Drone Bantu Selamatkan Pasien Serangan Jantung, Dalam laporan Everdrone, dikutip Kamis, drone yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut berhasil menyelamatkan nyawa seorang pria berusia 71 tahun dari serangan jantung mendadak.

Drone itu berhasil mengirimkan defibrilator ke kawasan Trollhättan, Swedia pada Desember 2021.

Drone Bantu Selamatkan Pasien Serangan Jantung

pasien yang tidak disebutkan namanya ditolong oleh tetangganya Dr. Mustafa Ali yang menelfon layanan EMADE (Everdrone’s Emergency Medical Aerial Delivery service) meminta pengiriman AED (Automated External Defibrillator).

Dr. Mustafa Ali yang memanggil layanan drone pengantaran AED itupun takjub karena tidak sampai tiga menit bantuan tersebut sudah sampai di lokasi pelaporan sehingga bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Tentunya ini menjadi sejarah penting bagi dunia medis karena artinya kini manusia sudah bisa memanfaatkan teknologi dengan lebih baik untuk kondisi kegawat daruratan.

Baca Juga :  Patokan Normal Kadar Gula Darah Pria Usia 50 Tahun

Drone EMADE yang beroperasi di Swedia itu membawa AED yang sangat ringan sehingga gerakannya menjadi lebih cepat. Adapun jenis defibrilator yang dibawa merupakan easyport Schiller FRED.

Solusi drone medis ini telah dikembangkan dan terus ditingkatkan dalam kerjasama erat dengan Pusat Ilmu Resusitasi di Karolinska Institutet, SOS Alarm dan Kawasan Västra Götaland. Operasi itu pun didukung oleh Vinnova, Swelife dan Medtech4Health.

Di daratan Eropa saja tercatat ada 275 ribu pasien serangan jantung mendadak dan 350 ribu di Amerika Serikat.

70 persen dari pasien serangan jantung mendadak itu berada di rumahnya tanpa memiliki alat pertolongan pertama. Tingkat kelangsungan hidup di antara pasien serangan jantung mendadak hanya 10 persen sementara sisanya tak tertolong.

Baca Juga :  Viral, Apa Benar Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista? Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Layanan drone itu saat ini sudah dapat menjangkau 200.000 penduduk di Swedia dan diperkirakan akan diperluas ke lebih banyak lokasi di Eropa sepanjang 2022. Sistem drone telah dibuat secara ilmiah untuk memangkas waktu respons dan studi lengkapnya dipublikasikan di European Heart Journal.

Dikutip dari IFL Science, waktu antara panggilan yang dilakukan ke layanan darurat dan kedatangan pesawat tak berawak itu hanya lebih dari tiga menit, jauh lebih pendek daripada waktu respons ambulans rata-rata di Swedia, yang antara lima dan 10 menit di daerah perkotaan.

Diperkirakan bahwa untuk setiap menit yang berlalu setelah serangan jantung tanpa defibrilasi, kemungkinan bertahan hidup seorang berkurang antara 7 hingga 10 persen. Setelah lima menit, peluang untuk bertahan hidup sangat tipis dan akibatnya, tingkat kelangsungan hidup serangan jantung di luar rumah sakit kurang dari 10 persen.

Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari

Fakta kefatalan ini menyoroti pentingnya sistem penyebaran defibrilator yang cepat. Everdrone menganggap metode terbaik adalah mengirimkannya melalui drone udara.

Referensi:

  • https://www.antaranews.com
  • https://nationalgeographic.grid.id