Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi Pada Bayi, Alergi susu sapi (CMA), juga disebut alergi protein susu sapi, adalah salah satu alergi yang paling umum pada bayi.
Alergi susu sapi pada anak tidak boleh disepelekan dan perlu ditangani dengan baik, karena anakmembutuhkan nutrisi dari susu agar tumbuh kembangnya optimal.
Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi Pada Bayi
Ketika seorang anak mengalami alergi terhadap susu sapi, artinya sistem kekebalan tubuhnya, yang biasanya melawan infeksi, bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.
Ada dua jenis alergi susu sapi yakni:
- Alergi susu sapi langsung
Alergi susu sapi langsung biasanya akan timbul beberapa menit setelah bayi konsumsi susu sapi. Ini juga dapat memengaruhi bayi yang mendapat ASI eksklusif karena susu sapi yang dikonsumsi Moms diteruskan ke bayi melalui ASI. - Alergi susu sapi tidak langsung.
Alergi tidak langsung, gejalanya akan timbul setelah bebeberapa jam atau bahkan berhari-hari setelah bayi konsumsi susu sapi.
Cara Mengatasi Alergi Susu pada Bayi
Ada berbagai cara yang dapat Bunda lakukan agar kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi, yakni:
- Berikan ASI eksklusif
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Konsumsi ASI juga disebut dapat mencegah kekambuhan gejala alergi susu sapi pada bayi. Pada ASI terkandung beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Namun, Bunda perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, karena apa pun makanan yang Bunda konsumsi dapat memengaruhi ASI yang Bunda hasilkan. Jika Si Kecil alergi susu, Bunda perlu menghindari makanan yang mengandung protein susu sapi dan berbagai produk olahannya, seperti yoghurt dan keju. Selain itu, Bunda juga perlu mengonsumsi makanan penambah dan pelancar ASI agar kebutuhan ASI Si Kecil dapat selalu terpenuhi. - Berikan susu formula dengan kandungan hipoalergenik
Susu formula dapat diberikan kepada bayi sebagai asupan nutrisi pendamping ASI. Jenis susu ini juga dapat digunakan bila kondisi Bunda tidak memungkinkan untuk memberikan ASI kepada Si Kecil. Sehingga Si Kecil tetap bisa memperoleh nutrisi dari susu formula tanpa harus mengalami kekambuhan gejala alergi. Untuk menentukan jenis susu formula yang tepat untuk Si Kecil yang alergi susu sapi, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter anak. - Terapi desensitisasi
Terapi desensitisasi atau imunoterapi adalah salah satu metode pengobatan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan gejala alergi. Namun, terapi ini dilakukan dengan cara memberikan protein atau zat pencetus alergi kepada bayi dalam jumlah tertentu. Tujuannya adalah agar tubuh bayi dapat menoleransi paparan pencetus alergi tersebut, sehingga gejala alerginya lebih jarang kambuh. Dalam terapi desensitisasi, bahan pencetus alergi bisa diberikan melalui makanan atau minuman maupun suntikan. Meski demikian, terapi ini membutuhkan waktu yang lama, bahkan bisa hingga bertahun-tahun.
Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala alergi susu, disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter anak, agar faktor pencetus alergi Si Kecil bisa diketahui dan alerginya bisa segera diatasi.
Referensi alodokter.com, halodoc.com