Berkenalan dengan Istilah Resesi Ekonomi. Tahukah Sobat Phi, beberapa negara di dunia saat ini telah mengumumkan telah jatuh ke jurang resesi ekonomi. Salah satunya adalah negara tetangga Singapura. Negara-negara lain yang dulunya dikenal sebagai negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Hongkong, Korea Selatan, dan Jerman, juga telah jatuh ke jurang resesi yang cukup dalam. Lalu bagaimana dengan Indonesia?



Berkenalan dengan Istilah Resesi Ekonomi

Nah, kali ini PhiRadio akan sedikit mengulas pengertian resesi ekonomi, penyebab, dan akibatnya terhadap suatu negara. Hal ini patut kamu ketahui, Sobat Phi. Sebab, para ekonom menilai, Indonesia berpeluang mengalami resesi.

Pengertian Umum

Secara sederhana, resesi ekonomi dapat dipahami sebagai kelesuan ekonomi. Mengutip dari Wikipedia, resesi diartikan sebagai kondisi di mana produk domestik bruto (GDP) mengalami penurunan atau pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal secara berturut-turut atau lebih dari satu tahun. Sesuai dengan namanya yang berarti kelesuan atau kemerosotan, resesi mengakibatkan penurunan secara simultan pada setiap aktivitas di sektor ekonomi. Sebut saja lapangan kerja, investasi, dan juga keuntungan perusahaan.

Terjadinya resesi ekonomi menimbulkan efek domino pada masing-masing kegiatan ekonomi tersebut. Ketika investasi mengalami penurunan, maka tingkat produksi atas produk atau komoditas juga akan menurun. Dampaknya akan terjadi banyak pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja. Secara lebih lanjut, kondisi tersebut mengakibatkan daya beli masyarakat menurun yang berimbas pada turunnya keuntungan perusahaan.

Baca Juga :  Top 4 SMA Terbaik di Kota Batu Jatim Versi LTMPT 2024

Indonesia Mengalami Pelemahan Ekonomi

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan pelemahan. Ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen, melambah dari periode sama di tahun lalu yang tercatat 5,05 persen. Penurunan aktivitas ekonomi nasional berdampak langsung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh sebagian besar sektor usaha. Termasuk pada sektor ekonomi non-formal akibat kebijakan PSBB di berbagai daerah di Indonesia.

PHK di sektor formal yang dilakukan oleh perusahaan, bersamaan dengan pekerja non-formal yang menurun tajam produktivitasnya, pada akhirnya mendorong penurunan pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada penurunan pengeluaran konsumsi rumah tangga. “Sebagian besar pekerja non-formal juga terdampak dengan penurunan pengeluaran konsumsi, dan bahkan turun kelas dari sebelumnya masyarakat berpenghasilan menengah menjadi penduduk rentan miskin, bahkan turun kelas menjadi masyarakat pra sejahtera,” jelas Josua.



Indikasi Resesi Ekonomi

Terjadinya resesi ekonomi sering kali diindikasikan dengan menurunnya harga-harga yang disebut dengan deflasi, atau sebaliknya inflasi di mana harga-harga produk atau komoditas dalam negeri mengalami peningkatan secara tajam. Jika tak segera diatasi, resesi akan berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga menjadi depresi ekonomi, yang bisa berakibat pada kebangkrutan ekonomi atau ekonomi kolaps. Jika ekonomi suatu negara sudah sampai pada tahap ini, maka pemulihan ekonomi akan lebih sulit dilakukan.

Baca Juga :  Cek Jurusan Favorit Universitas Negeri Medan (Unimed) di Jalur SNBP 2024

Kapan negara dikatakan memasuki masa resesi?

Dalam sejarah perekonomian dunia, tak sedikit negara yang mengalami masa-masa kelam masuk dan terperangkap dalam resesi. Krisis ekonomi yang menghantam negara-negara Uni Eropa pada tahun 2008-2009 mengakibatkan setidaknya 17 negara di kawasan tersebut memasuki masa resesi, beberapa di antaranya adalah Yunani, Perancis, Portugal, Republik Siprus, Spanyol, Irlandia, dan Italia. Pada tahun 2010, kelesuan ekonomi melanda Thailand. Negara yang dikenal dengan julukan Negeri Gajah Putih mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini disebabkan produk domestik bruto negara tersebut yang terus merosot.

Dialami Negara Maju

Tak hanya menghantam negara-negara berkembang, resesi ekonomi juga pernah dialami oleh Rusia yang dikenal sebagai negara super power tandingan Amerika Serikat sepanjang tahun 2015. Resesi di negara ini dipicu oleh pencapaian produk domestik bruto yang rendah sebab pasar modal dunia menolak perusahaan-perusahaan dari Rusia. Akibatnya, tingkat inflasi yang cukup tinggi bahkan negara mengalami defisit anggaran.

Prediksi terhadap Indonesia

Melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini, banyak pengamat ekonomi yang memprediksi bahwa Indonesia juga sedang mengarah pada resesi. Nilai impor yang lebih besar dibandingkan ekspor, harga-harga barang komoditas yang semakin mahal, biaya listrik, bahan bakar minyak, dan pajak yang juga tak mau kalah melonjak tajam. Indikator-indikator inilah yang dijadikan sebagai dasar prediksi bahwa Indonesia telah mulai memasuki gerbang resesi ekonomi.

Baca Juga :  Link Nonton Resmi Shaman King Flowers Episode 10 Subtitle Indonesia di Bstation Beserta Sinopsis Lengkap

Selain itu, tingkat daya beli masyarakat Indonesia saat ini juga menurun. Hal ini berimbas pada banyaknya perusahaan retail yang mengambil keputusan untuk menutup sejumlah gerainya. Sebut saja Seven Eleven, Matahari Department Store, Lotus, dan Debenhams. Akibatnya, tentu saja tingkat pengangguran semakin tinggi.



Nah tetapi, resesi di Indonesia ini masih sebatas prediksi dan menjadi kontroversi, Sobat Phi. Semoga tidak menjadi kenyataan, ya. Stay tune terus di website PhiRadio dan streaming di www.phiradio.net untuk informasi pendidikan lainnya. Gaya, Juara!

Berkenalan dengan Istilah Resesi Ekonomi

*sumber: https://makassar.tribunnews.com/2020/08/03/inilah-pengertian-resesi-ekonomi-dan-kapan-sebuah-negara-jatuh-ke-jurang-resesi