Dampak Tidur dengan Kipas Angin Menyala, Tidur dengan kipas angin yang menyala disebut-sebut terkait dengan masalah kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Dr. Clifford Bassett, dokter dan penulis The New Allergy Solution kepada media Independent.kipas angin dapat mengedarkan partikel-partikel debu dan potensi alergen lainnya yang bisa menyebabkan iritasi. Perlu diketahui, tungau debu adalah pemicu alergi yang paling umum akibat tidur pakai kipas angin.

Dampak Tidur dengan Kipas Angin Menyala

Jika cuaca panas  membuat berkeringat, mendukung kebiasaan ini. Tanpa kipas angin, rasanya tidur pun tak bisa nyenyak. namunternyata hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, diantaranya adalah:

  • Dehidrasi dan Hipotermia
    Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Sementara hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35°C. Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40°C). Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
  • Kekurangan Oksigen
    Tidur menggunakan kipas angin kurang baik bagi kesehatan paru-paru karena paru-paru akan kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup. Apalagi, udara dingin dari angin yang dihasilkan kipas mengenai hidung dan mulut. Udara yang keluar-masuk di dalam tubuh tidak diperbarui sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika terhirup. Hal tersebut dapat memperparah kondisi dan menyebabkan seseorang kesulitan untuk bernapas.
  • Tenggorokan dan Hidung Kering
    Tidur dengan kipas angin yang menyala dapat membuat hidung dan tenggorokan menjadi kering. Kondisi tersebut dapat memicu produksi mukus (lendir) berlebihan dan sinusitis, nyeri kepala, dan hidung mampet.
  • Mata dan Kulit Kering
    Tak hanya hidung dan tenggorokan, bahaya tidur ini juga bisa membuat mata dan kulit menjadi kering. Mata yang kering akan memudahkan terjadinya iritasi. Sementara, kulit kering akan lebih rentan terhadap kuman dan penyebab penyakit lainnya seperti penampakan kulit menjadi lebih cepat terkesan tua.
  • Mencetuskan Reaksi Alergi
    Kipas angin juga dapat menyirkulasikan debu, tungau, serbuk sari tanaman, dan bahan alergen (pencetus alergi) lainnya di dalam kamar. Menghirup berbagai alergen ini dapat mencetuskan timbulnya reaksi alergi, seperti bersin, mata berair, hidung meler, tenggorokan gatal, bahkan gangguan pernapasan.
  • Nyeri Otot
    Salah satu bahaya tidur pakai kipas angin adalah timbulnya nyeri pada otot. Sirkulasi udara yang dingin dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami kontraksi otot.
  • Bell Palsy
    Bell Palsy adalah salah satu penyakit yang menyerang sistem saraf wajah akibat cuaca dingin. Salah satu penyebabnya adalah tidur menggunakan kipas angin. Akibatnya, wajah akan mengalami pembengkakan di area tertentu.
Baca Juga :  Puasa Bisa Mengurangi Penyakit Asam Lambung, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Dilansir dari Live Science, Dr. Len Horovitz, ahli spesialis pulmonologi dari Lenox Hill Hospital di New York, menyarankan beberapa hal berikut untuk meminimalkan risiko kambuhnya alergi dan melindungi diri dari debu dan alergen lainnya:

  • Jangan terlalu mengarahkan kipas angin langsung ke arah tempat tidur atau tubuh.
  • Jika diperlukan, pasang filter udara di kamar tidur.
  • Lakukan irigasi hidung setiap hari agar membantu hidung tetap kering dan terhindar masalah hidung lainnya.

Tidak jarang orang yang bangun tidur bukannya mendapat badan yang segar, malah mengalami sakit di bagian leher. Bisa jadi, kipas angin ini adalah penyebabnya.

Referensi: klikdokter.com, .alodokter.com

 

Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024