Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi seleksi masuk perguruan tinggi negeri pertama yang dilaksanakan.
Pendaftarannya dibuka pada tanggal 14-27 Februari 2020.
Regulasi bagi peserta SNMPTN di tahun ini telah berubah. Kuota siswa dari sekolah semakin menipis. Maka dari itu perlu bagi kita yang lolos dalam kuota sekolah untuk memaksimalkan kesempatan ini.
Sangat disayangkan jika kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Karena proses seleksi SNMPTN tidak bisa dikuantifikasikan, maka kita tidak bisa mengatakan pasti lolos atau pasti tidak lolos seleksi. Maka dari itu, selain yakin dengan pilihan jurusan kita, perlu untuk memerhatikan hal-hal lain yang mungkin berpengaruh pada hasil.
Phiradio kali ini merangkum beberapa kesalahan umum siswa dalam SNMPTN, yang biasanya menjajalkan mereka kepada kata TIDAK LOLOS.
Kurang Memperhatikan Nilai Rapor
Seperti yang kita ketahui, SNMPTN merupakan seleksi PTN melalui nilai rapor dan prestasi siswa selama sekolah. Nilai rapor yang dilihat pun bukan hanya nilai di semester yang paling akhir saja, melainkan nilai rapor dari semester 1-5. Artinya, kita perlu memperhatikan nilai rapor kita sejak kelas 10. Bukan hanya besaran nilai yang harus diperhatikan, tetapi juga peningkatan atau konsistensi nilai. Maka, alangkah baiknya jika kalian telah mengidamkan diterima oleh PTN lewat jalur ini, untuk memerhatikan nilai kalian sejak awal sekolah.
Memilih PTN berdasarkan passing grade
Biasanya siswa akan memilih jurusan yang terfavorit dan berada di peringkat atas. Hal inibukanlah sebuah kesalahan, karena pastinya kita selalu ingin masuk ke PTN bergengsi yang diakui oleh banyak orang. Yang menjadi kesalahan adalah ketika siswa tidak sadar dengan seberapa ketatnya persaingan di jurusan atau PTN yang bersangkutan.
Perlu pula membandingkan jumlah pendaftar dengan jumlah siswa yang diterima. Selain itu, passing grade sendiri merupakan perhitungandariSeleksiBersamaMasukPerguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Maka dari itu banyak yang terjebak dengan hal ini. Kita tidak bisa menyamakan persaingan SNMPTN dengan SBMPTN.
Prestasi Selama Sekolah
Yang satu ini perlu diperhatikan untuk menjadi nilai tambah selain dari rapor kita. Kita harus memiliki inisiatif mengikuti berbagai kegiatan dan perlombaan di bidang akademik maupun non-akademik. (Ismi Hakim Azzahrah).