangatan, dan berinteraksi dengan anak.
Saat anak kemudian mengalami kegagalan, mereka pun akan lebih bisa memaafkan dan bersikap bijaksana, dibanding dengan orang tua otoriter yang langsung menghukum.

3. Authoritarian Parenting

Orang tua yang menjalani pola asuh otoriter, memastikan anaknya mengikuti semua aturan ketat dari ayah dan ibunya. Jika anak gagal mengikuti aturan, maka biasanya hukuman tegas akan langsung diberikan.

Orang tua yang otoriter, biasanya tidak akan menjelaskan alasan di balik hukuman atau peraturan yang mereka berikan pada anak. Pola asuh ini digambarkan sebagai orang tua yang mendominasi dan diktator.

Jika anak bertanya “Kenapa saya harus melakukan itu?” maka jawaban seperti “Ya karena Mama bilang begitu,” biasanya sering terucap.

Baca Juga :  Data Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 Lulusan SMA/SMK Sederajat

4. Uninvolved Parenting

Pola asuh yang terakhir adalah pola asuh membiarkan atau uninvolved parenting. Orangtua yang menjalaninya, hampir tidak memiliki ekspektasi untuk anaknya. Mereka juga tidak responsif dan hampir tidak pernah berkomunikasi dengan anak.

Meski orang tua tersebut tetap memenuhi kebutuhan dasar anak seperti menyediakan tempat tinggal yang layak, makanan yang cukup, dan uang untuk keperluan sekolah dan lain-lain, tapi tidak terlibat dalam kehidupan buah hatinya.

Mereka tidak memberikan arahan, nasihat, larang dan anjuran, atau dukungan emosional pada anak. Pada kasus-kasus yang parah, orang tua bahkan sama sekali tidak mau berurusan dengan anak dan tidak memenuhi kebutuhan dasarnya.

Orang Tua Perlu Tahu Ilmu Parenting dan Jenisnya

Sumber: Sehatq