Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 8 Halaman 42 43 44 45 46, Lingkarilah Letak Daerah Tempat Tinggalmu, Lingkungan Tempat Tinggalku. Pembelajaran ini diawali dengan pertanyaan, berikut Lingkarilah letak tempat tinggal paman Tagor di Jambi! Lingkarilah tempat tinggal keluarga besar Beni di Medan!

Jawaban dari pertanyaan tersebut akan dijabarkan pada artikel ini untuk membantu orang tua siswa saat membimbing anak belajar. Simaklah kunci jawaban tema 8 kelas 4 halaman 42 43 44 45 46, Subtema 1 pembelajaran 5\

Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 8 Halaman 42 43 44 45 46, Lingkarilah Letak Daerah Tempat Tinggalmu, Lingkungan Tempat Tinggalku

Carilah gambar peta Indonesia. Kemudian, lingkarilah letak daerah tempat tinggalmu.

Berikut kunci jawaban buku tematik tema 8 kelas 4 SD Pembelajaran 5 Subtema 1: Lingkungan Tempat Tinggalku

Kunci Jawaban Halaman 42

Ayo Mengamati

Pada kegiatan ini anda diminta mengamati peta Pulau Sumatra. Kemudian diminta mencari gambar peta Indonesia lalu melingkari letak daerah tempat tinggalnya. Dengan kegiatan mengamati peta Indonesia, siswa mengetahui letak daerah tempat tinggalnya.

Lingkarilah letak tempat tinggal paman Tagor di Jambi! Lingkarilah tempat tinggal keluarga besar Beni di Medan!

Carilah gambar peta Indonesia. Kemudian, lingkarilah letak daerah tempat tinggalmu

Jawaban:

Beni dan keluarga mengunjungi Paman Tagor. Paman Tagor tinggal di Jambi. Rumah Paman Tagor di lingkungan perkotaan. Meskipun di kota, lingkungan rumah Paman Tagor bersih dan asri. Masih banyak pohon di lingkungan tempat tinggal Paman Tagor. Paman Tagor tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Anak paman Tagor bernama Gultom dan Puspa.

Ayo Mengamati

Amatilah gambar berikut. Identifikasilah keragaman sifat individu berdasarkan gambar berikut.

Tuliskan jawabanmu di bawah gambar.

Jawaban:

Gambar 1: Rajin

Gambar 2: Pemalas

Gambar 3: Pemarah

Gambar 4: Suka menolong

Gambar 5: Jujur

Beni senang berlibur di rumah Paman Tagor. Paman Tagor memiliki banyak koleksi buku. Buku-bukunya disimpan di perpustakaan. Beni sering diajak oleh Gultom dan Puspa untuk membaca buku di perpustakaan rumahnya. Mereka sangat senang membaca buku cerita. Salah satu buku cerita yang mereka sukai berjudul Kisah Putri Tangguk. Tahukah kamu tentang cerita tersebut? Bacalah cerita berikut.

Ayo Membaca

Kisah Putri Tangguk

Putri Tangguk tinggal bersama suami dan ketujuh anaknya di daerah Jambi. Putri Tangguk memiliki sepetak sawah yang ditanami padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap untuk dipanen kembali. Bahkan, ketujuh lumbung Putri Tangguk hampir penuh untuk menampung hasil panennya.

Baca Juga :  Syarat Beasiswa KIP 2024 serta Manfaat Prioritas Penerima PIP

Saat panen terakhir, Putri Tangguk mengajak suami dan semua anaknya ke sawah. Mereka memasukkan hasil panen ke gerobak.

”Panen sudah selesai. Sepertinya, persediaan padi kita sudah cukup untuk beberapa bulan,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, mereka mendorong gerobak bersama-sama. Di tengah perjalanan, Putri Tangguk jatuh terpeleset.

”Aduuuuh…,” teriak Putri Tangguk.

”Hati-hati, Bu. Semalam hujan deras. Jalannya menjadi licin,” kata suami Putri Tangguk sambil membantunya berdiri.

”Gara-gara hujan, jalannya licin. Perjalanan ke rumah masih jauh, bisa-bisa aku terjatuh lagi,” gerutu Putri Tangguk.

Putri Tangguk mengambil padi dari gerobaknya. Kemudian, padi ditebar di jalan. Melihat perilaku ibunya, si anak sulung pun bertanya.

”Apa yang Ibu lakukan? Mengapa Ibu membuang padi itu ke jalan?”

”Ibu tidak membuang padi. Padi ini Ibu gunakan sebagai pengganti pasir. Ibu menebarnya agar jalan ini tidak licin lagi,” jawab Putri Tangguk.

”Istriku, bukankah padi itu untuk kita makan? Tidak baik rasanya jika membuang-buang makanan,” nasihat suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk tidak mengindahkan nasihat suaminya. Bahkan, Putri Tangguk membantahnya.

”Masa bodoh. Bukankah padi kita sudah banyak. Apa kau mau aku terjatuh lagi dan tulangku patah?” bantah Putri Tangguk sambil terus menebar padi ke jalan.

Setelah panen terakhir, Putri Tangguk tidak pernah kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ketujuh anaknya. Suatu malam anak bungsu Putri Tangguk merengek karena lapar. Akhirnya, Putri Tangguk ke dapur untuk mengambil nasi. Alangkah terkejutnya ketika ia mendapati pancinya kosong.

”Mengapa panci ini kosong? Bukankah tadi masih tersisa sedikit nasi?” tanya Putri Tangguk dalam hati.

Karena si bungsu terus merengek, Putri Tangguk pun memutuskan untuk menanak nasi. Namun, Putri Tangguk kembali terkejut ketika mendapati beras yang ia simpan dalam kaleng juga menghilang.

”Ke mana perginya beras itu? Aku ingat masih banyak beras di sini sebelumnya. Jangan-jangan ada orang yang mencurinya,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, Putri Tangguk membujuk anak bungsunya untuk tidur. Besok ia berencana untuk menumbuk padi yang disimpan di lumbungnya.

Baca Juga :  KODE REDEEM Mobile Legends 25 Maret 2024 Terbaru

Pagi harinya Putri Tangguk terkejut mendengar teriakan suaminya.

”Istriku…istriku…cepat kemari,” teriak suami Putri Tangguk. Putri Tangguk segera berlari menemui suaminya. Ia menghampiri suaminya yang berada di depan pintu lumbung. Ia pun bertanya kepada suaminya.

”Ada apa suamiku?” tanya Putri Tangguk dengan cemas.

”Aku tidak tahu, istriku. Lumbung ini sudah kosong saat aku membukanya,” jawab suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk dan suaminya bergegas memeriksa lumbung yang lain. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati ketujuh lumbungnya telah kosong. Putri Tangguk pun menangis.

”Apa yang terjadi padaku? Tadi malam nasi dan beras hilang. Sekarang padi di lumbung pun juga ikut menghilang,” jerit Putri Tangguk.

”Jangan cemas, istriku. Bukankah kita masih memiliki sawah. Besok kita ke sawah. Siapa tahu padinya telah menguning,” hibur suami Putri Tangguk.

Keesokan paginya Putri Tangguk mengikuti suaminya ke sawah dengan cemas. Setibanya di sawah, tangis Putri Tangguk semakin keras karena mendapati sawahnya telah berubah menjadi semak belukar.

Putri Tangguk menagis seharian. Bahkan, ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya hingga tertidur. Dalam mimpinya, Putri Tangguk didatangi segerombolan padi yang dapat berbicara.

”Hai, Putri Tangguk. Inilah buah dari kesombonganmu. Masih ingatkah engkau ketika membuang kami ke jalan?” tanya padi-padi itu.

”Kau telah menghina kami. Kau telah menjadikan kami pasir untuk alas jalanmu. Kami ini dipanen untuk dimakan, bukan untuk dibuang sembarangan. Dengan membuang kami, berarti kamu tidak membutuhkan kami untuk makananmu,” kata padi-padi itu lagi.

Putri Tangguk hanya bisa diam dan tidak menjawab. Ia menyesali kebodohannya. Ia pun memohon maaf kepada padi-padi itu.

”Tak bisakah kalian memaafkanku? Aku telah menyesali perbuatanku,” kata Putri Tangguk sambil menangis.

”Sekarang kau dan keluargamu harus bekerja keras. Bersihkan sawah ini, bajaklah, lalu tanamlah kami kembali. Setelah tiga bulan, barulah kalian dapat memanen kami kembali,” jawab padi-padi itu.

Ketika Putri Tangguk ingin menjawab, ia tersentak bangun dari tidurnya. Putri Tangguk pun kembali pulang. Kemudian, ia menceritakan mimpinya kepada suaminya. Keesokan harinya keluarga Putri Tangguk bergotong royong membersihkan sawah dan menanam padi. Ia dan keluarganya merawat sawah dan menjaga padinya dengan baik. Mereka menunggu dengan sabar hingga padi yang mereka tanam siap dipanen. Putri Tangguk juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padi pun hasil panen dari sawahnya.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Lords Mobile 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Dalam cerita terdapat tokoh yang memiliki sifat baik hati. Tokoh seperti itu disebut protagonis. Ada pula tokoh yang memiliki sifat jahat. Tokoh bersifat jahat disebut antagonis.

Tahukah kamu siapa tokoh protagonis dan tokoh antagonis pada cerita di atas? Ayo, lakukan kegiatan berikut

Tokoh protagonis : tokoh yang memiliki sifat baik hati.
Tokoh antagonis : tokoh yang memiliki sifat jahat.

Kunci Jawaban Halaman 47-48

Ayo Berlatih

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita berjudul Kisah Putri Tangguk

1. Apa jenis cerita fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk?

Jawaban:

Cerita tersebut termasuk jenis cerita rakyat yaitu legenda.

2. Siapa tokoh dalam cerita berjudul Kisah Putri Tangguk?

Jawaban:

Tokoh dalam cerita tersebut di antaranya, Putri Tangguk, suami Putri Tangguk, si anak sulung,

3. Siapa tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita di depan?

Jawaban:

Tokoh utama: Putri Tangguk dan suami Putri Tangguk.

Tokoh tambahan: Si anak sulung Putri Tangguk

4. Siapa tokoh protagonis dalam cerita di depan? Jelaskan alasanmu.

Jawaban:

Tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah suami Putri Tangguk.

Alasannya, karena tokoh tersebut berperan sebagai tokoh yang memiliki sifat baik.

5. Siapa tokoh antagonis dalam cerita di depan? Jelaskan alasanmu.

Jawaban:

Tokoh antagonis dalam cerita tersebut adalah Putri Tangguk.

Alasannya, karena ia memiliki sifat jahat.

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. TribunPadang.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 8 Halaman 42 43 44 45 46, Lingkarilah Letak Daerah Tempat Tinggalmu, Lingkungan Tempat Tinggalku

tribunnews.com