Kata Dokter Soal Diet Makan Sehari Sekali Harus diakui, personel boyband Korea Selatan, Bangtan Boys (BTS) semua memiliki wajah rupawan dan tubuh ideal tak terkecuali Park Jimin. Dia juga memiliki perut kencang dan rata sehingga berjuluk ‘pillar-abs’.
Disebutkan pada 2016 silam, Jimin melakukan diet ekstrem dengan makan hanya sekali dalam sehari. Diet ini di kemudian hari populer dengan nama diet Jimin atau diet ‘one meal a day’ (OMAD). Saat itu ia hanya mengonsumsi dua buah dada ayam.

Diet memang terbilang sukses dengan penurunan berat badan hingga 6,8 kg dalam 3 bulan. Hanya saja, ia sempat pingsan, bahkan sakit saat rilis single ‘Blood, Sweat & Tears’.

Dokter spesialis gizi klinik MRCCC Siloam Hospitals, Inge Permadi mengatakan sebenarnya sah-sah saja jika ingin mempraktikkan diet Jimin. Hanya saja dalam sekali makan, kebutuhan gizi harus terpenuhi.

“Menurut saya, selama badan sehat, mau diperlakukan seperti apa, bisa-bisa saja. Cuma antara itu sehat atau kurang sehat. Yang sehat misal, cairan cukup, karbohidrat dari buah dan sayur cukup, ada protein dan lemaknya. Nah itu oke kalau dilakukan dalam waktu yang tidak lama,” kata Inge pada CNNIndonesia.com via telepon, Selasa (23/11).

Baca Juga :  Daftar Beasiswa Short Course Australia Awards 2024 Dapatkan Plus Tunjangan-Visa

Diet Jimin sedikit mengingatkan orang akan intermittent fasting dan puasa Ramadan. Inge berkata saat puasa Ramadan, kadang ada saja mereka yang melewatkan sahur sehingga tubuh benar-benar tidak mendapat nutrisi seharian lalu baru terisi sore hari atau saat berbuka.

Secara garis besar, syarat untuk melakukan diet Jimin antara lain,

* tubuh sehat
* kebutuhan gizi tercukupi dalam sekali sesi makan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral)
* cukup kebutuhan cairan
* dilakukan dalam waktu singkat misal 7-10 hari
* diikuti dengan diet seimbang
Apa akibatnya jika dilakukan terlalu lama?
Diet Jimin termasuk diet ekstrem yang sebaiknya tidak dilakukan dalam waktu lama. Tentu sulit menahan nafsu makan seharian dan kemungkinan orang makan ‘membabibuta’ alias tidak terkendali saat waktu makan tiba. Penganut diet Jimin bisa saja rentan gagal diet.

Baca Juga :  Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis via Link DANA Kaget Terbaru 2024 Cepat Cair

Kemudian diet Jimin bisa memicu efek ‘yoyo’. Efek yoyo berarti kondisi kehilangan berat badan tetapi diikuti kenaikan berat badan dan kadang melebihi berat badan sebelum diet. Setelah beberapa hari menahan diri, orang jadi tidak tahan dan meluapkan nafsu makannya sehingga berat badan meroket lagi.

Di samping itu, dampak yang berbahaya adalah kekurangan gizi atau malnutrisi.

“Ini awal dari berbagai macam penyakit misalnya, orang tuh sering kan, orang kurus karena penurunan berat badan enggak sehat, asam uratnya naik, lalu karena banyak makan daging terjadi perlemakan hati,” katanya.

Inge menyarankan, diet Jimin diikuti dengan diet seimbang. Artinya, penurunan berat badan dengan metode defisit kalori dan tetap memperhatikan kecukupan gizi, cairan juga aktivitas fisik.

Baca Juga :  Keutamaan Baca Surah Al Fath Awal Ramadhan

Diet seimbang ini untuk membentuk pola hidup dan pola makan yang sehat sehingga berat badan tidak naik lagi. Menu-menu diet akan seperti menu yang dikonsumsi sehari-hari, hanya saja porsi atau kalorinya dikurangi.

“Kalau secara umum, perempuan perlu 2.000 kalori dan laki-laki 2.500 kalori. Saat diet seimbang, asupan kalori dikurangi jadi 1.500 buat yang perempuan dan laki-laki jadi 2.000 kalori. Misal berat badan 130-140 kg, programnya harus setahun,” jelasnya.

Kata Dokter Soal Diet Makan Sehari Sekali

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/