Berprestasi, Siswa SMKN 1 Cimahi Membuat Aplikasi Eyeroom Untuk Bantu Lansia dan Tunanetra Bedakan Obat, Eyeroom berhasil mendapatkan peringkat dua dalam SIC Project Competition 2021, yang diselenggarakan sebagai puncak dari program SIC 2020/2021.

Siswa SMKN 1 Cimahi harus bersaing dengan 396 siswa lainnya, hingga lolos tahap seleksi untuk mengikuti bootcamp SIC secara intensif selama 12 minggu berturut-turut

Berprestasi, Siswa SMKN 1 Cimahi Membuat Aplikasi Eyeroom Untuk Bantu Lansia dan Tunanetra Bedakan Obat

Pada program Samsung Innovation Campus (SIC) 2020/2021, empat siswa SMKN 1 Cimahi yaitu:

  1. Bella Anggraeni Putri,
  2. Intan Nur Fathonah,
  3. Miana Nurhaliza, dan
  4. Salwa Nurul Aisyah,

Ke empat Siswa SMKN 1 Cimahi menciptakan sebuah aplikasi yang diberi nama Eyeroom.

Pengembangan Eyeroom bertujuan membantu lansia dan penyandang tunanetra agar bisa membedakan obat dengan mudah berkat teknologi pemindaian gambar dan transkripsi suara.

“Kami terinspirasi dari kondisi di sekitar lingkungan kami, yaitu para orang tua yang mengalami kesulitan melihat karena ada masalah pada bagian mata. Hal ini menjadi cikal bakal Eyeroom. Tak hanya itu, kami juga mencari informasi dari para apoteker dan siswa jurusan farmasi untuk menambah fitur pada aplikasi website kami yang nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal,” ungkap Bella.

Eyeroom mampu mengidentifikasi obat tanpa kemasan maupun obat dengan kemasan, serta dilengkapi fitur voice note dalam penyampaian informasi terkait obat tersebut. Mulai dari deskripsi, review, sampai opsi retail online untuk pembelian obat.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WoW Level 780 Terbaru

Selain itu di halaman daftar obat juga terdapat fitur scan, baik obat yang memiliki kemasan maupun tidak. Dengan cara memindainya melalui kamera gawai, fitur ini bahkan mampu mendeteksi obat dan menampilkan deskripsinya dengan akurasi hingga lebih dari 90 persen.

Oleh karena itu, selain dapat membantu para lansia dan penyandang tunanetra, aplikasi ini juga dibuat dengan tujuan membantu mempermudah praktikum siswa jurusan farmasi, serta membantu permasalahan apoteker saat ada konsumen membawa obat tanpa kemasan.

Proses pengerjaan aplikasi Eyeroom, mulai dari analisa hingga proses coding, berjalan selama sekitar empat bulan. Miana mengaku, di awal pembuatan aplikasi mereka sempat mengalami kesulitan dalam perumusan masalah.

Berkat inovasi dari keempat siswa SMKN 1 Cimahi ini, Eyeroom berhasil mendapatkan peringkat dua dalam SIC Project Competition 2021, yang diselenggarakan sebagai puncak dari program SIC 2020/2021.

Siswa SMKN 1 Cimahi harus bersaing dengan 396 siswa lainnya, hingga lolos tahap seleksi untuk mengikuti bootcamp SIC secara intensif selama 12 minggu berturut-turut, guna mendapatkan pendampingan dan memperdalam pembelajaran coding dan programming, yaitu:

  • Problem Definition, Design Thinking
  • UX/UI (User Experience/User Interface)
  • Dasar-Dasar Pemrograman Website Seperti HTML, CSS, Javascript
  • Serta Memberikan Akses Networking Komunitas Belajar Lintas Sekolah Bersama Para Mentor Yang Ahli Di Bidangnya.
Baca Juga :  Arti Bayi Tabung dan Pentingnya Pendampingan Psikologis

Para siswa SMKN 1 Cimahi juga berhak mengikuti Full-stack Web Development Bootcamp dan Career Preparation di tahun ini, untuk menyiapkan mereka menjadi talenta digital siap kerja di salah satu dari 150 partner Skilvul – mitra Samsung dalam menjalankan program SIC.

“Program ini tak sebatas mengajarkan bagaimana membuat aplikasi atau situs web, melainkan membantu siswa mengembangkan cara berpikir yang kelak akan berguna dan sangat dicari di dunia kerja. Harapan kami, melalui program SIC, siswa dapat semakin meningkatkan kemampuannya berkolaborasi, memecahkan masalah, serta merumuskan solusi atas permasalahan yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang,” ujar Chief of Business Skilvul, William Hendradjaja.

Guru sekaligus pembimbing kelompok Eyeroom SMKN 1 Cimahi, Yusurat, pun mendukung penuh program SIC yang dapat mendorong siswa agar lebih cakap dan bisa menguasai soft-skills, melalui integrasi pendekatan science, technology, engineering, dan mathematics (STEM). “Selain membantu siswa yang memiliki ketertarikan pada pembelajaran STEM, pembekalan coding dan programming dari program SIC sangat bermanfaat karena dapat diimplementasikan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, serta membangun kemampuan 4C siswa, yaitu communication, critical thinking, creative, dan collaborative,” pungkasnya.

Baca Juga :  Cara Cek Data Pegawai Non ASN 2024

“Generasi muda Indonesia perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan masyarakat, disertai dengan kemampuan menawarkan solusi aplikatif. Potensi ini perlu didorong agar muncul di permukaan dan menghasilkan terobosan-terobosan yang berguna bagi kemajuan bangsa, layaknya yang Samsung lakukan melalui program SIC,” ujar Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono dikutip dari rilis pers pada Sabtu (26/2/2022).

Program SIC, kata Ennita, mendorong pola pikir siswa dari sekolah mitra untuk bereskplorasi secara praktikal dalam merespons permasalahan sosial di lingkungan sekitarnya. Mereka juga didorong untuk berupaya menghadirkan solusi di masyarakat lewat inovasi berupa proyek atau produk tertentu.

Berprestasi, Siswa SMKN 1 Cimahi Membuat Aplikasi Eyeroom Untuk Bantu Lansia dan Tunanetra Bedakan Obat

Referensi:

  • https://news.samsung.com
  • https://www.liputan6.com
  • https://www.industry.co.id