Berikut Penjelasan Ketum KOI, Indonesia Terancam Tak Bisa Jadi Host Event Olahraga Internasional. Status beberapa event olahraga internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia pada akhir tahun 2021 hingga tahun depan kini menjadi pertanyaan.

Hal itu tidak lepas dari sanksi yang dijatuhkan World Anti-Doping Agency (WADA) kepada Lembaga Antidoping Indonesia (LADI).

Berikut Penjelasan Ketum KOI, Indonesia Terancam Tak Bisa Jadi Host Event Olahraga Internasional

WADA menjatuhkan sanksi karena Indonesia (melalui LADI) dianggap tidak mematuhi prosedur antidoping dalam hal ini adalah test doping plan (TDP) tahunan.

Akibat pelanggaran tersebut, Indonesia harus menerima beberapa hukuman selama masa penangguhan (satu tahun dan bisa diperpanjang).

Berikut ini beberapa hukuman selama masa penangguhan :

  1. Indonesia dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional.
  2. Indonesia dilarang mengibarkan bendera Merah Putih di berbagai kejuaraan, kecuali Olimpiade dan Paralimpiade.

Implementasi hukuman kedua itu tampak ketika tim beregu putra bulu tangkis Indonesia naik podium juara Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Minggu (17/10/2021) malam WIB.

Baca Juga :  Soal Latihan Tes OJK dan Kunci Jawaban Lengkap 2024

Upacara kemenangan tim beregu putra Indonesia saat itu tidak sempurna karena bendera Merah Putih tidak bisa dikibarkan.

Terkait hukuman pertama, status beberapa event internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia kini masih menjadi pertanyaan.

Terkait status event yang akan diselenggarakan di Indonesia sampai 2022, Raja Sapta Oktohari selaku Ketua Komite Olimpiade Indonesia akhirnya buka suara.

Raja Sapta Oktohari mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar Indonesia tetap bisa menyelenggarakan event olahraga internasional meski sedang dihukum WADA.

“Minggu ini saya akan berangkat ke Eropa untuk menghadiri rapat asosiasi komite Olimpiade dunia,” kata Raja Sapta Oktohari dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10/2021).

“Saya akan terbang langsung ke markas IOC (Komite Olimpiade Internasional) untuk berkoordinasi langsung terkait semua event yang akan bergulir di Indonesia,” tutur Raja Sapta Oktohari.

“Sebab, banyak event yang akan diselenggarakan di Indonesia pada akhir 2021 hingga 2022. Saya akan berusaha memastikan agar berbagai event itu tetap bergulir di Indonesia,” ucap Raja Sapta.

Baca Juga :  Cara Mudah Registrasi Akun Kereta Cepat Whoosh 2024

Sisi positifnya, KOI belum menerima pemberitahuan formal mengenai perintah pembatalan event-event internasional tadi.

“Sampai sekarang, belum ada surat resmi pembatalan event kepada KOI. Selama belum ada informasi resmi, tidak ada event yang dibatalkan,” ujar Raja Sapta menambahkan.

Demi mempercepat pencabutan sanski WADA, Menpora Zainudin Amali telah membentuk tim khusus yang akan dipimpin oleh Raja Sapta Oktohari.

Tim khusus tersebut akan bertugas melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pencabutan sanksi WADA.

Tidak hanya itu, Raja Sapta Oktohari dan timnya juga akan melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama masalah yang membuat WADA menjatuhkan sanksi.

Dalam keterangannya, Raja Sapta Oktohari mengaku membutuhkan waktu selama kurang lebih satu bulan untuk merapikan berkas atau data yang sudah diserahkan oleh LADI.

Setelah itu, Raja Sapta Oktohari dan tim akan langsung bekerja menemui pihak-pihak terkait untuk mempercepat proses pencabutan sanksi WADA.

Baca Juga :  Kisi-kisi Tes Kesehatan IPDN 2024, Pahami Sebelum Daftar

Tak hanya itu, LADI juga akan bekerja di bawah supervisi JADA (Lembaga Antidoping Jepang) selama penyeledikan dan masa skorsing WADA berlangsung.

Beberapa event internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia selama masa penangguhan akibat sanksi dari WADA adalah:

  1. Indonesia Masters (16-21 November 2021)
  2. Indonesia Open (23-28 November 2021)
  3. BWF World Tour Finals (1-5 Desember 2021)
  4. FIBA Asia Cup (Juni 2022)
  5. World Superbike (2022)
  6. Formula E (2022)

Berikut Penjelasan Ketum KOI, Indonesia Terancam Tak Bisa Jadi Host Event Olahraga Internasional

Sumber : https://www.kompas.com/