Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS Kapan di Buka? Simak penjelasan dari Rektor ITS. Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari, MEng, IPU, AEng menyampaikan hal ini pada sambutannya dalam momen peninjauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI atas kesiapan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS beberapa hari lalu.

“Dari data Direktorat Pendidikan Tinggi, tiap tahunnya Indonesia meluluskan sekitar 4.500 dokter baru,” kata dia, dilihat dari laman kampus. Pernyataan Prof Ashari disepakati oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Drg Arianti Anaya, MKM. Arianti mengatakan kolaborasi antara teknologi dengan dunia kedokteran akan sangat baik.

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS Kapan di Buka? Simak penjelasan dari Rektor ITS

Setelah pemaparan di gedung rektorat ITS, tim peninjau dari Kemenkes mengunjungi gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS. Di sana dilakukan verifikasi sarana dan prasarana.

Baca Juga :  Cek Bansos BPNT Februari-Maret 2024 Rp 400.000 Melalui Kartu KKS BNI

Kurangnya jumlah dokter di Indonesia menjadi latar belakang Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendirikan fakultas kedokteran dan kesehatan. Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, idealnya seorang dokter melayani seribu orang.

Prof Ashari menambahkan, jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi standar tersebut. Sekarang, Indonesia hanya mempunyai 170 ribu dokter, sehingga masih memerlukan 100 ribu dokter lagi.

Merespons kebutuhan ini, Prof Ashari menuturkan bahwa ITS tidak sekadar ingin mencetak lulusan dokter, melainkan juga meluluskan dokter yang melek teknologi. “Karena ketika kedokteran dikolaborasikan dengan teknologi akan bisa membawa perubahan yang besar,” ucap guru besar teknik elektro ITS itu.

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS Kapan di Buka? Simak penjelasan dari Rektor ITS

Baca Juga :  Syarat Beasiswa KIP 2024 serta Manfaat Prioritas Penerima PIP

Alat kesehatan di Indonesia disebut 95 persen masih berasal dari impor. Menurutnya hal ini cukup ironis mengingat ada banyak insinyur dan dokter kompeten di Indonesia.

Arianti menyebut ITS berpeluang cukup besar untuk membuka dan mengembangkan fakultas baru tersebut. Dia pun berpesan supaya ITS dapat berkontribusi dalam memproduksi alat kesehatan yang dibutuhkan di Indonesia.

Menanggapi itu, Prof Ashari menyebut pihaknya akan terus menyempurnakan persiapan pembukaan fakultas kedokteran dan kesehatan. “Semoga adanya Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ini dapat berkontribusi pada dunia kedokteran di Indonesia,” ungkapnya.

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS Kapan di Buka? Simak penjelasan dari Rektor ITS

Sumber : https://www.detik.com/

Baca Juga :  Pendataran Beasiswa Jabar Future Leaders Scholarships 2024 D3-S3