KUNCI JAWABAN Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK Halaman 101-102: Arti Kosakata Autis, Autisme, Eksistensi. Dalam soal pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 101-102, siswa akan diminta mengerjakan soal uraian Kegiatan 2: menganalisis cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.

Soal tersebut terdapat pada Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka Semester 1 untuk SMA/SMK, Bab 4 Menulis Puisi yang Menginspirasikan Adanya Kesempatan untuk Semua.

KUNCI JAWABAN Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK Halaman 101-102: Arti Kosakata Autis, Autisme, Eksistensi

Simak soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 101-102, Kurikulum Merdeka dalam soal Kegiatan 2 Bab 4 Semester 1.

Salah satu soal yang harus dijawab siswa di antaranya: “temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, autis, autisme, eksistensi, ritual, mantra”.

Sebelum melihat kunci jawaban dalam artikel ini, siswa diharapkan telah mengerjakan soal secara mandiri.

Soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 101-102 ini hanya untuk panduan orangtua atau wali murid dalam memandu proses belajar.

Simak soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 101-102, Kurikulum Merdeka dalam soal Kegiatan 2 Bab 4 Semester 1.

Kegiatan 2: Menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.

KUNCI JAWABAN Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK Halaman 101-102: Arti Kosakata Autis, Autisme, Eksistensi

1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

a. autis
b. autisme
c. eksistensi
d. ritual
e. mantra

Kunci Jawaban:

a. Autis: penderita autisme

Autisme, atau gangguan spektrum autisme (ASD), adalah kondisi neurobiologis yang memengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan perilaku seseorang. Gangguan spektrum autisme dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan gejala, sehingga disebut “spektrum” karena setiap individu dengan autisme dapat mengalami gejala yang berbeda.

Karakteristik umum autisme meliputi:

  1. Kesulitan dalam berkomunikasi, termasuk kesulitan berbicara, memahami bahasa, dan menggunakan bahasa tubuh yang tepat.
  2. Kesulitan dalam berinteraksi sosial, seperti kesulitan membentuk hubungan sosial, memahami emosi orang lain, dan berbagi minat atau kegiatan dengan orang lain.
  3. Pola perilaku yang berulang-ulang atau terbatas, seperti minat khusus yang intens, rutinitas yang sangat kaku, atau gerakan berulang seperti menggoyangkan tangan.
  4. Sensitivitas sensorik yang meningkat, yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan terhadap suara, cahaya, atau tekstur.

Autisme adalah kondisi seumur hidup, tetapi dengan terapi yang tepat dan dukungan, individu dengan autisme dapat mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka berfungsi secara lebih mandiri dalam masyarakat. Pendekatan perawatan yang berbeda dapat diterapkan tergantung pada kebutuhan individu, dan intervensi sering dimulai sejak usia dini. Autisme bukan suatu penyakit dan tidak dapat disembuhkan, tetapi pendekatan terapi dan dukungan dapat membantu individu dengan autisme mencapai potensi penuh mereka.

Baca Juga :  Cara Mengurangi Nyeri Haid: Solusi Alami dan Produk Terbaik untuk Meredakan Kram Menstruasi

KUNCI JAWABAN Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK Halaman 101-102: Arti Kosakata Autis, Autisme, Eksistensi

b. Autisme: gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu

Autisme, atau gangguan spektrum autisme (ASD), adalah kelompok gangguan perkembangan neurobiologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, serta perilaku seseorang. Autisme sering kali muncul pada awal masa kanak-kanak, dan gejala dan tingkat keparahan gangguan ini bervariasi di antara individu. Hal ini disebut sebagai “spektrum” karena autisme mencakup berbagai tingkat keparahan dan beragam gejala yang dapat muncul pada setiap individu.

Karakteristik umum autisme meliputi:

  1. Kesulitan dalam berkomunikasi, seperti kesulitan dalam berbicara, memahami bahasa, dan menggunakan bahasa tubuh yang tepat.
  2. Kesulitan dalam berinteraksi sosial, termasuk kesulitan membentuk hubungan dengan orang lain, memahami ekspresi emosi, dan berbagi minat atau kegiatan bersama.
  3. Perilaku yang berulang, terbatas, dan terfokus pada minat khusus tertentu.
  4. Sensitivitas sensorik yang meningkat atau berkurang, yang bisa memengaruhi bagaimana individu dengan autisme merespons rangsangan seperti cahaya, suara, atau tekstur.

Autisme adalah kondisi seumur hidup, dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya. Namun, dengan intervensi yang tepat, seperti terapi perilaku terapan, terapi bicara, dan dukungan pendidikan yang sesuai, individu dengan autisme dapat mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka untuk berfungsi secara lebih mandiri dan meraih potensi penuh mereka. Dukungan keluarga dan pendidik, serta pemahaman masyarakat tentang autisme, sangat penting untuk membantu individu dengan autisme merasa diterima dan terlibat dalam masyarakat.

c. Eksistensi: hal berada; keberadaan

Eksistensi adalah istilah yang mengacu pada keadaan atau kenyataan dari suatu objek, makhluk, atau entitas yang ada atau hadir dalam dunia atau realitas. Ini adalah konsep filosofis yang berkaitan dengan pertanyaan mendasar tentang apakah sesuatu itu ada atau tidak. Dalam konteks filosofis, eksistensi seringkali menjadi subjek diskusi dan pembedaan antara eksistensi dan esensi (sifat intrinsik atau hakikat dari suatu entitas).

Konsep eksistensi dapat diterapkan pada berbagai hal, seperti individu, objek, gagasan, atau bahkan Tuhan. Ini adalah topik yang sangat penting dalam filsafat, terutama dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai metafisika, yang mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang realitas dan eksistensi.

Dalam banyak konteks, eksistensi merujuk pada kenyataan atau keberadaan sesuatu dalam dunia fisik atau abstrak, dan sering kali menjadi subjek pemikiran dalam upaya untuk memahami dan merenungkan alam realitas dan makna hidup.

d. Ritual: berkenaan dengan ritus; hal ihwal ritus, tindakan seremonial

Ritual adalah serangkaian tindakan atau upacara yang dilakukan secara berulang, seringkali dengan aturan atau tata cara tertentu, dan memiliki makna simbolis atau agama. Ritual dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk kata-kata, gerakan tubuh, benda-benda, dan musik, dan sering kali dirancang untuk menghormati, merayakan, atau menghubungkan diri dengan entitas ilahi, roh, atau kekuatan gaib, atau sebagai bagian dari tindakan sosial, budaya, atau tradisi tertentu.

Baca Juga :  Daftar Film Bencana Alam Terbaik di Netflix dan Rekomendasi Perangkat Menonton Terbaik

Ritual dapat memiliki berbagai tujuan, antara lain:

  1. Keagamaan: Ritual seringkali merupakan bagian penting dalam praktik agama dan keyakinan tertentu. Mereka dapat digunakan untuk beribadah kepada Tuhan atau dewa-dewi, memohon berkah atau perlindungan, atau menghormati leluhur.
  2. Sosial: Beberapa ritual adalah bagian dari tindakan sosial yang dirayakan oleh masyarakat atau kelompok tertentu. Contohnya termasuk upacara pernikahan, upacara pemakaman, atau perayaan budaya.
  3. Psikologis: Ritual juga dapat memberikan rasa ketenangan dan pengertian bagi individu, membantu mereka menghadapi peristiwa penting dalam hidup, atau menciptakan rasa kesatuan dalam kelompok.
  4. Magis atau supranatural: Beberapa ritual dianggap memiliki kekuatan magis atau supranatural untuk mencapai tujuan tertentu, seperti penyembuhan, perlindungan, atau keberuntungan.

Ritual bervariasi di seluruh budaya dan agama, dan mereka dapat sangat sederhana atau sangat rumit. Mereka adalah cara penting bagi manusia untuk mengungkapkan nilai-nilai, kepercayaan, dan makna dalam hidup mereka, serta mempertahankan warisan budaya dan agama mereka.

KUNCI JAWABAN Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK Halaman 101-102: Arti Kosakata Autis, Autisme, Eksistensi

e. Mantra: perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib (misalnya dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya).

Mantra adalah serangkaian kata, frase, atau bunyi yang diucapkan atau diulang secara berulang dalam meditasi, ibadah, atau praktik spiritual tertentu. Mantra digunakan sebagai alat untuk fokus mental, meditasi, atau penyembuhan. Mantra sering dianggap sebagai suatu bentuk doa atau afirmasi yang membawa makna spiritual atau kekuatan tertentu, dan pengulangannya dianggap dapat membantu mencapai kedamaian, kesadaran spiritual, atau tujuan tertentu.

Mantra dapat berupa kata-kata dari bahasa tertentu, bunyi-bunyi yang tidak memiliki makna linguistik, atau kombinasi kata-kata yang memiliki makna dalam konteks spiritual atau agama tertentu. Di banyak tradisi spiritual, pengulangan mantra dianggap sebagai cara untuk mencapai kedamaian batin, kesadaran, dan keselarasan dengan alam semesta atau entitas ilahi.

Contoh mantera yang terkenal termasuk “Om” atau “Aum” dalam Hinduisme, “Amituofo” dalam Buddhisme, atau “Ave Maria” dalam Kekristenan. Mantra juga digunakan dalam berbagai praktik meditasi di luar konteks agama, di mana mereka dapat menjadi alat untuk meredakan stres, meningkatkan konsentrasi, atau mencapai ketenangan batin.

Penting untuk diingat bahwa manfaat dari pengulangan mantra mungkin bervariasi antara individu, dan penggunaan mantra sangat tergantung pada keyakinan, tujuan, dan praktik pribadi masing-masing.

2. Berdasarkan cerpen yang telah kalian baca di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.

a. Pada cerpen di atas, siapakah tokoh Abang?

Kunci Jawaban:

a. Abang adalah anak kedua Bunda, ia merupakan pria berumur 38 tahun yang mengidap autisme.

b. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari.

Baca Juga :  Sinopsis Film Hard Target 2: Aksi Menegangkan yang Tak Boleh Dilewatkan

Jelaskan maksud kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.

Kunci Jawaban:

b. Abang perlu melakukan kegiatan hariannya dengan kondisi yang sama sesuai dengan jadwal. Mengubah kegiatan rutin harian ini sama dengan melakukan sesuatu hal yang tidak mungkin dilakukan.

c. Mengapa Bunda akan menjagokan Abang?

Kunci Jawaban:

c. Karena Abang cintanya sepenuh jiwa dan tak bisa tergantikan. Cintanya bukan sekadar ucapan ataupun tindakan, melainkan lebih dari itu.

d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Ini tidak adil. Ini tidak masuk akal…,” protes anaknya lagi.

Siapa yang mengatakan kalimat tersebut? Jelaskan maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.

Kunci Jawaban:

d. Jadi yang mengatakan kalimat itu adalah anak bungsu Bunda.

Anak bungsu Bunda merasa bahwa Bunda menomorsatukan Abang.

Anak bungsu Bunda merasa bahwa berpura pura untuk tidak berpacaran adalah tidak adil karena kesempatannya untuk berbahagia dihalangi.

e. Pada cerita pendek di atas juga terdapat kutipan, Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.

Siapakah yang dimaksud dengan kata ‘seseorang’ pada kutipan di atas? Jelaskan mengapa tokoh ‘ia’ melakukan hal itu?

Kunci Jawaban:

e. ‘Seseorang’ yang dimaksud adalah Abang. ‘Ia’ adalah Bunda.

Bunda ingin memberi Abang kesempatan untuk berbahagia dengan menciptakan keadaan yang dipahami Abang.

f. Apakah judul cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” sudah mewakili isi cerita? Jelaskan alasan kalian.

Kunci Jawaban:

f. Judul cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” sudah mewakili isi cerita karena isi cerita menunjukkan tindakan-tindakan Bunda untuk anaknya adalah sebuah pengorbanan.

Namun ada yang belum mewakili karena belum tahu siapa yang dianggap malaikat dalam cerpen tersebut.

3. Berdasarkan unsur-unsur cerpen, isilah tabel di bawah ini.

1. Unsur Cerpen: Tema

2. Unsur Cerpen: Pesan

Kunci Jawaban:

Tema: Kasih Sayang

Pesan: Cinta seorang ibu kepada anak tidak ada batasnya, meski anak memiliki banyak kekurangan.

*) Disclaimer:

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

KUNCI JAWABAN Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA SMK Halaman 101-102: Arti Kosakata Autis, Autisme, Eksistensi

Sumber :