Kosmetik Mengandung Merkuri Bahaya Menurut Ahli. Kosmetik saat ini sudah hampir menjadi kebutuhan sehari-hari khususnya perempuan. Berbagai kosmetik digunakan untuk mempercantik diri. Namun tahukan kamu Sobat Phi, bahwa menurut ahli ada kandungan berbahaya dalam sebagian kosmetik?

Kosmetik Mengandung Merkuri Bahaya Menurut Ahli

Melansir dari Kumparan, Berdasarkan riset 2019 di Indonesia dari 1.044 wanita, 94 persen mengandung merkuri di darahnya. Hal ini diungkapkan Ahli Dermatovenereologist, Dr. Nenden Sobarna, dalam webinar “Mercury: Musuh dalam Selimut”, pada Kamis, 9 September 2021.

Merkuri atau juga biasa dikenal sebagai air raksa itu merupakan suatu bahan kimia yang sangat berbahaya dan beracun walaupun sedikit dalam penggunaannya. Nenden mengatakan, dulu kosmetik memang mengandung bahan merkuri sebanyak 0,007 persen. Namun, akibat adanya kematian di beberapa tahun kemudian, penggunaan merkuri dalam kosmetik pun tidak diperbolehkan.

Baca Juga :  Puasa Bisa Mengurangi Penyakit Asam Lambung, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Adapun produk kosmetik yang biasanya memiliki bahan merkuri, seperti lipstick, krim malam, sabun cuci muka serta riasan mata. Menurut BPOM sendiri, kosmetik yang mengandung merkuri, dalam jangka panjang akan membawa kerusakan pada organ-organ tubuh seperti otak, ginjal dan hati.

Lebih lanjut Nenden menjelaskan, efek merkuri untuk makeup banyak digunakan dalam produk karena dapat membuat kulit menjadi putih secara cepat dan instan. Merkuri sifatnya menghancurkan sel melanosit. Melanosis membentuk sebuah pigmen yang menjadi toksis sehingga menjadi cepat putih.

Ia bahkan pernah menemukan kasus perempuan berusia 32 tahun meninggal akibat kanker kulit yang diduga akibat penggunaan produk merkuri dalam jangan panjang.

Mengecek Kandungan Merkuri Pada Kosmetik

Untuk mengetahui produk kosmetik mengandalkan merkuri atau tidak, bukan hanya sebatas mengecek label BPOM. Namun, ada beberapa pengecekan yang harus dilakukan atau menggunakan testkit merkuri agar akurat.

Baca Juga :  Cek Jurusan Favorit Universitas Negeri Medan (Unimed) di Jalur SNBP 2024

Menurut Nenden, kosmetik yang mengandung merkuri dapat dideteksi secara fisik.

Tapi kadang-kadang ada kosmetik abal-abal BPOM-nya tidak jelas. Jadi kita selain harus ngecek BPOM di produk, cek juga di website BPOM, benar enggak sih nomor ini ada. Terus kemudian dari fisiknya kita bisa melihat, lengket enggak karena merkuri tidak larut dalam air, jadi pasti krimnya agak lengket. Kemudian biasanya warnanya menyengat, kadang-kadang pinter orang kosmetik dia kasi pewangi-pewangi yang nyaman. Padahal kalau kasi pewangi pasti ada sesuatu di dalamnya,” ungkapnya.

Jika merasa gejala-gejala awal dari bahan tersebut, Nenden menyarankan, untuk melakukan penanganan yang cepat dengan konsultasi langsung ke dokter. “Kalau didiamkan takut paparannya, akumulasinya lebih banyak tersimpan di hati, ginjal, otak dan darah itu yang akan menjadi parah,” ujarnya.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Lords Mobile 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Selain itu, jika produk yang dimiliki terdeteksi ada bahan merkuri di dalam produk tersebut tidak boleh dibuang begitu saja ke tempat sampah, harus dibungkus dan diberi label ‘barang berbahaya’. Sebab merkuri merupakan zat kimia yang mudah menguap.

*Artikel ini telah dimuat sebelumnya pada laman Kumparan

Kosmetik Mengandung Merkuri Bahaya Menurut Ahli

Sumber: Kumparan