Mengenal Ryziphobia, Rasa Takut Berlebih Pada Nasi, Ryziphobia merupakan rasa takut untuk makan nasi, phobia ini biasanya dihubungkan dengan Cibophobia yang didefinisikan sebagai rasa takut akan makanan.

Orang dengan cibophobia sering menghindari makanan dan minuman karena mereka takut dengan makanan itu sendiri. Ketakutannya bisa spesifik untuk satu jenis makanan tertentu, termasuk nasi salah satunya.

Mengenal Ryziphobia, Rasa Takut Berlebih Pada Nasi

Para orang tua perlu mengetahui cara mengatasi anak yang takut makan nasi. Meskipun terbilang jarang, jenis ketakutan alias phobia ini nyata adanya.

Ketakutan atau phobia bisa berlaku pada berbagai hal. Uniknya, ada pula jenis ketakutan pada makanan yang disebut dengan Cibophobia (rasa takut pada makanan).

Mengutup dari klikdokter.com, Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog., menyebut fobia nasi paling sering muncul pada orang-orang yang sedari awal punya gangguan makan.

“Jadi, bisa saja awal mulanya adalah ketakutan kalau makan nasi bisa menyebabkan badannya jadi gemuk,” jelas Ikhsan. “Selain itu, fobia nasi juga bisa disebabkan oleh pengalaman traumatis terkait nasi,” sambungnya.

Ryziphobia itu sendiri sebenarnya masih berhubungan dengan cibophobia, yaitu ketakutan akan makanan secara keseluruhan.

Cibophobia, seperti kebanyakan fobia, dapat diobati. Dalam kebanyakan kasus, orang dengan rasa takut akan makanan dapat mengatasinya dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan dan minuman tersebut, termasuk halnya dengan nasi.

Orang yang mengalami phobia makanan mungkin mengalami gejala berikut:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Gemetar atau bergetar.
  • Berdebar atau jantung berdetak kencang.
  • Sesak napas.
  • Sakit dada.
  • Sesak dada.
  • Mulut kering.
  • Sakit perut.
  • Ucapan mendadak cepat atau ketidakmampuan tiba-tiba untuk berbicara.
  • Keringat mengucur deras.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Muntah

Terkadang orang dengan phobia makanan memiliki ketakutan dengan makanan yang mudah rusak, seperti mayones, susu, buah-buahan dan sayuran segar, dan daging. Mereka takut akan sakit setelah memakannya.

Ketakutan akan penyakit bawaan makanan dapat mendorong beberapa orang untuk menghindari makanan yang bisa berbahaya jika kurang matang. Orang-orang juga dapat memakan-makanan ini terlalu banyak sampai-sampai mereka terbakar atau sangat kering.

Sama halnya dengan tanggal kedaluwarsa, di mana pengidapnya percaya kalau kesegaran makanan berakhir lebih cepat setelah dibuka. Beberapa orang dengan phobia terhadap makanan tidak akan makan sisa makanan, percaya mereka mungkin membuat mereka sakit.

Saat orang-orang dengan fobia makanan tidak dapat menyiapkan makanannya sendiri, mereka mungkin takut dengan apa yang disajikan kepada. Makanya ada kemungkinan pengidapnya akan menghindari makan di restoran, rumah teman, atau di mana pun mereka tidak bisa melihat proses mempersiapkan makanan tersebut.

Salah satu turunan phobia ini adalah Ryziphobia yang berarti rasa takut pada nasi. Orang yang menderita Ryziphobia tidak mau makan nasi karena merasa takut akan bentuk atau teksturnya.

Gejala seseorang yang memiliki Ryziphobia biasanya berupa rasa panik, ketakutan berlebih, sesak napas, mulut kering, dan lain-lain.

Dikutip Phobiawikia, rasa takut terhadap nasi ini disebut sebagai Ryziphobia, yang diketahui sebagai salah satu cabang dari Cibophobia, fobia terhadap makanan.

Gejala dari rasa fobia terhadap makanan salah satunya nasi ini hadir dengan gejala-gejala yang sulit untuk dikenali. Jika Anda mengidap fobia kepada makanan, Anda mungkin menghindari betul-betul menghindari makanan tertentu dan menganggap makanan tersebut memiliki risiko tinggi.

Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan pemuasan terhadap rasa lapar, mereka akan mengonsumsi makanan lain yang disukainya. Misalnya pasta, roti, dan lain sebagainya.

Ternyata, sebagian anak di dunia juga mengidap ketakutan ini. Ketakutan anak pada nasi umumnya berbentuk rasa jijik dengan bentuk nasi yang dinilai mirip seperti ulat.

Atau bisa juga karena takut dengan tekstur nasi yang lembek, dan sulit dibersihkan saat menempel ke bagian kulitnya. Usia anak yang takut pada nasi beragam, mulai dari usia 1 tahun hingga 12 tahun.

Reaksi yang tunjukkan saat disuguhi sajian nasi pun beragam. Misalnya dimulai dari penolakan makan nasi, timbul panik, bahkan hingga menangis atau menjerit.

Cara mengatasi anak yang takut makan nasi patut diketahui dengan baik, walaupun begitu, anak yang memiliki Ryziphobia tidak melulu dikaitkan dengan kondisi malnutrisi. Sebagian besar di antaranya tetap makan sumber karbohidrat lain yang lebih disukai.

untuk perawatan menanggulangi atau sekedar mengurangi fobia makanan termasuk Ryziphobia ini sangat penting untuk mencari perawatan dari para tenaga profesional kesehatan mental yang berkualitas.

Biasanya perawatan yang paling umum adalah terapi perilaku-kognitif, di mana sang penderita phobia akan belajar untuk mengubah kepercayaan maupun perilaku terkait makanan.

Selain itu, metode pengobatan lain dapat digunakan juga seperti penggunaan obat-obatan, hipnosis, dan beberapa bentuk terapi bicara dapat membantu penderita fobia menciptakan hubungan yang lebih positif dengan makanan.

Sebagian dari mereka juga memiliki berat badan ideal, dan tetap berkegiatan dengan aktif serta energik.

Rasa takut terhadap makanan salah satunya Ryziphobia ini dikatakan sebagai fobia yang rumit yang dapat memiliki efek buruk pada kehidupan. Namun, dengan perawatan yang tepat. Lebih baik motivasi dirinya agar mau berobat ke psikolog sehingga keluhan yang dialami bisa segera teratasi.

Mengenal Ryziphobia, Rasa Takut Berlebih Pada Nasi

Referensi:

  • Mengenal Ryziphobia, Rasa Takut Berlebih Terhadap Nasi, klikdokter.com
  • Takut Makan Nasi, Kenalan dengan Ryziphobia,halodoc.com
  • 3 Gejala Fobia yang Memengaruhi Psikologis dan Fisik Anda, hellosehat.com
  • Fear of rice (branch of cibophobia). Ryziphobia, fearof.org