Kisah Guru Dampingi Pembelajaran Siswa yang Terkendala Internet. Banyak cara dilakukan guru guna memastikan siswanya yang tidak memiliki akses internet tetap bisa mengikuti pembelajaran dari rumah di tengah pandemi virus korona (covid-19). Salah satunya, dengan mendatangi rumah siswa.

Kisah Guru Dampingi Pembelajaran Siswa yang Terkendala Internet

Kisah Nanang Nuryanto, guru kelas V SDN 021 Marang Kayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Seperti yang dilakukan Nanang Nuryanto, guru kelas V SDN 021 Marang Kayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Nanang sebetulnya punya kanal Youtube dengan nama akun Kukar Cerdas, untuk memfasilitasi belajar daring siswanya. Namun, rupanya tak semua siswanya bisa mengakses Youtube.



Nanang mengatakan, 10 dari 22 siswanya tak sanggup membeli kuota internet. Sebab, penghasilan uang orang tua mereka hanya cukup untuk makan.

“Sebagian besar penduduk sini bermata pencaharian petani pakis. Mereka hanya tahu besok makan apa,” kata Nanang, Senin, 4 Mei 2020.

Nanang memutuskan mengunjungi kediaman para siswa yang kesulitan mengakses internet untuk mengajar secara langsung secara bergantian. Pertemuan dilakukan tiga kali dalam sepekan.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Top War Battle 25 Maret 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

“Terkadang seharian penuh saya berkeliling mendampingi pembelajaran. Hari-hari berikutnya mengoreksi pekerjaan siswa. Terkadang, ada telepon dari salah satu orang tua, saya pun datang walaupun di luar jadwal kunjungan,” ucap Nanang.



Nanang menyamakan materi pembelajaran di Youtube Kukar Cerdas untuk mereka yang kurang beruntung. Materi Pelajaran dikemas dalam modul per tema pembelajaran. “Alhamdulillah, untuk sepuluh anak ini sudah berhasil menyelesaikan tema 8 dan 9. Sama dengan siswa yang ikut pembelajaran daring,”tuturnya.

Kisah Juni Hari Yanto, guru kelas VI SDN 017976 Indrapura, Batu Bara, Sumatra Utara

Hal serupa dilakukan Juni Hari Yanto, guru kelas VI SDN 017976 Indrapura, Batu Bara, Sumatra Utara. Ia memberikan pembelajaran langsung ke rumah siswanya, dan memanfaatkan WhatsApp (WA) group orang tua siswa untuk mendampingi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Nanang punya 48 murid, tapi cuma 24 siswa yang orang tuanya memiliki telepon pintar. Sebagian yang punya telepon pintar malah mengaku terkendala sinyal dan kesulitan membeli kuota internet. Meskipun, kata dia, pihak sekolah memberi bantuan kartu paket data internet bagi yang kurang mampu. Sekolah juga memberikan masker kain untuk siswa dan orang tua secara gratis.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal Biologi Kelas 12 Halaman 16 Kurikulum Merdeka SMA, Anabolisme dan Katabolisme

“Kendala lainnya, orang tua bekerja di kebun dan ladang, sehingga tidak bisa mendampingi anaknya belajar,” kata Juni.

Juni berinisiatif mengajar secara langsung ke rumah siswa yang terkendala akses internet. Ia mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.

“Siswa yang rumahnya berdekatan saya minta untuk belajar bersama. Jumlahnya maksimal tiga anak agar mereka bisa menjaga jarak dalam belajar,” ujar Juni.

Syafyendri, guru IPS SMPN 7 Batang Hari, Desa Selat, Batang Hari, Jambi, punya cara berbeda. Ia rela meminjamkan telepon pintar miliknya kepada satu siswanya agar bisa mengikuti PJJ.

Menurut Syafyendri, siswa tersebut hanya tinggal bersama kakeknya dan tidak memiliki telepon pintar. “Maka saya pinjami HP android milik saya untuk sementara waktu,” kata Syafyendri.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Valorant 22 Februari 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Syafyendri juga memberikan pendampingan kepada siswa lainnya. Ia menganjurkan siswa yang tidak memiliki telepon pintar mendatangi teman terdekatnya saat belajar daring. Ia juga mengaku membantu membelikan paket internet.

“Hati ini bahagia kalau bisa membantu siswa saya, apalagi yang memiliki keterbatasan ekonomi,” ungkap Syafyendri.



Semoga menjadikan inspirasi buat kita semua ya Sobat Phi, Kisah Guru Dampingi Pembelajaran Siswa yang Terkendala Internet.

Sumber : medcom.id