Hari Bipolar Sedunia 2021, Sobat Phi , Bipolar Sedunia atau world bipolar day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 30 Maret. Tujuan memperingati Hari Bipolar Sedunia adalah dijadikan momen penting memberikan edukasi dan pemahaman lebih jauh kepada masyarakat tentang gangguan bipolar dan diharapkan dapat mengenali gejala lebih awal.

Hari Bipolar Sedunia 2021

Sejarah Hari Bipolar Sedunia

Tanggal 30 Maret adalah tanggal lahirnya Vincent van Gogh, seorang seniman asal Belanda yang tersohor di dunia Vincent. Sejumlah karyanya, seperti lukisan The Starry Night, Namun begitu, banyak orang yang belum mengetahui bahwa Van Gogh juga merupakan seorang pejuang bipolar.



Mengidap gangguan bipolar tidak membuatnya mundur untuk berkarya dalam dunia seni yang membuatnya semakin terkenal.  Van Gogh memberikan inspirasi kepada banyak orang bagaimana berjuang mengalahkan pergolakan alam perasaannya. Sehingga tanggal lahirnya diabadikan sebagai Hari Bipolar Sedunia atau World Bipolar Day.

Pengertian Gangguan Bipolar

Melansir dari Psychiatry.org, gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan perubahan suasana hati atau mood secara ekstrem. Sehingga, seseorang yang mengalami gangguan bipolar mengalami emosi yang berlebihan.

Dilansir dari .halodoc.com, Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kondisi pengidap akan berkisar pada periode perilaku yang sangat gembira atau bersemangat menjadi sangat sedih atau bahkan seperti putus asa. Nama lain dari gangguan bipolar adalah manik depresif.

Baca Juga :  Kode Redeem Clash of Clans (COC) 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Gangguan bipolar atau bipolar disorder adalah gangguan mood yang ekstrim yaitu merasa sangat senang sekali dan merasa sangat sedih sekali. Gejala gangguan bipolar pada pola, keparahan, serta frekuensi berbeda akan pada tiap individu.




Gangguan Bipolar  terjadi pada laki-laki dan perempuan, biasanya terjadi pada masa remaja dan dewasa muda dengan usia rata-rata 18-22 tahun. Selain itu untuk dapat mendiagnosis individu menderita bipolar atau tidak, tentunya terdapat kriteria atau pedomannya tersendiri.

Menurut Badan Kesehatan Dunia, atau WHO, gangguan bipolar merupakan salah satu yang paling tinggi dengan sekitar 5,7 juta jiwa menderita gangguan bipolar dan menyebabkan gangguan disabilitas ke 6 di dunia, atau sekitar 1% dari seluruh populasi di seluruh dunia. Lebih dari itu, sebanyak 25-50% penderita gangguan bipolar pernah melakukan percobaan bunuh diri paling sedikit sekali selama hidupnya.

Faktor Risiko Gangguan Bipolar

Walau belum belum ditemukan penyebab spesifiknya, tetapi menurut keterangan dari APA, gangguan bipolar disebabkan oleh ketidakseimbangan komponen kimia di otak, sehingga aktivitas otak menjadi terganggu.

Sekitar 80-90 persen penderita bipolar disorder memiliki saudara atau kerabat yang juga menderita kondisi kejiwaan tersebut atau depresi.

Baca Juga :  Cara Mudah Registrasi Akun Kereta Cepat Whoosh 2024



Terdapat berapa faktor yang diduga meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar diantaranya dalah:

  • Mengalami stres berat.
  • Kejadian traumatik.
  • Memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.

Jangan mendiagnosis diri sendiri

Perubahan suasana hati memang dialami oleh semua orang, sehingga sering kali orang-orang mendiagnosis dirinya sendiri alias self-diagnosis, bahwa dirinya menderita bipolar.

Orang tanpa gangguan bipolar memang juga bisa mengalami suasana hati yang “naik turun”. Namun, perubahan suasana hati tersebut biasanya hanya berlangsung beberapa jam.

Selain itu, perubahan tersebut biasanya tidak disertai dengan perubahan perilaku yang ekstrem dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari seperti yang dialami oleh orang-orang dengan gangguan bipolar.




Untuk bisa dikatakan mengalami episode manik depresif, perubahan yang terjadi harus cukup signifikan dibandingkan perilaku penderita yang biasanya hingga disadari oleh orang-orang di sekitarnya. Selain itu, gejala-gejala yang dialami harus cukup parah untuk menyebabkan gangguan fungsi hidup penderita, baik itu dalam pekerjaan, keluarga, atau aktivitas sosialnya.

Selain itu, banyak kriteria pemeriksaan dan penilaian lainnya yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat dinyatakan gangguan bipolar. Hanya dokter spesialis kejiwaan atau psikiater yang dapat menegakkan diagnosis tersebut.

Bipolar Care Indonesia

Di Indonesia terdapat Bipolar Care Indonesia.org yang  merupakan sebuah komunitas yang bergerak di bidang kesehatan jiwa, mewadahi penyintas bipolar, caregiver-nya, dan siapa saja yang peduli dengan bipolar. Melakukan edukasi, dukungan, dan aktivitas dengan bimbingan profesional maupun mandiri.

Baca Juga :  KODE REDEEM Mobile Legends 25 Maret 2024 Terbaru

Penyebab pasti gangguan bipolar belum diketahui. Diyakini bipolar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu genetik, biologis, psikologis, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan. Dengan terapi yang tepat, penderita bipolar bisa berfungsi normal tanpa merasakan gejala.



Gangguan bipolar tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikontrol penuh walaupun kemungkinan kambuh akan selalu ada. Jika anda, atau orang yang anda kenal mengalami gejala bipolar, segera konsultasikan ke ahli. Psikiater dapat mendiagnosis dan memberikan strategi terapi. Keluarga dan lingkungan sekitar sangat berperan untuk membuat individu dengan gangguan bipolar bisa berdamai dengan kondisinya. Sobat Phi , Demkian artikel tentang Hari Bipolar Sedunia 2021, semoga bermanfaat.

Source:

  • www.bipolarcareindonesia.org
  • www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar
  • www.rscarolus.or.id
  • Youtube :SKWAD Health
  • www.febykurniawatirejeki.com/hari-bipolar-sedunia/