Hati-hati, 7 Cara Minum Kopi Ini Bikin Badan Melar Sederet alasan kopi bisa membantu Anda menurunkan berat badan. Kopi mengandung sejumlah nutrisi seperti, niasin, potasium, magnesium, dan antioksidan yang mampu menyehatkan pencernaan juga mendukung fungsi otot.
Kafein pun membantu meningkatkan metabolisme dan energi.
“Kopi, saat dikonsumsi secara moderat dan tanpa terlalu banyak pemanis tambahan, bisa membantu menurunkan berat badan dan bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan,” kata Ashley Shaw, ahli diet di Preg Appetit, seperti dikutip Insider.
Akan tetapi, ada pula sederet alasan kopi malah membuat berat badan naik.
1. Tambahan sirup dan bahan pemanis
Seperti kata Shaw, minum kopi tanpa banyak pemanis tambahan tidak akan membuat berat badan naik.
Sedangkan tambahan 2 sendok makan krim kocok (whipping cream) mengandung 101 kalori. Bayangkan jika Anda mengonsumsi racikan kopi bergula lebih dari 2 gelas per hari.
Kemudian bandingkan dengan racikan kopi sederhana. Menurut laporan Healthline, 240 ml kopi hitam, cold press, maupun seduhan biji kopi hanya mengandung 2 kalori.
2. Pemanis buatan
Kehadiran pemanis buatan (artificial sweetener) seakan memberikan pilihan pemanis yang lebih sehat. Namun sebenarnya, ini juga memberikan dampak buruk apalagi buat berat badan Anda.
“Bagaimanapun mereka yang menggunakan pemanis buatan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dan berisiko tinggi mengalami obesitas dibanding mereka yang tidak menggunakan pemanis buatan,” kata Ilyse Schapiro, ahli diet, mengutip dari Eat This, Not That!.
3. Susu
Anda merasa aman dan baik-baik saja mengonsumsi kopi tanpa gula misal cappuccino, latte atau es kopi susu biasa. Namun susu juga mengandung gula alami yakni laktosa sekaligus menyumbang kalori tambahan.
Sebanyak 240 ml kopi hitam hanya mengandung 2 kalori. Saat ditambah 15 ml susu skim, kandungannya menjad 7 kalori. Kemudian untuk 240 ml latte dengan susu tanpa lemak, misal, mengandung 72 kalori. Sedangkan cappuccino (dengan susu tanpa lemak) mengandung 46 kalori. Sebaiknya Anda cek lagi konsumsi kopi susu atau milk-based coffee Anda sehari-hari.
4. Konsumsi kopi kemasan
Opsi paling cepat untuk mendapatkan kafein adalah membeli kopi kemasan. Kopi-kopi dengan kemasan karton maupun botolan mudah didapat di warung maupun minimarket. Hanya saja, sebaiknya kopi kemasan tidak dijadikan minuman harian sebab tinggi kandungan gula.
Anda bisa cek sendiri di label kemasan kopi. Dalam sekitar 200 ml kopi bisa mengandung lebih dari 15 gram gula. Bahkan ada kopi dengan kandungan gula sampai 26 gram. Satu botol kopi mampu memangkas separuh jatah gula harian yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.
5. Porsi besar
Tall, grande, atau venty? Mungkin Anda umum mendengar pertanyaan soal ini di kedai kopi. Sebenarnya sah-sah saja untuk minum frappuccino asal ukurannya mini. Namun beda cerita kalau Anda pesan dalam ukuran jumbo.
“Tetap dengan ukuran kecil atau tall dan pesan yang ukuran besar untuk kopi seduh atau cold brew, kata Lauren Harris-Pincus, ahli diet dan penulis The Protein-Packed Breakfast Club.
6. Mengikuti tren
Racikan kopi makin beragam. Tren minuman kopi pun terus berubah seperti es kopi susu gula aren, dalgona coffee bahkan campuran kopi dengan bahan-bahan tidak biasa misalnya kecap. Tidak masalah untuk sekadar berkenalan atau menyicip, bukan dijadikan minuman harian.
7. Konsumsi rutin bulletproof coffee
Orang yang menganut diet keto dan paleo biasanya mencari alternatif kopi yang minim karbohidrat.
Bulletproof coffee pun jadi pilihan. Kopi diracik dengan minyak kelapa, butter atau medium-chain triglyceride atau MCT oil.
Minuman ini tinggi akan kandungan lemak sehingga tinggi pula kandungan kalorinya. Harris-Pincus menyebut bulletproof coffee bisa menyumbang setidaknya 400-500 kalori per porsi.
Hati-hati, 7 Cara Minum Kopi Ini Bikin Badan Melar
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/