Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku berjudul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ sudah bukan barang asing bagi masyarakat Indonesia. Buku kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini itu berisi banyak pesan dan simbol perjuangan pahlawan nasional tersebut dalam hal emansipasi wanita.
Habis Gelap Terbitlah Terang
Diketahui buku kumpulan tulisan tangan langsung RA Kartini itu kini tersimpan di museum RA Kartini di Rembang, Jawa Tengah. Diketahui buku itu diterbitkan oleh salah satu rekan Kartini di Belanda, yakni Mr JH Abendanon, yang saat itu menjabat Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda.
Apa saja yang dipamerkan di sana?
Kumpulan Surat Kartini
Di dalam museum, buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ tersebut dipamerkan di salah satu ruangan yang berada di pojok museum dengan posisi dalam sebuah kotak kaca.
Sampul buku tersebut dari kertas tebal berwarna putih dengan cetakan tulisan berwarna emas bertuliskan “Door Duisternis Tot Licht” yang diartikan sebagai ‘Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Tak terlewat, tertulis nama Raden Ajeng Kartini, dengan sebuah gambar burung tepat di bawahnya.
Menurut Tour Guide Museum RA Kartini, Nugraeni Saputri, buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ itu merupakan buku cetakan asli yang berasal dari kumpulan surat-surat Kartini untuk sahabat penanya di negeri kincir angin, Belanda, yakni Nyonya Abendanon. Tebal buku itu sekitar 10 cm.
Lebih lanjut disebutkan buku asli cetakan Belanda itu disimpan dan tidak dibiarkan disentuh tangan demi menjaga keawetannya.
“Ini buku yang asli, diusahakan agar tidak tersentuh tangan biar terjaga keawetannya, sekarang sudah berumur seratusan kan. Tapi juga sudah banyak penulis yang menulis ulang kemudian menjualnya,” kata Tour Guide museum.
Buku Cerita yang Belum Selesai
Selain buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’, di dalam museum juga tersimpan pula lembaran-lembaran kertas yang telah dijilid. Tulisan yang tertera dipercaya merupakan tulisan tangan langsung RA Kartini semasa hidup yang hendak dikirimnya ke Nyonya Abendanon.
“Ini kumpulan surat yang di dalamnya berisi cerita. Jadi dulu Bu Kartini hendak membuat sebuah buku cerita, namun belum sampai selesai, beliau sudah wafat. Dan rencananya buku ini hendak dikirim ke Nyonya Abendanon,” terangnya.
Kotak Milik Kartini
Terdapat pula tempat penyimpanan surat, wadah tinta dan kotak stempel surat milik RA Kartini yang tersimpan rapi di Museum. Kotak stempel itu berwarna emas dengan hiasan miniatur kuda berwarna serupa.
Habis Gelap Terbitlah Terang