Ini Perbedaan Skincare Organik dan Skincare Natural. Penggunaan skincare adalah rutinitas penting untuk menjaga kesehatan kulit. Anda bisa memilih skincare organik, skincare natural, atau skincare chemical. Namun, pahami dulu perbedaan ketiganya. Berikut ini adalah perbedaan skincare organik dan skincare natural yang sudah dLuz rangkum untuk Anda.

Ini Perbedaan Skincare Organik dan Skincare Natural

Sekilas, skincare organik dan skincare natural terdengar sama saja. Mungkin karena keduanya mengandung bahan-bahan alami. Padahal, skincare organik dan skincare natural jauh berbeda, lho. Baik secara penjelasan atau kandungan bahannya pun tidak sama. Nah, agar Anda tidak salah pengertian dan bisa lebih aman dalam memilih skincare, inilah perbedaan skincare organik dan skincare natural.
Skincare Organik
Skincare yang memiliki label organik biasanya diproduksi serupa dengan natural. Namun, tidak menggunakan pestisida, pupuk sintesis, tidak mengandung bahan rekayasa genetik dan juga antibiotik. Yang perlu diingat adalah, istilah organik ini telah diakui oleh FDA tapi tetap dengan catatan khusus. Produk skincare organik ini juga sama berasal dari tanaman, akan tetapi bukan tanaman biasa. Tanaman dalam produk organik ini merupakan tanaman yang diproduksi menggunakan metode pertanian organik.
Sebuah produk kecantikan bisa dikatakan sebagai skin care organik atau perusahaan bisa melabeli produknya dengan kata “organik” kalau mengandung bahan organik dengan jumlah tertentu. Di California misalnya, skincare bisa dikatakan organik kalau mengandung 70 persen bahan organik. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, kalau ada produk kecantikan yang dilabeli dengan kata ‘USDA (United States Department of Agriculture) Organic’, artinya produk tersebut mengandung setidaknya 95 persen bahan organik.
Untuk bisa melabeli produk sebagai skincare organik, perusahaan harus mendapatkan sertifikat khusus. Ini berguna untuk memastikan bahwa mereka membudidayakan bahannya di tanah yang tidak mengandung zat terlarang atau zat kimia dalam kurun tiga tahun sebelum panen. Beberapa zat yang dilarang dipakai agar bisa menghasilkan bahan organik adalah pupuk dan pestisida.
Skincare Natural
Istilah skin care natural atau skincare alami ini sudah cukup lama beredar di industri kecantikan. Skincare natural biasanya, adalah produk yang memiliki kandungan bahan alami di dalamnya. Seperti biji-bijian, bunga, tumbuhan dan lainnya. Ambil contoh misalnya aloe vera body cream atau rose water toner. Namun menurut laporan Byrdie, ternyata kata natural tidak diatur oleh Food and Drugs Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.
Secara umum, sebuah skincare dapat dinyatakan natural jika produk yang terkandung di dalamnya ini sekitar 10% bahannya natural. Jadi, setiap perusahaan kecantikan bisa melabeli produk mereka dengan kata natural atau alami secara bebas meski produknya tidak 100 persen terbuat dari bahan alami. Artinya, perusahaan bisa meng-klaim bahwa produk mereka alami meski masih mengandung bahan-bahan yang sintetis atau tidak alami.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar kita lebih tahu bagaimana langkah tepat untuk mengetahui skincare yang digunakan itu alami atau bukan. Hal penting yang harus dilakukan adalah membaca daftar kandungan pada kemasan. Bahan-bahan skincare pada kemasan akan ditulis berdasarkan jumlah yang paling besar hingga kecil. Untuk memastikan skincare yang Anda pilih natural atau tidak, perhatikan bahan sintetisnya. Biasanya berada di urutan paling bawah dengan persentase paling kecil.
Itulah perbedaan skincare organik dan skincare natural. Singkatnya, skincare organik sudah pasti merupakan skin care natural atau alami. Tapi, skincare natural belum tentu bisa dikatakan sebagai organik.
*sumber: