Kenapa Silicon Valley Bank Bangkrut, Berikut Penjelasannya. Kasus yang menimpa SVB merupakan kegagalan terbesar Bank Amerika Serikat (AS) setelah krisis 2008. Di tahun tersebut Washington Mutual Bank juga bangkrut.

Dikutip dari CNN, Senin (13/3/2023), SVB mengalami masalah klasik yaitu Bank Run, atau penarikan dana besar-besaran. Namun ada versi lebih panjang dan rumit yang menyebabkan SVB bankrut.

Kenapa Silicon Valley Bank Bangkrut, Berikut Penjelasannya

Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut dan ditutup sejak hari Jumat. Bank yang fokus pada pendanaan startup ini jatuh setelah 48 jam mengalami krisis modal. Ambruknya SVB menempatkan investor pada posisi ketidakpastian. Lantas, bagaimana ini bisa terjadi?

Bangkrutnya SVB bermula saat Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk menjinakkan inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan naiknya biaya pinjaman, hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan SVB.

Baca Juga :  FFWReward 2024.com : Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Hadiah dan Manfaatnya

Suku bunga tinggi juga mengikis nilai obligasi jangka panjang milik SVB dan bank lain selama era suku bunga rendah dan mendekati nol. Portofolio obligasi SVB senilai US$ 21 miliar menghasilkan rata-rata 1,79%, imbal hasil Treasury 10 tahun saat ini adalah sekitar 3,9%.

Kenapa Silicon Valley Bank Bangkrut, Berikut Penjelasannya

Di saat bersamaan, modal ventura juga mulai mengering. Hal ini memaksa perusahaan startup menarik dana mereka di SVB.

Rabu lalu, SVB mengambil langkah jual rugi banyak sekuritas, dan akan menjual US$ 2,25 miliar saham baru demi menopang neracanya. Hal ini memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama, yang kemudian menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka.

Saham SVB mulai anjlok pada Kamis pagi, dan pada sore hari menyeret saham bank lain turun bersamaan. Investor juga mulai khawatir krisis keuangan 2007-2008 kembali terulang.

Jumat pagi, perdagangan saham SVB dihentikan. Regulator California turun tangan, menutup bank dan menempatkannya dalam kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Baca Juga :  Diabetes Kehamilan : Tantangan dan Cara Mengatasinya dengan Efektif

Sementara itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyatakan, pemerintah federal tidak akan memberikan bailout bagi investor Silicon Valley Bank. Bailout sendiri merupakan sendiri merupakan istilah yang mengacu pada pemberian bantuan keuangan.

Kenapa Silicon Valley Bank Bangkrut, Berikut Penjelasannya

Di sisi lain, Bos Tesla Elon Musk menyebut dirinya terbuka untuk membeli Silicon Valley Bank (SVB). Pernyataan ini diungkap Elon Musk lewat akun Twitter pribadinya.

Awalnya, CEO perusahaan komputer gaming Razer berpendapat bahwa Twitter harus membeli SVB dan menjadikannya bank digital. “Saya pikir Twitter harus membeli SVB dan menjadikannya bank digital,” cuit Min-Liang Tan, dikutip dari Business Insider.

Cuitan itu mendapatkan respon Elon Musk. Ia menyebut terbuka dengan ide tersebut, meskipun tidak ada keterangan lebih lanjut.

Baca Juga :  Penyebab Gagal Ginjal Pada Anak: Faktor Risiko, Pengobatan, dan Pencegahan

“Saya terbuka untuk ide itu,” tulis Elon Musk. Meskipun ide ini mendapat penolakan dari investor Tesla.

Bagi Indonesia, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut dampak bangkrutnya SVB belum mendorong pelemahan PDB. Kecuali bila krisis perbankan ini menjadi pemicu lanjutan dari krisis global, seperti yang terjadi pada 2008.

Dampak dari bangkrutnya SVB secara umum belum akan mendorong pelemahan PDB Indonesia secara umum, kecuali bila krisis perbankan ini menjadi trigger lanjutan dari krisis global, seperti 2008.

Kenapa Silicon Valley Bank Bangkrut, Berikut Penjelasannya

Sumber : finance.detik.com