Hati-hati, Sering Berbohong Bisa Membahayakan Kesehatan , selain termasuk ke dalam perbuatan dosa, berbohong atau menipu merupakan sikap yang tidak terpuji dan bisa merugikan orang lain.

Sebenarnya, orang yang mempunyai kebiasaan berbohong bisa dikenali. Menurut para ahli, secara tidak sadar, seseorang yang berbohong dapat diketahui melalui ekspresi pada wajahnya.

Hati-hati, Sering Berbohong Bisa Membahayakan Kesehatan

Ekspresi tersebut digerakkan oleh otot-otot yang berada di sekitar alis, dahi, dan bibir. Ketika kebiasaan berbohong bersifat sesuatu yang emosional, maka tanda-tanda tersebut akan makin jelas.

Mengutip Alodokter, studi yang dilakukan kemudian membandingkan ekspresi pada wajah antara orang yang memiliki kebiasaan berbohong dan orang denan kebiasaan berkata jujur.

Saat berkata jujur, maka lebih banyak kontraksi otot di sekitar mata dan mulut. Sementara itu, pembohong tampak lebih banyak mengalami kontraksi otot di sekitar dahi dan pipi. Dahi yang tampak jelas berkerut saat seseorang berbicara, merupakan salah satu tanda kejujurannya dipertanyakan.

Sering Berbohong Bisa Membahayakan Kesehatan

Kebiasaan buruk berbohong ini bisa menjadi salah satu ciri gangguan psikologis jika sulit dihentikan. Tak hanya itu, berbohong juga dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.

Efek sering berbohong dari berbohong

Menurut ahli gastroenterologi, Kara Gross Margolis dari Pusat Medis Universitas Columbia dan  David A. Johnson dari Eastern Virginia Medical School mengatakan, berbohong akan menyebabkan kecemasa seseorang secara terus-menerus.

Selain stres dan ketidaknyamanan jangka pendek, menjalani kehidupan yang tidak jujur berdampak buruk pada kesehatan.

Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat stres karena berbohong, antara lain:

  • Sakit kepala
    Kontraksi otot-otot kepala dan wajah berlebihan akibat meningkatnya hormon adrenalin dapat menyebabkan sakit kepala, mulai dari yang ringan hingga berat.
  • Gangguan sistem kardiovaskular
    Produksi hormon adrenalin yang berlebihan akan meningkatkan kinerja jantung dan menyebabkan kontraksi pada pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit, seperti darah tinggi, gangguan jantung, gangguan ginjal, dan stroke.
  • Meningkatkan kadar gula darah
    Hormon kortisol, salah satu hormon yang diproduksi berlebihan pada saat orang merasakan tekanan, dapat menyebabkan meningkatnya kadar gula darah. Hal ini akan sangat berbahaya bagi penderita diabetes mellitus, karena akan mempersulit pengobatan serta memperberat penyakitnya.
  • Meningkatkan produksi asam lambung
    Penderita stres akibat kinerja adrenalin yang berlebihan akan cenderung memiliki produksi asam lambung yang tinggi.
  • Osteoporosis
    Kortisol berlebih akan menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dalam tulang sehingga meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
  • Obesitas
    Stres cenderung meningkatkan nafsu makan. Mengingat stres juga dapat meningkatkan produksi asam lambung, maka penderita akan mudah merasa lapar. Makan berlebihan akibat rasa lapar yang terus-menerus akan menyebabakan peningkatan berat badan hingga obesitas.
  • Depresi
    Stres berkepanjangan akan membuat penderitanya jatuh ke dalam tahap depresi, di mana penderita tidak lagi memiliki semangat untuk menemukan jalan keluar bagi masalahnya. Gangguan mental seperti kecemasan hingga depresi juga bisa kita alami karena berbohong. Jika sampai depresi maka tentu saja kita memerlukan pertolongan orang lain untuk mengatasinya sebab depresi tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan.
Baca Juga :  Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis via Link DANA Kaget Terbaru 2024 Cepat Cair

Dampak Buruk Terlalu Sering Berbohong

Seperti dikutip dari Lifehack, Arthur Markman, Ph.D menyatakan saat kita baru saja berbohong, tubuh akan melepas kortisol atau hormon yang dikeluarkan tubuh saat stres ke dalam otak. Setelah beberapa menit, ingatan akan mencoba mengingat kebohongan dan kebenaran sehingga otak akan cukup kesulitan mengambil keputusan dan akan membuatnya menjadi kemarahan.

Berikut ini merupakan Dampak Buruk Terlalu Sering Berbohong, yakni:

  • Memunculkan Kebohongan Baru
    Bagi seseorang yang kerap berbohong akan susah untuk berhenti dari kebiasaan buruk tersebut. Satu kebohongan akan memunculkan puluhan kebohongan lainnya. Sebab, saat berbohong seseorang akan menutupi kebohongannya dengan kebohongan yang lain sebagai validitas agar tetap dipercaya orang lain.
    Biasanya orang yang kerap berbohong akan mengeluarkan berjuta alasan, sanggahan atau pendapat saat orang lain mulai mempertanyakan tentang kebenaran hal yang diucapkan.
  • Perasaan Tidak Tenang
    Seseorang yang berbohong di dalam dirinya akan muncul rasa was-was yang selalu menghantui. Ia akan merasa takut jika suatu waktu kebohongannya akan diketahui orang lain.
    Perasaan pun menjadi tak tenang, karena hanya memikirkan hal tersebut. Ketidakjujuran ini juga akan membuat seseorang menjadi tidak fokus yang bisa berdampak pada kualitas tidur, produktifitas kerja, sering salah dalam berbicara dan sebagainya.
  • Sulit Dipercaya
    Bagi seseorang yang terkenal pembohong, akan menjadikannya sebagai seseorang yang dilabeli atau dicap buruk dalam masyarakat dan lingkungannya.
  • Menimbulkan Masalah Baru
    Kebohongan, akan menimbulkan masalah baru dalam hidup kita seperti sulit dipercaya, kehilangan teman, dijauhi saudara, karier yang buruk dan masih banyak lagi. Seperti kata pepatah, hanya karena nila settitik rusak susu sebelanga.
  • Menjadi Agresif
    Seseorang yang suka berbohong dalam kesehariannya juga bisa menjadi penyakit bagi dirinya sendiri, ia akan sering menaruh curiga pada orang lain, bahkan berhalusinasi. Sebab, ia menganggap orang lain juga akan melakukan kebohongan yang sama terhadap dirinya.
    Dari perasaan curiganya ini juga akan memunculkan sikap agresif yang ditunjukkan kepada orang lain. Misalnya, saat mereka merasa terpojok karena kebohongannya ia pun akan melakukan hal yang sama pada orang lain, bahkan lebih agresf memojokkan orang lain. Hal agresif lainnya yang bisa ditimbulkan, seperti gampang marah, berkata kasar dan lebih parah lagi hingga melakukan tindakan kekerasan.
Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, PhD – seorang profesor asal University of Notre Dame, disebutkan bahwa orang yang lebih sedikit melakukan kebohongan memiliki resiko keluhan kesehatan yang jauh lebih sedikit, sehingga alangkah baiknya jika kita selalu berkata jujur disetiap kesempatan agar senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Itulah informasi tentang bahayanya sering berbohong, selain dosa, berbohong juga dapat mengganggu Kesehatan.

(klikdokter.com, alodkter.com, islampos.com)

Baca Juga :  Contoh Soal Tes Psikotes Kerja 2024 Lengkap Beserta Kunci Jawabannya