Fakta Gurita Cincin Biru, Salah Satu Hewan Paling Beracun di Dunia, Gurita cincin biru adalah hewan yang sangat beracun.

Gurita cincin biru merupakan dari genus Hapalochlaena, ada empat spesies dari gurita ini, mereka dapat ditemukan di kolam kecil di pantai dan terumbu karang di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dari Jepang hingga Australia.

Fakta Gurita Cincin Biru, Salah Satu Hewan Paling Beracun di Dunia

Gurita Cincin Biru ditemukan di kolam kecil di pantai dan terumbu karang di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dari Jepang hingga Australia.

Nama cincin biru diberikan karena terdapat totol-totol mirip cincin berwarna biru pada sekujur tubuhnya. Moluska ini memakan kepiting, kelomang, udang, dan krustasea lainnya. Gurita cincin biru merupakan salah satu hewan laut paling beracun di dunia.

Gurita cincin biru terdiri dari empat spesies dan enam spesies yang mungkin masih diteliti, 4 spesies diantaranya adalah:

  1. Gurita cincin biru besar (Hapalochlaena lunulata)
  2. Gurita cincin biru selatan (Hapalochlaena maculosa)
  3. Gurita bergaris biru (Hapalochlaena fasciata)
  4. Hapalochlaena nierstrasz diperkenalkan pada tahun 1938 dari satu spesimen dari Teluk Benggala,spesimen kedua tertangkap dan dijelaskan pada tahun 2013.

Fakta Gurita Cincin Biru

  • Nama Umum: Gurita cincin biru
  • Nama Ilmiah: Hapalochlaena sp.
  • Ciri-ciri yang membedakan: Gurita kecil dengan kulit kekuningan yang memancarkan lingkaran biru cerah saat terancam.
  • Ukuran: 12 hingga 20 cm (5 hingga 8 inci)
  • Makanan: Kepiting dan udang kecil
  • Umur Rata-rata: 1 hingga 2 tahun
  • Habitat: Perairan pantai hangat dangkal di Samudra Hindia dan Pasifik
  • Status Konservasi: Tidak dievaluasi; umum dalam jangkauannya
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Mollusca
  • Kelas: Cephalopoda
  • Pesanan: Octopoda
  • Fakta Menarik: Gurita cincin biru kebal terhadap racunnya sendiri.
Baca Juga :  Tips Menangani Pembully dengan Cara Dipeluk

Seperti gurita lainnya, gurita cincin biru memiliki tubuh seperti kantung dan delapan tentakel. Biasanya, gurita cincin biru berwarna cokelat dan menyatu dengan sekitarnya. Cincin biru warna-warni hanya muncul saat hewan itu diganggu atau terancam. Selain hingga 25 cincin, gurita jenis ini juga memiliki garis biru di matanya.

Ukuran dewasa berkisar dari 12 hingga 20 cm (5 hingga 8 inci) dan berat dari 10 hingga 100 gram. Betina sedikit lebih besar dari jantan, tetapi ukuran gurita apa pun sangat bervariasi tergantung pada nutrisi, suhu, dan cahaya yang tersedia.

Cincin biru dan hitamnya muncul ketika hewan itu merasa terancam, moluska yang tampaknya tidak berbahaya memiliki neurotoksin berbisa, yang dikenal sebagai tetrodotoxin, yang dilepaskan melalui kelenjar ludahnya.

Gurita cincin biru beracun

Gurita cincin biru merupakan salah satu hewan laut paling beracun di dunia, Laman Marine Bio mencatat bahwa gurita cincin biru termasuk salah satu spesies paling beracun di laut. Habitat gurita cincin biru terdapat di perairan Australia, Jepang, Papua Nugini, Filipina, dan Indonesia.

Ada dua jenis racun yang akan dikeluarkan oleh spesies ini, yaitu:

  1. Racun pertama digunakan untuk berburu kepiting kecil dan udang, sedangkan racun kedua digunakan untuk mempertahankan diri dari predator.
  2. Racun kedua itulah yang sangat berbahaya, bahkan bagi manusia. Racun ada di hampir seluruh kulit gurita dan dikeluarkan berupa liur atau lendir.
Baca Juga :  Cek Jam Masuk ASN di Ramadhan 2024, Link Download PDF Jam Kerja PNS Sesuai Perpres No 21 Tahun 2023

Racun gurita cincin biru 1.000 kali lebih kuat daripada sianida. Kandungan racun yang dimiliki hewan ini cukup untuk membunuh 26 manusia dewasa dalam waktu beberapa menit saja.

Seringkali gigitan kecil hewan ini tidak menimbulkan rasa sakit. Dengan cara itu, korban seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah digigit, hingga akhirnya racun itu masuk dan perlahan melumpuhkan sistem pernapasan.

Penelitian terbaru menyebut semua gurita memang memiliki racun di tubuh mereka. Sebab, racun itu digunakan untuk membunuh mangsa mereka. Namun, tak semua racun gurita berbahaya untuk manusia.

Racun dari gurita cincin biru disebut tetrodotoxin, atau TTX, dan pada kasus yang parah, dapat melumpuhkan manusia dalam 30 menit.

Racun gurita cincin biru 1.000 kali lebih kuat daripada sianida. Kandungan racun yang cukup untuk membunuh 26 manusia dewasa dalam waktu beberapa menit saja.

Seringkali gigitan kecil hewan ini tidak menimbulkan rasa sakit. Dengan cara itu korban seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah digigit, hingga akhirnya racun itu masuk dan perlahan melumpuhkan sistem pernafasan.

Penelitian terbaru menyebut semua gurita memang memiliki racun di tubuh mereka. Sebab, racun itu digunakan untuk membunuh mangsa mereka. Namun, tak semua racun gurita berbahaya untuk manusia.

Kelumpuhan otot ini akan menjalar ke otot paru-paru sehingga membuat korban kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen hingga akhirnya menyebabkan kematian. Anehnya, korban akan tetap sadar ketika mengalami kelumpuhan.

Baca Juga :  Cara Mudah Registrasi Akun Kereta Cepat Whoosh 2024

Reaksi usai disengat gurita tersebut tergantung pada jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Gejala gigitan gurita cincin biru akan berkembang cepat dalam waktu sekitar 10 menit.

Beberapa gejala akibat keracunan gurita cincin biru adalah produksi air liur yang berlebihan, kesulitan menelan, sesak pada bagian dada, mati rasa, berkeringat, pusing dan sakit kepala, mual, kehilangan penglihatan.

Ketika gejala akan meningkat dan menyerang organ lain, akan muncul ciri seperti kelemahan otot, sulit berkomunikasi, kekurangan oksigen di jaringan tubuh yang mengakibatkan perubahan warna kulit seperti biru hingga keunguan.

gurita akan menyerang jika merasa dalam kondisi terancam. Namun, kasus gurita ini menyerang manusia sangat jarang.

Perawatan pertolongan pertama terdiri dari memberikan tekanan pada luka untuk memperlambat efek racun dan pernapasan buatan setelah korban berhenti bernapas, yang biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah gigitan. Jika pernapasan buatan segera dimulai dan dilanjutkan sampai toksin hilang, sebagian besar korban akan sembuh.

Jadi, disarankan untuk tidak mengganggu ruang kecil habitat aslinya. Gurita dapat keluar masuk ruang yang sangat kecil. Maka berhati-hatilah agar tidak menyentuh benda apapun yang menjadi tempat persembunyian gurita.

Referensi: greelane.com, cnnindonesia.com, nusadaily.com