Efek Samping Jangka Pendek dan Panjang Diet Keto. Diet merupakan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu.

Meski diklaim efektif dan cepat dalam menurunkan berat badan, diet keto justru dinilai dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Efek samping diet keto justru bisa bikin Anda kewalahan.

Efek Samping Jangka Pendek dan Panjang Diet Keto

Pada dasarnya, diet keto dijalankan dengan mengurangi asupan karbohidrat sembari meningkatkan jumlah asupan lemak.

Pola makan di atas membuat tubuh berada dalam kondisi metabolisme yang disebut ketosis. Kondisi ini dianggap membuat tubuh lebih efisien dalam membakar lemak.

Ketosis terjadi saat tubuh mulai memecah lemak karena kurangnya gula darah. Tubuh kemudian mengubah lemak menjadi keton, yang menyediakan energi.

Banyak orang menjalani diet keto karena ingin menurunkan berat badan. Beberapa lain melakukan diet keto untuk mengelola kondisi medis tertentu, seperti diabetes.

Saat dilakukan sembarangan, Anda perlu mewaspadai bahaya diet keto.

Efek Samping Diet Keto

Mengikuti diet ketat tinggi lemak dan rendah karbohidrat memang dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, di lain sisi, pola makan ini juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping.

  1. Menurunkan suasana hati

Sejumlah sumber karbohidrat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi serotonin, senyawa kimia di otak yang membantu mengatur suasana hati.

Mengutip Prevention, diet keto berpotensi mengganggu suasana hati akibat kadar rendahnya kadar serotonin.

  1. Mengubah perilaku makan

Memangkas asupan karbohidrat membuat otak melepaskan senyawa kimia yang disebut neuropeptide-Y. Senyawa ini memberi sinyal saat tubuh membutuhkan karbohidrat.

Saat tubuh tak mendapatkan karbohidrat yang dibutuhkan, neuropeptide-Y menumpuk di dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu pola makan yang buruk, seperti makan tidak teratur dan terlalu banyak makan.

  1. Sembelit

Sembeli menjadi efek samping paling umum dari pola makan rendah karbohidrat, termasuk diet keto. Membatasi asupan karbohidrat sama dengan mengurangi asupan makanan berserat tinggi.

Asupan serat yang rendah dapat memicu sembelit.

  1. Diare

Diet tinggi lemak seperti keto membuat organ hati melepaskan empedu secara ekstra.

Empedu sendiri diketahui sebagai pencahar alami. Terlalu banyak empedu yang dilepaskan bisa memicu diare.

  1. Bau mulut

Saat memasuki kondisi ketosis, tubuh akan menghasilkan senyawa kimia yang disebut keton. Kadar keton yang tinggi bisa memicu bau mulut.

Keton dilepaskan dari tubuh melalui pernapasan. Napas akibat kadar keton yang tinggi biasanya menimbulkan bau tak sedap karena adanya penumpukan bakteri di mulut.

  1. Haus berlebih

Diet keto bisa menimbulkan lonjakan rasa haus. Anda disarankan untuk memperbanyak asupan air.

Tak ada rekomendasi berapa banyak cairan yang dibutuhkan saat Anda menjalani diet keto. Namun, usahakan untuk mencukupi kebutuhan cairan agar urine berwarna jernih atau kuning pucat.

Jika urine berwarna gelap, maka Anda perlu meningkatkan asupan cairan.

  1. Flu keto

Saat beralih ke kondisi ketosis, banyak orang mengalami flu keto. Mengutip Medical News Today, kondisi ini menimbulkan sejumlah gejala seperti insomnia, kelelahan, mual dan muntah, daya tahan berkurang saat berolahraga, sakit kepala, sembelit, dan pusing.

Bagi kebanyakan orang, flu keto merupakan efek samping jangka pendek yang akan membaik dalam beberapa hari atau pekan. Penuhi asupan cairan dan elektrolit untuk meringankan gejala.

  1. Kerusakan ginjal dan jantung

Saat menjalani diet keto, seseorang berisiko mengalami kekurangan elektrolit. Kondisi ini rentan terhadap gangguan pada ginjal, termasuk di antaranya pembentukan batu ginjal.

Selain itu, kurangnya elektrolit juga berisiko memicu aritmia jantung. Elektrolit dibutuhkan untuk detak jantung yang normal.

Kerusakan ginjal dan jantung menjadi efek samping diet keto jangka panjang.

Efek Samping Jangka Pendek dan Panjang Diet Keto

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/


Live Streaming