Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa. Tema yang dibawakan dalam khutbah Jumat ini yaitu tentang pentingnya menjaga lisan.

Sebab, bulan puasa adalah bulan perjuangan bagi umat muslim untuk berlatih menahan diri dan menghindari segala maksiat, termasuk dengan lisannya.

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Inilah contoh naskah khutbah Jumat yang dapat disampaikan di hari Jumat pada 10 hari kedua bulan Ramadhan. Tema tersebut tentu sangat pas untuk disampaikan pada khutbah Jumat dalam momen bulan puasa.

KHUTBAH I

ألسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَهُ الْحَمْدُ كُلُّهُ وَ لَهُ الْمُلْكُ كُلُّهُ وَ بِيَدِهِ الْخَيْرُ كُلُّهُ وَ إِلَيْهِ يَرْجِعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ فِيْ ذَاتِهِ وَ أَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَخْلُوْقَاتِهِ أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ الْمُقْتَدِيْنَ بِهِ فِيْ كُلِّ حَالَاتِهِ. أما بعد:

فَيَا عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَالزَّادِ التَّقْوَى فَقَالَ اللهُ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَ مَنْ يُطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Kaum muslimin yang dirahmati Allah…

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Marilah kita perbarui dan tingkatkan takwa kita kepada Allah ta’ala, yakni dengan melakukan setiap perintah dan menjauhi segala apa yang dilarangnya. Utamanya dengan menjaga anggota tubuh kita agar tidak berbuat sesuatu yang menjadi sebab murka Allah. Mulai dari ujung rambut hingga telapak kaki kita.

Baca Juga :  Hukum Sholat Tahajud Usai Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan 2024, Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Sebab, semuanya adalah nikmat yang harus kita syukuri dengan menggunakannya untuk beribadah dan berbuat baik. Bukan untuk berbuat maksiat dan kerusakan.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah…

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Pada kesempatan khutbah kali ini, saya akan menyampaikan mengenai pentingnya menjaga anggota tubuh kita dari perbuatan maksiat, utamanya mengenai anggota tubuh yang paling berbahaya dan paling mudah terperosok ke dalam jurang maksiat, yaitu mulut atau lisan.

Lisan memang berbahaya. Namun, lisan juga dapat mengangkat seseorang menggapai derajat yang tinggi, bila ia mampu menjaganya.

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Rasulullah SAW bersabda:

سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ الْجَنَّةَ قَالَ تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ الْخُلُقِ قَالَ وَ مَا أَكْثَرَ مَا يَدْخُلُ الَّنارَ قَالَ الْأَجْوَفَانِ اَلْفَمُّ وَالْفَرْجُ

Artinya: “Rasulullah SAW ditanya, apakah sesuatu yang paling berpotensi mengantarkan seseorang menggapai surga? Beliau lantas menjawab, bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti luhur. Rasulullah kembali ditanya, lalu apakah sesuatu yang paling berpotensi menjerumuskan seseorang ke dalam neraka? Beliau menjawab, dua lubang tubuh yakni mulut dan farji.”

Baca Juga :  Data Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 Lulusan SMA/SMK Sederajat

Mengapa lisan begitu berbahaya bagi nasib seseorang kelak di akhirat? Karena lisan sangatlah ringan berbuat, ia bisa begitu mudah untuk digerakkan namun begitu sulit untuk dikendalikan.

Maksiat yang ditimbulkan lisan nyaris bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan tenaga dan biaya. Berbeda dengan maksiat anggota tubuh yang lainnya yang harus menggunakan tenaga atau biaya. Oleh karenanya, bahaya lisan sangatlah besar dibanding anggota tubuh lainnya.

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Kaum Muslimin yang di rahmati Allah…

Maksiat-maksiat yang ditimbulkan oleh lisan itu memang banyak sekali. Di antaranya yaitu Ghibah, yakni membicarakan orang lain dengan sesuatu yang membuatnya marah andaikan ia mendengarnya.

Dengan terang Allah melarang seseorang berbuat ghibah. Bahkan, Allah mengibaratkan ghibah sama halnya memakan bangkai saudaranya sendiri.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ, وَلَا تَجَسَّسُوْا وَ لَا يَغْتَب بَّعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَحِيْمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hujurat: 12)

Baca Juga :  Patokan Normal Kadar Gula Darah Pria Usia 50 Tahun

Kaum muslimin yang dirahmati Allah…

Di zaman yang serba modern ini, kita harus lebih berhati-hati. Mengingat perbuatan dosa yang merajalela, bahkan kadang terjadi tanpa disadari.

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Contoh yang nyata adalah banyaknya ujaran-ujaran kebencian, hinaan, cacian, ataupun semacamnya yang beredar di dunia maya. Bukankah begitu mudahnya hal-hal demikian keluar dari seseorang, seakan kita lupa bahwa setiap apa yang kita perbuat pasti dicatat oleh malaikat.

Maka, sangat wajib kita berpegang pada apa yang disabdakan oleh nabi Muhammad, yaitu:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمَ الْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau lebih baik diam.” (Muttafaqun ‘Alaih)

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لَاتُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اللآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Contoh Khutbah Jumat Singkat 10 Hari Kedua Ramadhan tentang Pentingnya Menjaga Lisan di Bulan Puasa

Sumber : republika.co.id