Hari Tanpa Belanja 2021, Di banyak negara mengadakan sebuah kegiatan orang agar tidak melakukan pembelian pada hari itu. Hari Tanpa Belanja berawal dari bentuk protes agar masyarakat tidak konsumtif.

Hari Tanpa Belanja kerap diperingati setiap tahun. Namun, ada perbedaan tanggal dalam memperingati peristiwa ini. Hari Tanpa Belanja berawal dari bentuk protes agar masyarakat tidak konsumtif. Buy Nothing Day adalah protes terhadap konsumerisme.

Hari Tanpa Belanja 2021

Hari tanpa belanja bertujuan untuk mengajak masyarakat agar tidak berlebihan dalam berbelanja. Langkah ini sekaligus mengajak masyarakat agar tidak konsumtif.

Budaya konsumerisme mengggiring kita pada keyakinan bahwa hidup ini adalah untuk membeli dan memiliki aneka barang, meski barang-barang itu belum tentu kita butuhkan.

Ekonom dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, dan penulis buku The Overspent American: Why We Want What We Don’t Need (1997), Juliet Schorr, berpendapat adagium uang tidak akan mampu membeli kebahagiaan telah benar-benar dilupakan.

Baca Juga :  Kisi-kisi Tes Kesehatan IPDN 2024, Pahami Sebelum Daftar

Menurut Schorr, konsumerisme baru menegaskan kebahagiaan justru hanya dapat kita capai jika kita semakin banyak membelanjakan uang dan semakin banyak memiliki barang-barang seperti  rumah mewah, mobil mewah, gawai mutakhir, perabotan luks, pakaian bermerek, dan sebagainya.

Kesuksesan orang kebanyakan diukur dengan uang dan harta yang dimiliki. Dalam upaya memenuhi pencapaian tersebut, kencenderungan orang saat ini akhirnya berada pada dua pilihan saja yaitu mencari uang dan menghabiskan uang.

Hidup akhirnya seolah-olah hanya untuk mencari uang dan bagaimana menghabiskan uang itu, padahal nyatanya tidak semua bisa dibeli dengan uang.

Sejarah Hari Tanpa Belanja

Dilansir dari situs buynothingday, Sebelum Hari Tanpa Belanja diperingati setiap tahun, tahukah kamu bahwa peringatan ini bermula di Vancouver, Kanada? pada tahun 1992, seniman Ted Dave adalah orang pertama yang merayakannya setelah perayaan American Thanksgiving.

Baca Juga :  Inilah Ciri-ciri Penyakit Jantung Lemah, Simak Penjelasannya

Sejak saat itu, Hari Tanpa Belanja dianggap penting lantaran hendak mencegah masalah konsumtif. Di tahun 1997, negara lain memutuskan untuk memindahkan perayaannya ke hari Jumat setelah Thanksgiving atau Black Friday yang menjadi momen belanja tersibuk di dunia.

Setelah kampanye Hari Tanpa Belanja digaungkan, kampanye serupa mulai muncul di Amerika Serikat, Inggris Raya, Israel, Austria, Jerman, Selandia Baru, Jepang, Belanda, Prancis dan Norwegia. Saat ini ada lebih dari 65 negara sudah berpartisipasi dalam perayaan ini.

Adbusters merupakan organisasi nirlaba di Kanada turut bertanggung jawab dalam perayaan hari tanpa belanja. Mereka menilai, perayaan ini bukan hanya untuk mengubah kebiasaan masyarakat, tapi berkomitmen untuk mengurangi pola hidup yang konsumtif agar menghasilkan sedikit limbah. Sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

Untuk memperingati Hari Tanpa Belanja, banyak acara yang diselenggarakan setiap tahunnya. Misalnya di Rhode Island, perayaan ini Sudah berlangsung selama 20 tahun dan itu telah menyebar ke banyak tempat seperti Utah, Oregon dan Kentucky.

Baca Juga :  Link Nonton Streaming Avatar The Last Airbender Live Action Netflix

Hari Tanpa Belanja bukan hanya agar kita mau berpuasa belanja sehari dalam setahun, akan tetapi lebih pada gerakan penyadaran diri kita agar lebih bijak dalam membelanjakan uang yang kita miliki sehingga kita hanya melakukan aktivitas belanja atas dorongan kebutuhan, bukan atas dorongan keinginan. Dan juga berkomitmen untuk mengurangi pola hidup yang konsumtif agar menghasilkan sedikit limbah. Sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

(daysoftheyear.com, detik.com, solopos.com)


Live Streaming