Casey Stoner Didiagnosa Alami Gangguan Kecemasan, Alasan Pensiun Dini Jadi Pembalap MotoGP, Casey Stoner memutuskan untuk pensiun jadi pembalap MotoGP tahun 2012.

Stoner menyebut bahwa ajang MotoGP membuat dirinya stres dan mengalami kelelahan.

Casey Stoner Didiagnosa Alami Gangguan Kecemasan, Alasan Pensiun Dini Jadi Pembalap MotoGP

Pada podcast Gypsy Tales bersama Jase Macalpine pada Senin (31/1/2022), Juara dunia MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner, mengaku baru-baru ini dirinya didiagnosa mengalami gangguan kecemasan (anxiety disorder), yang ia akui menjadi jawaban mengapa ia tak pernah menyukai popularitasnya.

Casey Stoner mendapatkan puncak popularitasnya sejak mendominasi MotoGP pada 2007 dan merebut gelar dunia, disertai rivalitas sengitnya dengan Valentino Rossi.

Sejak saat itu, Stoner malah kerap secara terbuka mengaku tak menyukai aktivitasnya di luar balapan, salah satunya menjalani jumpa pers dan wawancara dengan awak media.

Pada 2009, Stoner juga didiagnosa mengalami intoleransi laktosa, dan sejak itu kondisinya naik turun.

Baca Juga :  Kode Redeem Game Lords Mobile 25 Maret 2024 Terbaru Valid

Pada akhir 2012, ia memutuskan pensiun, mengaku ada begitu banyak hal yang membuatnya tak lagi nyaman di MotoGP. Kala itu ia menyatakan bahwa MotoGP tak lagi bertahan pada ‘acara’ intinya, yakni kompetisi.

Keputusannya pensiun hingga kini memunculkan banyak tanda tanya, karena Stoner gantung helm saat masih berusia 27 tahun dan berpotensi meraih lebih banyak prestasi mentereng.

Banyak pihak juga sulit mengerti mengapa Stoner tak bisa menerima konsekuensinya sebagai juara, yakni ketenaran dan ekspektasi tinggi.

“Dulu saya sulit memahami mengapa saya lebih sulit menerima popularitas ketimbang orang lain. Orang lain tak cemas menjadi terkenal dan tak khawatir soal hal-hal di luar balapan, seperti tekanan dan lainnya. Saya pun baru-baru ini didiagnosa mengalami anxiety, hal yang tadinya tak saya ketahui ada, “Tadinya saya pikir hal macam ini hanya dibuat-buat oleh orang-orang, hanya cara mereka untuk merasa stres. Tadinya saya pikir semua orang memang bisa saja stres. Tapi punggung saya bahkan bisa terkunci jika kecemasan saya kambuh. Saya kini menyadarinya dan ini jadi bikin tak nyaman,” ujar Stoner.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal UTBK-SNBT 2024 Download PDF Latihan Soal UTBK-SNBT 2024

“Bertahun-tahun, sebelum dua tahun terakhir saya di MotoGP, makin bagus akhir pekan yang saya jalani, makin saya ingin mati. Saya berbaring di lantai motorhome, sangat mual, dan tak mau balapan. Saya tak bisa merasa lebih buruk dari itu, dan saya tak bisa memahaminya,” tutur Stoner, yang juga mengaku dapat tekanan besar dari Ducati.

Stoner juga mengakui, mungkin ia akan lebih mudah menjalani kariernya andai dulu sudah menyadari betapa pentingnya kesehatan mental, hingga bisa mengendalikan situasi lebih baik. “Tapi sejak dulu saya memang sudah dicap buruk karena jauh dari banyak orang dan media. Padahal saya memang tak pernah nyaman melakukannya. Saya tak pernah nyaman di tengah keramaian,” kisahnya.

Stoner juga didiagnosa mengalami sindrom kelelahan kronis yang membuatnya tak bisa beraktivitas normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun, proses pemulihannya berjalan baik dalam dua tahun terakhir, dan ia bahkan sempat hadir dalam MotoGP Algarve dan Valencia pada 2021 lalu sebagai tamu kehormatan Ducati.

Baca Juga :  Data Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 Lulusan SMA/SMK Sederajat

Stoner mengakui kini punya Tips sendiri agar menghindari kecemasan dalam hidup sehari-hari, yakni ‘Anda hanya bisa melakukan apa yang Anda bisa lakukan, dan Anda tak bisa melakukan lebih dari itu’. “Bagi saya, itu berarti selama saya mempersiapkan diri dengan baik, saya akan mengerahkan yang terbaik tapi saya takkan bisa memberikan lebih,” pungkasnya.

Referensi:bola.net, sports.okezone.com