Efek Kurang Tidur Menurut Pakar Kesehatan. Memiliki waktu tidur yang cukup dapat bermanfaat bagi kesehatan. Akan ada berbagai efek kurang tidur menurut pakar. Kurang tidur dalam keseharian seseorang bisa membawa masalah pada kesehatan termasuk kulit dan rambut.

Efek Kurang Tidur Menurut Pakar Kesehatan

Melansir dari Kumparan, kurang tidur sudah menjadi masalah utama banyak orang di kota-kota besar. Belum lagi pandemi membuat banyak orang bekerja dari rumah, sehingga sulit untuk mengatur waktu untuk istirahat.

Kurang tidur yang cukup, terutama untuk waktu yang lama, dapat memiliki efek negatif pada pikiran dan tubuh kamu. Kurang istirahat juga dapat berdampak kepada kesehatan kulit wajah dan penampilan.

Dikutip dari laman Huffpost, menurut Hope Mitchell, seorang dokter kulit bersertifikat, kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan sekresi hormon pertumbuhan somatotropin, yang bertanggung jawab untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan menjaga elastisitas kulit.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Valorant 18 Februari 2024 Terbaru Valid, Simak Tips Cara Main

Tubuh kita melakukan perubahan yang menakjubkan saat kita tertidur. Mengutip dari Huffpost, seorang dokter kulit dan professor bersertifikat, Rajani Katta mengatakan bahwa tubuh kita dapat menyembuhkan sel-selnya sendiri saat kita beristirahat. “Ketika kita tidak mendapatkan istirahat yang cukup, sistem pengirim pesan yang mengirim pesan ke sel-sel akan terganggu, sehingga mereka tidak bisa memperbaiki kerusakan pada pori-pori kulit,” tambah Katta.

Sebaliknya, saat kita tidak istirahat dengan cukup, tubuh kita mengirimkan lebih banyak sitokin protein inflamasi, yang dapat menyebabkan jerawat dan ruam. Sitokin adalah protein inflamasi imun yang berfungsi untuk menangkal infeksi dan menjinakkan sel kanker dalam tubuh. Namun, ketika sitokin di luar kontrol bisa menyebabkan penyakit.

Baca Juga :  Pengertian Sarkoma Rahim, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Kurang tidur juga berdampak kepada kesehatan kulit, termasuk hipopigmentasi, penyembuhan luka yang tertunda, garis-garis halus dan kerutan, serta lingkaran hitam dan kantung mata.

Menurut Hope Mitchell, hipopigmentasi dan penyembuhan luka yang tertunda bisa jadi akibat dari penurunan hormon melatonin, yang diproduksi saat kita tidur. “Melatonin adalah pertahanan kulit terhadap stresor yang disebabkan oleh lingkungan seperti sinar UV dan kerusakan oksidatif lainnya yang disebabkan oleh radikal bebas,” katanya.

Kurang Tidur Berpengaruh Terhadap Kesehatan Rambut

Melansir dari Kumparan, kurang istirahat juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Rambut yang sehat juga bergantung pada hormon pertumbuhan. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh memproduksi protein keratin yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut.

Mengutip dari laman Huffpost, hormon melatonin yang diproduksi saat kita tidur juga diyakini penting untuk kesehatan rambut. Faktanya, sebuah penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa produksi melatonin topikal dapat mengantisipasi risiko kerontokan rambut.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal UTBK-SNBT 2024 Download PDF Latihan Soal UTBK-SNBT 2024

Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan stres. Saat kita stress adanya peningkatan kadar kortisol juga berpengaruh pada peningkatan produksi minyak sebaceous. Minyak ini dapat menyebabkan jerawat dan rambut berminyak, serta kerapuhan kulit kepala.

*Artikel ini telah dimuat dalam Kumparan Woman

Efek Kurang Tidur Menurut Pakar Kesehatan

Sumber: Kumparan


Live Streaming